SANITASI DAN KEAMANAN PANGAN
HIGIENE PERSEORANGAN
Dosen : Prof. Dr. Ir. Giyatmi, M.Si
Disusun oleh :
Luneta Aurelia Fatma 2013340014
JURUSAN TEKNOLOGI PANGAN
FAKULTAS INDUSTRI PERTANIAN
UNIVERSITAS SAHID JAKARTA
2015
JAKARTA
KATA
PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT
karena berkat rahmat-Nya saya bisa menyelesaikan paper yang berjudul “Higiene
Perseorangan”. Paper ini diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah “Sanitasi dan
Keamanan Pangan”.
Saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu sehingga paper ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Paper
ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat
membangun sangat saya harapkan demi sempurnanya paper ini.
Semoga paper ini memberikan informasi bagi
masyarakat dan bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu
pengetahuan bagi kita semua.
Jakarta,
Oktober 2015
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR..................................................................................2
DAFTAR
ISI................................................................................................3
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang................................................................4-5
1.2 Rumusan Masalah...........................................................5
1.3 Tujuan.............................................................................5
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Higiene dan Sanitasi........................................6-7
2.2 Ruang Lingkup
Higiene dan Sanitasi................................7-8
2.3
Konsep Higiene Perseorangan...........................................8-11
2.4 Macam-macam Higiene Perseorangan..............................11-14
2.5 Dampak yang muncul
dari Higiene Perseorangan............14
BAB III
KESIMPULAN............................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................16
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Dalam
kehidupan sehari-hari kebersihan merupakan hal yang sangat penting dan harus
diperhatikan karena kebersihan akan mempengaruhi kesehatan dan psikis
seseorang. Kebersihan itu sendiri sangat berpengaruh diantaranya kebudayaan, sosial,
keluarga, dan pendidikan. Persepsi seseorang terhadap kesehatan, serta tingkat perkembangan
(Tarwoto & Wartonah, 2006).
Jika
seseorang sakit, biasanya masalah kebersihan kurang diperhatikan. Hal ini
terjadi karena kita menganggap masalah kebersihan adalah masalah sepele,
padahal jika hal tersebut dibiarkan terus dapat mempengaruhi kesehatan secara
umum (Tarwoto & Wartonah, 2006).
Ada
pepatah yang mengatakan “Men Sana In Corpore Sano”, yang artinya dalam tubuh
yang sehat, akan terdapat jiwa yang sehat. Akan tetapi masih banyak juga orang
yang sakit dan biasanya karena pola hidup mereka sendiri yang kurang baik dan
kebiasaan yang kurang baik sehingga dapat melemahkan dan merusak tubuh (Ain,
2009).
Perihal
kesehatan cukup mudah untuk dipahami, akan tetapi masih banyak orang yang sakit
karena kurangnya pengetahuan tentang arti kesehatan ataupun karena lalai. Dalam
pelayanan segala kebutuhan yang diperlukan telah siap sedia, seperti pelayanan
akomodasi, restoran, bar, fitness center, transportasi, dsb. Semua fasilitas
ini tidak hanya menampilkan mutu, citarasa masakan, kenyamanan saja, akan
tetapi faktor yang sangat penting adalah menyangkut kenyamanan dan kepastian
atau jaminan kebersihan untuk kesehatan sesuai tujuan orang menikmati fasilitas
tersebut demi kelangsungan hidupnya yaitu “Hygiene dan Sanitasi” (kesehatan dan
kebersihan). Untuk itu dalam mengelola seluruh fasilitas yang ditawarkan secara
professional haruslah sesuai dengan aturan kesehatan yang berlaku, sehingga
pengguna jasa mendapatkan kenikmatannya sendiri dengan jaminan kesehatan (Ain,
2009).
Pada
akhirnya terjadilah dalam usaha bisnis hotel, restoran dan catering persaingan
dalam kualitas atau mutu pelayanan yang mencakup kebersihan sebagai jaminan
kesehatan (Ain, 2009).
1.2 Rumusan Masalah
1.
Apa
yang dimaksud dengan Higiene dan Sanitasi?
2.
Bagaimana
ruang lingkup Higiene dan Sanitasi?
3.
Bagaimanakah
konsep Higiene Perseorangan?
4.
Apa
macam-macam Higiene Perseorangan?
5.
Apa
dampak yang muncul dari Higiene Perseorangan?
1.3 Tujuan
1. Untuk
mengetahui pengertian Higiene dan Sanitasi.
2. Untuk
mengetahui ruang lingkup Higiene dan Sanitasi.
