Powered By Blogger

Selasa, 21 Januari 2014

Surat yang tak pernah sampai

Diposting oleh Luneta Aurelia Fatma di 21.13.00

Hai...kamu...
Tulisan-tulisan yang aku buat sebagian besar terinspirasi dari kamu. Ya, kamu yang entah sekarang sedang apa dan dimana. Aku tidak perduli.
Keadaanku sekarang? Aku baik-baik saja. Aku buktikan, tanpamu aku baik-baik saja. Namun tanpamu, aku merasa berbeda. Aku merasa ada yang hilang.
Sebenarnya siapa kamu? Kita tidak pernah memiliki hubungan 'lebih'. Cuma sekedar 'kakak-adik' mungkin.
Tadinya aku tidak pernah ingin menuliskan potingan ini. Kenapa? Aku malu. Aku tidak ingin siapapun tau, bahwa sampai sekarang aku masih memikirkanmu. Atau lebih tepatnya kamu yang tidak mau pergi dari pikiranku.
Mereka bisa bilang aku sudah move on, bahkan aku pun sendiri beranggapan seperti itu. Bagaimana tidak? Aku berhasil 'jatuh cinta' dan menjalin hubungan dengan orang lain. Aku berhasil merasakan 'jatuh cinta' dengan yang lain yang dulu aku rasakan saat pertama kali mengenalmu. Lalu? Apakah aku sudah benar-benar move on? Tak perlu kamu tanya, dengan terbitnya postingan ini pasti kamu tau bagaimana perasaanku sebenarnya.
Aku bodoh. Tidak bisa melupakanmu, seseorang yang tidak pernah menganggapku istimewa sementara aku dapat melupakan mantan-mantanku dan orang-orang yang pernah singgah di hatiku.
Begitu lamanya aku merasa terpenjara. Terpenjara dari bayanganmu.
Sudah nyaris empat tahun rasa ini ada, meski kini tidak stabil seperti dulu. Dan...terakhir kita bertemu adalah setahun yang lalu, itu pun tanpa ada perbincangan kecil. Sudah lama pula aku tidak mendengar suaramu, terakhir kita sedang berbincang kecil di telepon genggam. Sudah sangat-sangat lama kita tidak berbicara langsung berdua, terakhir...saat kita duduk berdua di pojok toko buku. Dan? Kapan terakhir kamu menghubungiku? Terakhir dua bulan yang lalu. Kapan terakhir kita saling bertukar pesan di aplikasi bbm? Terakhir...tiga bulan yang lalu.
Dua bulan yang lalu kamu mengirimkan pesan singkat "De, kakak mau tanya dan jawab jujur."
Sampai sekarang pesan itu tak pernah aku balas. Aku takut, aku malah mengingatmu lebih dalam.
Aku tau, aku sangat tau kamu peka terhadap perasaanku. Tapi? Sampai sekarang kamu hanya menganggap aku 'adik' dan itu menyakitkan untukku.
Semenjak pesan terakhirmu. Aku sekarang benar-benar menjalani rutinitasku sekarang. Jatuh cinta pada senior di kampus, fokus kuliah, hangout dengan teman. Aku hapus semua chat kita. Aku tidak pernah stalking lagi. Aku tidak pernah menangis lagi. Aku tidak pernah memikirkanmu lagi. Aku tidak pernah menyebut namamu di depan siapapun lagi. Aku lupa. Atau lebih tepatnya nyaris lupa.
Kenapa aku tidak bisa lupa? :( Sementara setelah kepergianku, dan ketika aku menghilang kamu tidak mencariku.
Sekarang...
Aku disini. Entah jemariku selalu ingin menuliskan tulisan-tulisan yang membuat hatiku sedikit terobati. Aku sadar, bahwa jauh di dalam dasar hatiku masih ada namamu yang akan selalu keluar jika batinku terusik.
Terkadang, di saat aku sendiri meski di sekitarku ramai. Aku tanpa sengaja memikirkanmu kembali. Ingin rasanya berkata "Kak...apa kabar Kak? Aku rindu kakak. Kakak kemana? Kenapa meninggalkan aku sendirian? Kakak sedang apa? Kak, aku di sini sendiri. Aku merasakan rindu ini sendiri. Aku lelah seperti ini. Aku sangat benci perasaan ini. Bukan, bukannya aku membenci kakak atau membenci diriku sendiri. Tapi, aku sangat benci perasaan ini. Aku tidak bisa melupakan kakak meski saat ini aku telah jatuh cinta dengan orang lain. Kak, aku sangat merindukanmu kak. Aku juga merindukan saat pertama kali mengenal dan dekat denganmu."
Sangat menyayangkan, Tuhan hanya memberikanku kurang dari satu tahun untuk benar-benar bersamamu. Sisanya? Aku hanya dapat sesekali bertemu dan berkomunikasi denganmu di media social ataupun di telepon genggam. Kurang dari satu tahun saja aku tidak bisa melupakanmu.
Ah...aku tidak tau mengapa seperti ini. Saat ini, aku tidak pernah mencari tau tentangmu lagi. Namun, kamu selalu tiba-tiba muncul di timeline twitterku.
Terkadang, jika aku benar-benar sudah rindu yang aku bisa hanyalah menulis, mendengarkan rekaman suaramu, dan mendengarkan lagu-lagu kesukaanmu.
Aku butuh kamu Kak.
Hai...kamu...
Jika kamu membaca tulisan ini. Tolong perlakukan perasaanku dengan bijaksana. Meski kamu telah menghilang dari kehidupanku, bayanganmu masih membekas di relung hati ini. Dan, aku menahan rasa sakit ini sendirian.


0 komentar:

Posting Komentar

My Birthday :)

Daisypath - Personal pictureDaisypath Happy Birthday tickers
 

PURPLE CATZ Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review