Powered By Blogger

Rabu, 22 Januari 2014

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA : Isoterm Freundlich

Diposting oleh Luneta Aurelia Fatma di 03.40.00


LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA

Isoterm Freundlich
7 Januari 2014



Disusun Oleh :
Kelomok 1
                                                Aprilisa Siwi Lestari   (2013340003)
                                                Kinanty Praha Saputri (2013340011)
                                                Lina Anisah                 (2013340005)
                                                Luneta Aurelia            (2013340014)
                                                M.Rofit Amrizal         (2013340096)

Jurusan Teknologi Pangan
Fakultas Teknologi Industri Pertanian
Universitas Sahid Jakarta
2013DSC_0899.jpg


Isoterm Freundlich

1)      Tanggal Praktikum: Selasa 7 Januari 2014
2)      Tujuan Percobaan
-          Verifikasi isoterm freundlich
-          Mempraktekkan konsep mol
3)      Teori Singkat
            Adsorbsi adalah gejala pengumpulan molekul-molekul suatu zat pada permukaan zat lain, sebagai akibat dari ketidakjenuhan gaya-gaya pada permukaan zat tersebut. Adsorbsi dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu;
1)      Adsorbsi fisik, yaitu berhubungan dengan gaya van der waals dan merupakan suatu proses bolak-balik antara gaya tarik menarik antara zat terlarut dan adsorben  lebih besar daya tarik menarik antara zat terlarut dengan zat pelarutnya maka zat yang terlaut akan diadsorbsikan pada permukaan adsorben.
2)      Adsorbsi kimia, yaitu reaksi yang terjadi antara zat padat dan zat terlarut yang teradsorbsi.

 Perbedaan adsorpsi fisik dan kimia
Adsorbsi Fisik
Adsorbsi Kimia
Molekul terikat pada adsorben oleh gaya van der Waals


Molekul terikat pada adsorben oleh ikatan kimia
Mempunyai entalpi reaksi – 4 sampai – 40 kJ/mol


Mempunyai entalpi reaksi – 40 sampai – 800 kJ/mol
Dapat membentuk lapisan multilayer

Membentuk lapisan monolayer
Adsorpsi hanya terjadi pada suhu di bawah titik didih adsorbat


Adsorpsi dapat terjadi pada suhu tinggi
Jumlah adsorpsi pada permukaan merupakan fungsi adsorbat


Jumlah adsorpsi pada permukaan merupakan karakteristik adsorben dan adsorbat
Tidak melibatkan energi aktifasi tertentu

Melibatkan energi aktifasi tertentu
Bersifat tidak spesifik

Bersifat sangat spesifik

            Dalam adsorbsi digunakan istilah adsorbat dan adsorban, dimana adsorbat adalah substansi yang terjerap atau substansi yang akan dipisahkan dari pelarutnya, sedangkan adsorban adalah merupakan suatu media penyerap yang dalam hal ini berupa senyawa karbon.

            Adsorbsi adalah gejala pengumpulan molekul-molekul suatu zat (gas, cair) pada permukaan zat lain (padatan, cair) akibat adanya kesetimbangan gaya. Zatyang mengadsorbsi disebut dengan adsorben dan zat yang teradsorbsi disebutadsorbat.Adsorben umumnya adalah padatan, sedangkan adsorbatnya adalah cairanatau gas. Proses adsorbsi merupakan proses kesetimbangan baik adsorbsi gasmaupun cairan. Contoh proes adsorbsi yang digunakan sehari-hari misalnya ialah:
1)      Penyerapan air oleh zat pengering
2)      Penghilangan warna dalam industri tekstil
3)      Penghilangan zat warna pada pabrik gula
4)      Pengeringan udara atau pengambilan uap air dengan silika gel padalaboratorium
           
