Powered By Blogger

Minggu, 29 Januari 2017

LAPORAN PRAKTIKUM SANITASI DAN KEAMANAN PANGAN : Sanitasi Udara

Diposting oleh Luneta Aurelia Fatma di 18.30.00



LAPORAN PRAKTIKUM
SANITASI DAN KEAMANAN PANGAN
Sanitasi Udara





Kelompok 4

Ana Cholifatul Chusna              ( 2013340001 )
Dimas Cipto Ragil                     ( 2016349082 )
Husnun Hanifah                                    ( 2013340018 )
Luneta Aurelia Fatma                ( 2013340014 )
Niken Larasati                           ( 2013340033 )
Veronika Rengganis C.R           ( 2013340013)


JURUSAN TEKNOLOGI PANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
UNIVERSITAS SAHID JAKARTA
2016
BAB I


PENDAHULUAN
1.      Latar Belakang
Udara di dalam suatu ruangan dapat merupakan sumber kontaminasi mikroba. Udara tidak mengandung mikrofloral secara alami, tetapi kontaminasi dari lingkungan di sekitarnya mengakibatkan udara mengandung berbagai mikroorganisme, misalnya dari debu, air, proses aerasi, dan penderita yang mengalami infeksi saluran pencernaan, dari ruangan yang digunakan dalam fermentasi dan sebagainya. Mikroorganisme yang terdapat di udara biasanya melekat pada bahan padat, misalnya debu, atau terdapat dalam droplet air (Gobel, 2008).
Kontaminasi dari mikroorganisme dapat terjadi setiap saat dan menyentuh setiap permukaan seperti tangan atau alat (wadah). Oleh karena itu sanitasi lingkungan sangat penting untuk dilakukan dan menjadi perhatian terutama yang akan bekerja dalam bidang mikrobiologi atau pengolahan produk makanan atau industry (Gobel, 2008).

2.      Tujuan
Tujuan dilakukannya praktikum ini adalah untuk memberikan pemahaman dan keterampilan kepada mahasiswa mengenai metode sanitasi udara dan ruangan serta untuk mengetahui jumlah mikroba yang terdapat pada udara dan ruang tempat aktivitas sehari-hari.
BAB II
METODOLOGI
1.      Alat dan Bahan
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini yaitu media NA dan PDA, alkohol, dan aquadest. Sedangkan peralatan yang digunakan yaitu cawan petri, bunsen, erlenmeyer, pipet mikrometer, dan inkubator.

2.      Prosedur Kerja


 
















BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
1.      Hasil
Hasil pengamatan pengujian sanitasi udara
a.       Densitas Bakteri di udara =
Jumlah koloni per cawan NA x  x
b.      Densitas Kapang Khamir di udara =
Jumlah koloni per cawan PDA x  x
Sampel
Medium
Gambar
Jumlah  Mikroba
Densitas
Sanitasi udara ruangan  steril (bagian belakang)  lab mikrobiologi Universitas Sahid Jakarta