3. Untuk
mengetahui konsep personal Higiene Perseorangan.
4.
Untuk mengetahui faktor-faktor yang
mempengaruhi Higiene Perseorangan.
5. Untuk
mengetahui macam-macam Higiene Perseorangan.
6. Untuk
mengetahui dampak dari Higiene Perseorangan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Higiene dan Sanitasi
a. Pengertian
Higiene
Kata “Higiene/Hygiene” berasal dari bahasa
Yunani yang artinya ilmu untuk membentuk dan menjaga kesehatan (Streeth, J.A.
and Southgate, H.A, 1986).
Arti lain dari Higiene ada beberapa yang
intinya sama yaitu:
1.
Ilmu yang mengajarkan cara-cara untuk
mempertahankan kesehatan jasmani, rohani dan sosial untuk mencapai tingkat
kesejahteraan yang lebih tinggi.
2.
Suatu pencegahan penyakit yang
menitikberatkan pada usaha kesehatan perseorangan atau manusia beserta
lingkungan tempat orang tersebut berada.
3.
Keadaan dimana seseorang, makanan, tempat
kerja atau peralatan aman (sehat) dan bebas pencemaran yang d iakibatkan oleh
bakteri, serangga, atau binatang lainnya.
4.
Menurut Brownell, higiene adalah bagaimana
caranya orang memelihara dan melindungi kesehatan.
5.
Menurut Gosh, higiene adalah suatu ilmu
kesehatan yang mencakup seluruh faktor yang membantu/mendorong adanya kehidupan
yang sehat baik perorangan maupun melalui masyarakat.
6.
Menurut Prescott, higiene menyangkut dua
aspek yaitu:
-Yang menyangkut individu (personal hygiene).
- Yang menyangkut lingkungan (environment).
-Yang menyangkut individu (personal hygiene).
- Yang menyangkut lingkungan (environment).
Dalam industri makanan/catering, penerapan
standar higiene yang tinggi perlu dilakukan dalam mengolah makanan agar mampu
memproduksi makanan yang aman untuk dikonsumsi. Aman artinya bebas dari hal-hal
yang membahayakan, merugikan dan bebas dari kerusakan (Ain, 2009).
b. Pengertian
Sanitasi
Pengertian
sanitasi ada beberapa yaitu:
1.
Sanitasi adalah suatu usaha pencegahan
penyakit yang menitikberatkan kegiatan pada usaha kesehatan lingkungan hidup
manusia.
2.
Upaya menjaga pemeliharaan agar seseorang,
makanan, tempat kerja atau peralatan agar hygienis (sehat) dan bebas pencemaran
yang diakibatkan oleh bakteri, serangga, atau binatang lainnya.
3.
Menurut Dr.Azrul Azwar, MPH, sanitasi adalah
cara pengawasan masyarakat yang menitikberatkan kepada pengawasan terhadap
berbagai faktor lingkungan yang mungkin mempengaruhi derajat kesehatan
masyarakat.
4.
Menurut Ehler & Steel, sanitation is the
prevention od diseases by eliminating or controlling the environmental factor
which from links in the chain of tansmission.
5.
Menurut Hopkins, sanitasi adalah cara pengawasan
terhadap faktor-faktor lingkungan yang mempunyai pengaruh terhadap lingkungan.
Dari beberapa pengertian tersebut, dapat
disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan sanitasi adalah suatu usaha pencegahan
penyakit yang menitikberatkan kegiatannya kepada usaha-usaha kesehatan lingkungan
hidup manusia. Sedangkan higiene adalah bagaimana cara orang memelihara dan
juga melindungi diri agar tetap sehat. (Ain, 2009)
2.2 Ruang Lingkup Higiene dan Sanitasi
a.
Ruang Lingkup Higiene
Masalah
higiene tidak dapat dipisahkan dari masalah sanitasi, dan pada kegiatan
pengolahan makanan masalah sanitasi dan higiene dilaksanakan bersama-sama. Kebiasaan
hidup bersih, bekerja bersih sangat membantu dalam mengolah makanan yang bersih
pula (Ain, 2009).
Ruang lingkup higiene meliputi:
1. Higiene perseorangan
2. Higiene makanan dan minuman
Ruang lingkup higiene meliputi:
1. Higiene perseorangan
2. Higiene makanan dan minuman
b.