            Adsorbsi terjadi pada permukaan zat padat karena adanya gaya tarik atom atau molekul pada permukaan zat padat. Molekul-molekul pada permukaan zat padat atau zat cair, mempunyai gaya tarik ke arah dalam, karena tidak ada gaya-gaya lain yang mengimbangi. Adanya gaya-gaya ini menyebabkan zat padat dan zat cair, mempunyai gaya adsorbsi. Adsorbsi berbeda dengan absorbsi. Pada absorbsi zat yang diserap masuk ke dalam absorbens sedangkan pada adsorbsi zat yang diserap hanya terdapat pada permukaannya.
            Ada dua persamaan yang sering dipakai untuk menjelaskan proses adsorbsi pada permukaan zat padat. Yang pertama adalah persamaan Langmuir yang dikenal sebagai “isoterm adsorbsi dari Langmuir”. Persamaan ini berlaku untuk adsorbsi dari satu lapisan (monolayer) pada permukaan zat padat yang homogen. Persamaan Langmuir dapat diturunkan secara teori dengan memperkirakan suatu keseimbangan antara molekul yang di adsorbsi dan molekul yang masih bebas. Isoterm itu adalah sebagai berikut:

 =   +  c …………….. Isoterm Langmuir

Dimana:
            c = konsentrasi dari molekul solute yang bebas (yaitu dalam larutan)
            x = berat solute yang teradsorbsi oleh m gram adsorbent (satuan mol)
            α dan β = tetapan tetapan

            Isoterm Langmuir biasanya berlaku untuk proses adsorpsi dari gas permukaan zat padat. Untuk Adsorpsi dari cairan permukaan zat di pakai Isoterm Freudlich. Isoterm Freundlich adalah persamaan empiris (yaitu tidak dapat di turunkan secara teori). Isoterm itu adalah sebagai berikut:

X / m = Kcn …………… Isoterm Freundlich

Dimana :
            n = tetapan empiris dengan nilai  0,1 sampai 0,5
            k = tetapan



5)      Alat dan Bahan
Alat-alat:
ü  Buret (50 ml)
ü  12 Erlenmayer (250 ml)
ü  Corong
ü  Kertas Saring (kasar)
ü  Gelas Ukur (100 ml)
ü  2 pipet (10 ml, 20ml)

Bahan:
ü  Asam Oxalat (COOH)2 konsentrasi 0,1 M
ü  Charcoal aktif (kira-kira 30 g)
ü  NaOH (standard 1 M)




6)      Prosedur Percobaan
1)      Timbang 1 gr arang aktif dalam suatu Erlenmeyer (enam kali)
2)      Pada setiap Erlenmeyer tambah 100 ml larutan asam oxalat dengan konsentrasi sebagai berikut:
DSC_0527DSC_0527









1 gr      Arang Aktif
1 M      Asam Oxalat 10 ml

3)   Kocok dan diamkan larutan itu selama 30 menit sehingga tercapai keseimbangan.
4)   Saring setiap larutan (pakai kertas saring yang kasar)
5)   Titrasi asam oxalat memakai titran NaOH dengan konsentrasi yang cocok (0,1 M,0,1 M, ) dan indikator fenolptalein 3 tetes  (titik akhir dari fenolptaelin itu dari tidak berwarna menjadi merah). Pakai tabel dibawah ini sebagai pedoman.

Konsentrasi dari asam oxalat aslinya
Konsentrasi NaOH
Volume asam oxalat untuk titrasi
1 M
0,1 M
10 ml
0,5 M
0,1 M
10 ml
0,1 M
0,1 M
10 ml
0,05 M
0,1 M
10 ml
0,005 M
0,1 M
10 ml




7.   Hasil Percobaan

Konsentrasi AS. Oxalat
Volume Asam Oxalat
(TITRASI)
Konsentrasi NaOH standart
Volume NaOH
Titrasi
Konsentrasi oxalat tanpa arang (Awal)
Konsentrasi oxalat Di campur arang (akhir)
Tanpa Arang
Arang
1 M
10 Ml
0,1 M
83,65
31,95
0,871
0,301
0,5 M
10 Ml
0,1 M
50,8
112,5
0,508
1,125
0,1 M
10 Ml
0,1 M
24,8
2,8
0,248
0,020
0,05 M
10 Ml
0,1 M
13,95
2,4
0,1395
0,24
0,005 M
10 Ml
0,1 M
0,75
0,75
0,021
0,0075


∆C

X (gram)
X = ∆C x Mr x 100


 
    1000

X/M

LogX/m

log∆C


0,70
3,425
3,390
0,530
0,240

-0.671
-3,702
-3,640
0,5611
0

0,220
1,32
1,272
0,104
-0.6575

0,1155
0,693
0,6902
-0.161
-0.9374

0,0135
0,081
0,0800
-0.096
-1.8696

8.   Perhitungan

Konsentrasi Asam Oxalat             : 1M
Volume Asam Oxalat                   : 10ML
Konsentrasi NaOH standar           : 0,1M