NA
Description: IMG-20161019-WA0000.jpg



42 koloni


189.84 unit  / ft2




PDA
Description: IMG-20161023-WA0009.jpg



46 koloni


207.92 unit  / ft2







2.      Pembahasan
Pada praktikum pengujian sanitasi udara, kelompok kami melakukan pengujian di ruangan yang telah ditentukan. Tempat yang dipilih untuk menguji sanitasi udara tersebut antara lain ruangan sterilis (bagian belakang) di laboratorium mikrobiologi Universitas Sahid Jakarta. Pengujian dilakukan dengan cara meletakkan media agar NA (Nutrient Agar) untuk media hidup bakteri dan PDA (Potato Dextrose Agar) untuk media hidup khamir maupun kapang  dalam cawan petri pada tempat tersebut. Cawan petri tersebut diletakkan dalam keadaan terbuka selama 30 menit, tujuannya adalah agar mikroorganisme di udara dapat menempel dan menjadikan media agar tersebut menjadi tempat tumbuhnya, sehingga jumlah mikroorganisme baik bakteri, kapang, dan khamir dapat diketahui. Selanjutnya dilakukan inkubasi untuk menumbuhkan mikroorganisme sesuai dengan kondisi yang cocok, yaitu pada suhu 30oC selama 48 jam (2 hari).
Hasil yang diperoleh setelah dilakukan inkubasi selama dua hari dapat dilihat pada tabel hasil pengamatan. Hasil tersebut dinyatakan dalam bentuk jumlah koloni dan densitas atau kepadatan mikroba yang terdapat di udara. Jumlah koloni dapat dihitung dengan bantuan alat colony counter ataupun secara manual.
Dari tabel tersebut dilihat bahwa  jumlah jamur yang tumbuh pada medium NA adalah 42 koloni. Sedangkan jumlah koloni bakteri yang tumbuh pada medium PDA adalah 46 koloni. Berdasarkan data tersebut, dapat disimpulkan bahwa mikroorganisme yang mendominasi dalam kontaminasi udara adalah bakteri, hal ini dapat terlihat dari jumlahnya yang lebih banyak tumbuh di medium NA dibandingkan dengan yang tumbuh di medium PDA. Namun, perbedaannya tidak terlalu jauh berbeda.
Adanya mikroorganisme yang tumbuh di masing-masing cawan menandakan bahwa udara di tempat tersebut tidak selamanya bebas dari kontaminasi mikrooganisme dan dengan adanya pengujian ini membuktikan bahwa adanya aktifitas di setiap tempat menunjukan adanya mikrooganisme yang ada di tempat tersebut.
Densitas mikroorganisme udara menyatakan jumlah mikroba yang jatuh pada permukaan agar selama satu jam. Perhitungan densitas sangat dipengaruhi oleh luas cawan dan lamanya kontak cawan dengan udara tempat uji dilakukan. Luas cawan petri yang berbentuk lingkaran dapat dihitung dengan mengukur diameter tiap cawan yang digunakan.
Hasil perhitungan densitas dari tiap medium, menghasilkan data bahwa densitas  pada media NA yang disimpan di ruangan steril laboratorium mikrobiologi memiliki densitas sebesar 189.84unit  / ft2. Sedangkan pada media PDA memiliki densitas sebesar 207.92 unit   / ft2.
Tingkat pencemaran udara di dalam ruangan steril laboratorium mikrobiologi oleh mikroba dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti laju ventilasi, padat orang dan sifat serta saraf kegiatan orang-orang yang menempati ruangan tersebut. Mikroorganisme terhembuskan dalam bentuk percikan dari hidung dan mulut selama bersin, batuk dan bahkan bercakap-cakap titik-titik air terhembuskan dari saluran pernapasan mempunyai ukuran yang beragam dari mikrometer sampai milimeter. Titik-titik air yang ukurannya jatuh dalam kisaran mikrometer yang rendah akan tinggal dalam udara sampai beberapa lama, tetapi yang berukuran besar segera jatuh ke lantai atau permukaan benda lain. Debu dari permukaan ini sebentar-sebentar akan berada dalam udara selama berlangsungnya kegiatan dalam ruangan tersebut (Pelczar, 1994).














BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A.    Kesimpulan
Udara di dalam suatu ruangan dapat merupakan sumber kontaminasi mikroba. Praktikum ini dilakukan dengan cara menghitung jumlah mikroorganisme yang terdapat pada ruang steril bagian belakang Lab Mikrobiologi Universitas Sahid.
Hasil yang didapat adalah jumlah jamur yang tumbuh pada medium NA adalah 42 koloni dengan densitas 189.84 unit  / ft2 . Sedangkan jumlah koloni bakteri yang tumbuh pada medium PDA adalah 46 koloni dengan densitas 207.92 unit   / ft2.

B.     Saran
Disarankan untuk membersihkan ventilasi, lantai, ataupun jendela yang berdebu karena hal-hal tersebut dapat menjadi kontaminan dalam pengukuran sanitasi ruangan.






DAFTAR PUSTAKA

Betty dan Een. 2011. Sanitasi Dan Keamanan Pangan. Jurusan Teknologi Industri Pangan, Fakultas Teknologi Industri Pertanian, Universitas Padjadjaran. Jatinangor
Gobel, Risco, B dkk. 2008. Mikrobiologi Umum dalam Praktik, Universitas Hasanudin, Makasar.
Lay B. 1994. Analisis Mikroba di Laboratorium. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Pelczar, Michael W., 1994, Dasar-Dasar Mikrobiologi 1, UI Press, Jakarta.
Adijaya, Harmin. 2012. http://mimetakamine.blogspot.co.id/2012/11/uji-sanitasi-lingkungan.html (Diakses 23 Oktober 2016)







3 komentar:

paket bebas dari telkomsel mengatakan...

mkaasih infonya

Unknown mengatakan...

mantappp

pacific garden style

Unknown mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

Posting Komentar

My Birthday :)

Daisypath - Personal pictureDaisypath Happy Birthday tickers
 

PURPLE CATZ Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review