Ruang Lingkup Sanitasi
Berdasarkan pengertiannya yang dimaksud dengan sanitasi
adalah suatu upaya pencegahan penyakit yang menitikberatkan kegiatannya kepada
usaha-usaha kesehatan lingkungan hidup manusia. Di dalam Undang-Undang
Kesehatan No.23 tahun 1992 pasal 22 disebutkan bahwa kesehatan lingkungan
diselenggarakan untuk mewujudkan kualitas lingkungan yang sehat, yang dapat
dilakukan dengan melalui peningkatan sanitasi lingkungan, baik yang menyangkut
tempat maupun terhadap bentuk atau wujud substantifnya yang berupa fisik,
kimia, atau biologis termasuk perubahan perilaku (Ain, 2009).
Kualitas lingkungan yang sehat adalah keadaan lingkungan
yang bebas dari resiko yang membahayakan kesehatan dan keselamatan hidup
manusia, melalui pemukiman antara lain rumah tinggal dan asrama atau yang
sejenisnya, melalui lingkungan kerja antara perkantoran dan kawasan industri
atau sejenis. Sedangkan upaya yang harus dilakukan dalam menjaga dan memelihara
kesehatan lingkungan adalah obyek sanitasi meliputi seluruh tempat kita
tinggal/bekerja seperti: dapur, restoran, taman, public area, ruang kantor, rumah
dsb (Ain, 2009).
2.3 Konsep Higiene Perseorangan
2.3.1
Pengertian Higiene Perseorangan
Higiene
Perseorangan berasal dari bahasa Yunani yaitu perseorangan yang artinya
perorangan dan higiene berarti sehat. Kebersihan seseorang adalah suatu
tindakan untuk memelihara kebersihan dan kesehatan seseorang untuk
kesejahteraan fisik dan psikis (Faidllah, 2013).
Menurut
beberapa ahli :
a. Sjarifuddin
Higiene
Perseorangan adalah kesehatan pada seseorang atau perseorangan (Basyar, 2005).
b. Efendy
Dalam
kehidupan sehari-hari kebersihan merupakan hal yang sangat penting dan harus
diperhatikan karena kebersihan akan mempengaruhi kesehatan dan psikis
seseorang. Kebersihan itu sendiri sangat di pengaruhi oleh nilai individu dan
kebiasaan. Hal-hal yang sangat berpengaruh itu di antaranya kebudayaan, sosial,
keluarga, pendidikan, persepsi seseorang terhadap kesehatan, serta tingkat
perkembangan (Tarwoto & Wartonah, 2006).
c. Depkes
Perawatan
diri adalah salah satu kemampuan dasar manusia dalam memenuhi kebutuhannya guna
mempertahankan kehidupannya, kesehatan dan kesejahteraan sesuai dengan kondisi
kesehatannya. Klien dinyatakan terganggu keperawatan dirinya jika tidak dapat
melakukan perawatan diri (Depkes, 2000).
d. Nurjannah
Defisit
perawatan diri adalah gangguan kemampuan untuk melakukan aktivitas perawatan
diri (Fadillah, 2013).
e. Poter
Perry
Menurut
Poter Perry (2005), Higiene Perseorangan adalah suatu tindakan untuk memelihara
kebersihan dan kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik dan psikis. Kurang
perawatan diri adalah kondisi dimana seseorang tidak mampu melakukan perawatan
kebersihan untuk dirinya (Tarwoto dan Wartonah,
2006).
Jika
seseorang sakit, biasanya masalah kebersihan kurang diperhatikan. Hal ini
terjadi karena kita menganggap masalah kebersihan adalah masalah sepele,
padahal jika hal tersebut dibiarkan terus dapat mempengaruhi kesehatan secara
umum. Karena itu hendaknya setiap orang selalu berusaha supaya higiene
perseorangannya di pelihara dan di tingkatkan. Kebersihan dan kerapian sangat
penting dan diperlukan agar seseorang disenangi dan diterima dalam pergaulan,
tetapi juga karena kebersihan diperlukan agar seseorang dapat hidup secara
sehat (Fadillah, 2013).
2.3.2
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Higiene
Perseorangan
a.
Citra tubuh
Penampilan umum seseorang dapat menggambarkan pentingnya
higiene pada orang tersebut. Citra tubuh merupakan konsep subjektif seseorang
tentang penampilan fisiknya. Citra tubuh ini dapat sering berubah. Citra tubuh
mempengaruhi cara mempertahankan higiene.
b.
Praktik sosial
Kelompok-kelompok sosial wadah seseorang berhubungan
dapat mempengaruhi praktik higiene pribadi. Selama masa kanak-kanak, kanak-kanak
mendapatkan praktik higiene dari orang tua mereka. Kebiasaan keluarga, jumlah
orang dirumah, dan ketersediaan air panas dan atau air mengalir hanya merupakan
beberapa faktok yang mempengaruhi perawatan kebersihan.
c.