Volume NaOH (titrasi)


Ø Tanpa Arang                             : 1) 87,10 ml
                                                              2) 80,20 ml  +
                                                                  167,30 : 2

Hasilnya                                  : 83,65 ml

Ø + Arang                                                : 1) 30,10 ml
                                                              2) 33,80 ml +
                                                                  63,90 : 2

Hasilnya                                  : 31,95 ml

Konsentrasi Asam Oxalat
Ø Tanpa arang (awal)                   : M. Oxalat = V. NaOH x M. NaOH


 
                                                                         V. Oxalat

                                                       : M. Oxalat =  87,10      x        0,1


 
                                                                               10
                                                              =  0,871

Konsentrasi Asam Oxalat
Ø Di campur arang (akhir)            : M. Oxalat = V. NaOH x M. NaOH


 
                                                                         V. Oxalat

                                                       : M. Oxalat =  30,10      x        0,1


 
                                                                               10
                                                              =  0,301

Ø ∆C                                            : C awal – C akhir

                                                      = 0,57 – 0,301
                                                      = 0,570

Ø X (gram)                                   : X = ∆C x Mr x 100


 
                                                                      1000

                                                            = 0,57 x 60 x 100


 
                                                                       1000
                                                            = 3,425 gram

Ø X/m                                           : 3,425 / 1,007 = 3,401

Ø Log x/m                                    : 0,530

Ø Log ∆C                                     : log 0,570
                                                        =   -0,240




Perhitungan

Dari titik kelompok 3&4 Slope
Ø                y2-y1
             x2-x1

   (-0,9374+0,6575)
=
   (-0,1610-0,1048)

=  1,0530




Persamaan garis
Ø
==
 
              (y-y1)                                       (x-x1)
            (y2-y1)                                       (x2-x1)
           
=
 
         (y-0,6575)                                  (x-0,1048)
     (-0,9374+0,6575)                     -0,1610-0,1048

            -0,2658y -0,1747 = -0,2799x -0,1454
            0,2658y = 0,2799x -0,1454 (di kali -1)
            Y = 1,0530x – 0,5470
            Y = ax + b
            a = 1/n
            n = 1/a, n = 1/1,0530 = 0,9496
            b = log k, k = antilog b = 0,2881

Jadi dapat di peroleh nilai k = 0,2881 dan nilai  n = 0,9496

7.      Pembahasan

Pada percobaan ini, bertujuan untuk menentukan isotherm adsorpsi menurut freundlich bagi proses adsorpsi asam asetat pada arang. Percobaan ini di butuhkan bahan yaitu Asam oxalat konsentrasi 1 M, arang sebanyak 1 gr dan NaOH 10 ml ddengan konsentrasi 0,1 mol dan siapkan 4 buah erlenmayer. Timbang arang, setelah di timbang mendapatkan 1,007 gr dan 1,014 gr Arang dalam percobaan sebagai absorben (zat yang mengapsorbsi), lalu masukkan arang tersebut ke dalam 2 erlenmayer kemudian tambahkan 10 ml Asam Oxalat, kocok dan diamkan selama 30 menit. Kemudian pada 2 erlenmayer yang kosong masukkan 10 ml asam oxalat.

Pada erlenmayer tanpa arang awalnya ditambahkan 3 tetes fenol ptalein. Indicator PP sangat peka terhadap gugus OH- yang terdapat pada larutan NaOH. Namun karena konsentrasi NaOH terlalu rendah dan asam oxalatnya terlalu tinggi menyebabkan tidak adanya perubahan warna saat di titrasi maka di tambahkan menjadi 7 tetes. Semakin besar konsentrasinyanya semakin banyak larutan NaOH yang digunakan. Hal ini disebabkan karena semakin besar konsentrasi, letak antara molekulnya semakin berdekatan sehingga susah untuk mencapai titik ekivalen pada saat proses titrasi. Kemudian di titrasi menghasilkan warna merah muda seulas. Indikator (fenoptalein) menunjukkan bahwa suatu larutan bersifat asam atau basa. Indikator asam-basa seperti pp (fenolptalein) mempunyai warna tertentu pada trayek pH / rentang pH tertentu => yang ditunjukkan dengan perubahan warna indikator. Kalau indikator pp, merupakan indikator yang menunjukkan pH basa, karena dia berada pada rentang pH antara 8,3 hingga 10,0 (dari tak berwarna - merah pink/ merah madu). Kalau pada percobaan Anda ketika NaOH diberi fenoftalen, lalu warnanya berubah menjadi merah lembayung, maka trayek pH-nya mungkin sekitar 9-10. Pada saat titrasi, erlenmayer pertama di butuhkan NaOH dan terjadi titik akhir pada volume 87,10 ml dan pada erlenmayer kedua dengan fenol ptalein yang sama yaitu 7 tetes terjadi titik akhir 80,20 ml.

