Powered By Blogger

Jumat, 22 November 2013

Sebelum perpisahan itu benar-benar datang

Diposting oleh Luneta Aurelia Fatma di 02.51.00
Hai kamu...
Sebelum perpisahan itu benar-benar datang. Sebelum perpisahan itu benar-benar terjadi. Dan sebelum aku benar-benar membencimu. Aku berhasil. Berhasil melakukan apa yang ingin aku lakukan bersamamu, meski hanya sebentar. Meski aku tau, mungkin tidak akan pernah aku lakukan lagi.
Hai kamu...
Sebelum perpisahan itu terasa nyata seperti sekarang. Aku merasa bahagia, meski bahagia itu harus meneteskan air mata. Meski kebahagiaan itu sebenarnya hanya kenyataan semu.
Hai kamu...
Sebelum perpisahan itu membuat hatiku remuk. Aku merasa lega, meski rasa lega itu hanya sesaat.
Kamu...sebelum perpisahan ini benar-benar membuatku sesak, aku merasa sangat bahagia. Bisa melakukan apa yang ingin aku lakukan.
-Menyapamu dengan senyuman termanis, walaupun sesekali pipiku memerah malu.
-Menatapmu sejenak, dengan tatapan berbinar. Hingga kamu sadar, ada yang memperhatikanmu.
-Pernah hampir setiap hari kita bertukar kabar. Mengucapkan "Selamat Pagi" dan "Selamat Malam" .
-Bisa meluluhkan sedikit hatimu yang beku. Sangat beku dan dingin.
-Berhasil menunjukkan perasaan ini. Meski tak terbalas :')
-Memperkenalkanmu dengan keluargaku seraya bertukar pengalaman dengan seseorang yang aku sebut Mama.
-Menggenggam tanganmu yang hangat.
-Duduk berdua denganmu, menghabiskan waktu berjam-jam. Hanya kita berdua.
-Berbincang denganmu di telepon hingga berjam-jam.
-Kamu menyanyikan sebuah lagu untukku.
-Kamu membuat kata-kata analogi membuatku malu.
-Kamu mengajarkan aku pelajaran yang paling aku sukai.
-Kamu menyemangati aku terus dan terus.
Hai kamu...dan lagi-lagi kamu... Seseorang yang tak pernah absen ku selipkan di antara ribuan kata puitis yang selalu ku buat dengan sendu.
Aku tidak pernah percaya perpisahan. Perpisahan hanya sebuah simbol. Kenyataan yang sebenarnya? Tanyalah hati. Karena hati tidak pernah salah. Karena sesungguhnya hati yang tau. Apalah arti perpisahan jika aku masih bisa menyapanya?
Kamu...kamu...kamu...
Aku tau, mungkin kamu tidak akan pernah menjadi milikku. Aku tau, kamu punya alasan kuat kenapa kamu tidak akan pernah melihat perjuanganku.
Aku mohon...
Jika kamu baca ini, tolong pergi menjauh dariku. Pamitlah untuk yang terakhir kali. Dan jangan kembali. Jika kamu menyayangiku, tolong menghilanglah. Jangan kembali jika aku meminta, aku menangis, dan aku merengek. Biarkanlah aku menyayat-nyayat hati. Biarkanlah aku merasakan perih sendiri. Jika itu memang cara yang terbaik untuk aku sembuh.
Melupakanmu adalah caraku untuk sembuh. Meski butuh waktu lama dan proses yang menyakitkan.

Perpisahan...
Perpisahan tidak membuatku jenuh untuk menunggumu.
Maka, buatlah pertemuan kita tidak seindah dulu.

0 komentar:

Posting Komentar

My Birthday :)

Daisypath - Personal pictureDaisypath Happy Birthday tickers
 

PURPLE CATZ Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review