Status
sosio-ekonomi
Sumber daya ekonomi seseorang
mempengaruhi jenis dan tingkat praktik kebersihan yang digunakan.
d.
Pengetahuan
Pengetahuan tentang pentingnya hygiene dan implikasinya
bagi kesehatan mempengaruhi praktik higiene. Demikian, pengetahuan itu sendiri
tidaklah cukup. Seseorang juga harus termotivasi untuk memelihara perawatan diri.
Seringkali, pembelajaran tentang penyakit atau kondisi mendorong seseorang
untuk meningkatkan higiene. Pembelajaran praktik tertentu yang diharapkan dan
menguntungkan dalam mngurangi resiko kesehatan dapat memotivasi seseorang untuk
memenuhi perawatan yang perlu.
e.
Kebudayaan
Kepercayaan kebudayaan seseorang dan nilai pribadi
mempengaruhi perawatan higiene. Orang dari latar kebudayaan yang berbeda
mengikuti praktik keperawatan diri yang berbeda pula. Di Asia kebersihan
dipandang penting bagi kesehatan. Di negara-negara Eropa, bagaimanapun, hal ini
biasa untuk mandi secara penuh hanya sekali dalam seminggu.
f.
Pilihan pribadi
Setiap orang memiliki keinginan individu dan pilihan
tentang kapan untuk mandi, bercukur, dan melakukan perawatan rambut. Seseorang memilih
produk yang berbeda menurut pilihan pribadi.
g.
Kondisi fisik
Orang yang menderita penyakit tertentu atau menjalani
operasi sering kali kekurangan energi fisik atau ketangkasan untuk melakukan higiene
pribadi.
2.4 Macam-macam
Higiene Perseorangan
Macam-macam
Higiene Perseorangan mencakup semua segi kebersihan dan pribadi karyawan
(penjamah makanan tersebut). Menjaga higiene perorangan berarti menjaga
kebiasaan hidup bersih dan menjaga kebiasaan hidup bersih dan menjaga
kebersihan seluruh anggota tubuh (Jayas, 2012).
Kebiasaan-kebiasaan
yang perlu diperhatikan untuk mencapai hygiene perorangan meliputi :
a.
Tangan
1.
Cucilah tangan sebelum mulai bekerja dan
setelah kembali dari toilet.
2.
Kuku
harus dijaga dan di potong sependek mungkin.
3.
Perhiasan
seperti cincin, gelang, dan jam tangan tidak boleh di gunakan pada waktu
bekerja.
4.
Luka
pada tangan harus di tutupi dengan kain pembalut steril.
5.
Jangan
meraba-raba hidung, mulut, rambut dan bagian tubuh lainnya saat mengolah
makanan.
6.
Jangan
merokok selama bekerja di dapur atau laboratorium, karena tangan akan
memindahkan bakteri dari mulut ke makanan.
b.
Kuku
Kotoran yang biasanya berada di antara kuku
yang panjang dan kulit adalah tempat biak bagi bakteri kuman yang akan
berkembang biak. Dengan demikian maka :
1.
Kuku harus di potong pendek dan di bersihkan.
2.
Kuku
sebaiknya tidak di cat/di kutek.
c.
Rambut
1.
Hendaknya
selalu rapi dan tidak boleh panjang.
2.
Biasanya
selalu mencuci teratur agar selalu bersih.
3.
Gunakan
topi yang cocok pada waktu bekerja.
4.
Potongan
rambut yang terdapat pada makanan adalah hal yang mengerikan bagi pelanggan.
d.
Wajah
Wajah dirias seperlunya dan untuk menjaga kesehatan, maka :
1.
Jangan
menggunakan kosmetik yang berlebihan.
2.
Jangan
menyeka wajah dengan tangan pada waktu mengolah makanan, pergunakan sapu
tangan/tissue.
e.
Hidung
1.
Jangan
memegang hidung saat bekerja, sebab pada lubang hidung terdapat kotoran yang
dapat menimbulkan penyakit.
2.
Pada
waktu bersin hendaknya jangan menghadap ke makanan, gunakan sapu tangan untuk
menutupinya.
3.
Bagi
yang sedang sakit batuk/pilek harus menggunakan sapu tangan.
f.
Mulut
1.
Jagalah
kesehatan mulut dan gigi dengan baik, biasakan menyikat gigi sehabis makan
secara teratur.
2.
Jangan
merokok selama di dapur.
3.
Jangan
batuk, berludah di dekat makanan dan tutuplah dengan sapu tangan pada saat
batuk.
4.