Pada erlenmayer yang berisi arang setelah 30 menit, disaring menggunakan kertas saring lalu di teteskan fenol ptalein sebanyak 5 tetes pada ke dua erlenmayer tersebut. Setelah satu per satu erlenmayer di titrasi hingga berubah menjadi warna merah muda . Pada erlenmayer pertama terjadi titik akhir pada volume 30,10 ml. pada erlenmayer kedua yaitu dengan fenol ptalein yang sama, di titrasi terjadi titik akhir pada volume 33,80 ml.

Peristiwa adsorpsi yang terjadi bersifat selektif dan spesifik dimana asam oxalat lebih mudah teradsorbsi dari pelarut (air), karena arang aktif (karbon) hanya mampu mengadsorpsi senyawa-senyawa organik. Faktor yang mempengaruhinya yaitu, temperatur/suhu, waktu titrasi.

Adsorpsi arang membuat konsentrasi asam asetat mengalami penurunan. Grafik  plot log x/m terhadap log C diperoleh persamaan regresi linear Y = 1,0530x = 0,5470. Sehingga didapat nilai b = log k, k= antilog b = 0,2881 dan n = 1/a, n= 1/1,0530 = 0,9496. Diperoleh nilai k adalah 0,2881 dan nilai n adalah 0.9496.




8.      Jawaban Pertanyaan

-











9.      Kesimpulan

1)   Pada erlenmayer tanpa arang diberikan 7 tetes fenolpthalein. Pada saat titrasi, erlenmayer pertama di butuhkan NaOH dan terjadi titik akhir pada volume 87,10 ml dan pada erlenmayer kedua dengan fenol ptalein yang sama yaitu 7 tetes terjadi titik akhir 80,20 ml. Terjadi perubahan warna menjadi merah muda.
2)   Pada erlenmayer + arang di berikan 5 tetes fenolpthalein pada ke dua erlenmayer tersebut. Setelah satu per satu erlenmayer di titrasi, berubah menjadi warna merah muda . Pada erlenmayer pertama terjadi titik akhir pada volume 30,10 ml. pada erlenmayer kedua yaitu dengan fenol ptalein yang sama, di titrasi terjadi titik akhir pada volume 33,80 ml.
3)   Arang dapat berfungsi sebagai adsorbsi.
4)   Semakin besar konsentrasi asam asetat yang digunakan maka semakin besar pula jumlah zat dalam larutan asam asetat yang terserap.
5)   Warna yang dihasilkan pada proses titrasi adalah menjadi merah muda.
6)   Titrasi menggunakan larutan standar NaOH 10 ml dengan indikator fenolpthalein
7)   Dari perhitungan regresi linear diperoleh nilai k adalah 0,2881 dan nilai n adalah 0.9496.


11.  Daftar Pustaka

Anonim.2008. Isoterm Adsorpsi. http://smk3ae.wordpress.com (diakses pada tanggal 08 Desember 2011)
Anonim.2010. Adsorpsi Isoterm. http://transtutor.com (diakses pada tanggal 08 Desember 2011)
Tim Labor Kimia Fisika.2011. Penuntun Praktikum Kimia Fisika II. FMIPA-UR, Pekanbaru.









12.  Lampiran

DSC_0924.jpgDSC_0929.jpgDSC_0930.jpgDSC_0921.jpg

0 komentar:

Posting Komentar

My Birthday :)

Daisypath - Personal pictureDaisypath Happy Birthday tickers
 

PURPLE CATZ Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review