Mencicipi
makanan harus dengan menggunakan alat bersih seperti sendok/piring kecil.
g.
Telinga
Hendaknya di bersihkan secara teratur agar
selalu dalam keadaan bersih dan jangan pegang-pegang telinga selama bekerja.
h.
Kaki
1.
Gunakan
sepatu yang bertumit pendek.
2.
Gunakan
kaos kaki yang bersih.
3.
Kuku
harus di potong pendek.
i.
Kesegaran
Jasmani
Manusia mempunyai keterbatasan dalam bekerja
efektif dan efisien. Jasmani yang sangat segar mempunyai kegairahan kerja.
Untuk itu perlu menjaga kesegaran jasmani dengan cara :
1.
Meminum
air putih pada waktu haus.
2.
Istirahat
dan tidur yang teratur dalam waktu yang cukup.
3.
Berolahraga
secara teratur.
4.
Hindari
rasa cemas.
2.5 Dampak
yang muncul dari Higiene Perseorangan
1. Dampak Fisik
Banyak
gangguan kesehatan yang diderita seseorang karena tidak terpeliharanya
kebersihan perorangan dengan baik. Gangguan fisik yang sering terjadi adalah:
Gangguan intergritas kulit, gangguan membrane mukosa mulut, infeksi pada mata
dan telinga, dan gangguan fisik pada kuku (Fadillah, 2013).
2.
Dampak Psikososial
Masalah
sosial yang berhubungan dengan higiene perseorangan adalah gangguan kebutuhan
rasa nyaman, kebutuhan dicintai dan mencintai, kebutuhan harga diri, aktualisasi
diri,dan gangguan interaksi sosial (Fadillah, 2013).
BAB
III
KESIMPULAN
Kata “Higiene/Hygiene”
berasal dari bahasa Yunani yang artinya ilmu untuk membentuk dan menjaga
kesehatan. Dalam industri makanan/catering, penerapan standar hygiene yang
tinggi perlu dilakukan dalam mengolah makanan agar mampu memproduksi makanan
yang aman untuk dikonsumsi. Aman artinya bebas dari hal-hal yang membahayakan,
merugikan dan bebas dari kerusakan. Ruang lingkup hygiene meliputi: higiene
perseorangan, higiene makanan dan minuman.
Higiene
Perseorangan berasal dari bahasa Yunani yaitu perseorangan yang artinya
perorangan dan higiene berarti sehat. Kebersihan seseorang adalah suatu
tindakan untuk memelihara kebersihan dan kesehatan seseorang untuk
kesejahteraan fisik dan psikis. Faktor-faktor yang memperngaruhi Higiene
Perseorangan di antaranya : citra tubuh,
praktik sosial, status sosio-ekonomi, pengetahuan, kebudayaan, pilihan pribadi, dan kondisi fisik.
Macam-macam
Higiene Perseorangan mencakup semua segi kebersihan dan pribadi karyawan
(penjamah makanan tersebut). Menjaga higiene perorangan berarti menjaga
kebiasaan hidup bersih dan menjaga kebiasaan hidup bersih dan menjaga
kebersihan seluruh anggota tubuh. Kebiasaan-kebiasaan
yang perlu diperhatikan untuk mencapai hygiene perorangan meliputi : tangan, kuku, rambut, wajah, hidung, mulut, telinga,
kaki, dan kesegaran jasmani.
Dampak yang muncul dari Higiene
Perseorangan di antaranya adalah dampak fisik dan dampak psikososial.
DAFTAR PUSTAKA
A.
Buku-Buku
Bouwhuizen,
M, 1999. Ilmu Keperawatan. EGC: Jakarta
B.
Online [Di akses 19 Oktober 2015]
Agus,
Ahmad. 2012. Kebersihan Diri.
http://tutorialkuliah.blogspot.com/2009/09/sap-upaya-kebersihan-diri.html.
Murti,
Sari. 2012. Kebersihan Diri dan
Lingkungan. http://www.scribd.com/doc/45033613/Kebersihan-Diri-Dan-Lingkungan.
Fadillah.
2013. Makalah Personal Hygiene. http://fadlillahbieber.blogspot.co.id/2013/03/makalah-personal-hygiene.html
Ain. 2009. Pengertian Higiene dan Sanitasi. http://ain-hygiene.blogspot.co.id/2009/08/pengertian-hygiene-sanitasi.html
Jayas. 2012. Higiene dan Sanitasi Dapur Kebersihan. http://thejayas.blogspot.co.id/2012/04/higiene-dan-sanitasi-dapur-kebersihan.html
0 komentar:
Posting Komentar