LAPORAN PRAKTIKUM
SANITASI DAN KEAMANAN
PANGAN
Sanitasi Udara
Ana
Cholifatul Chusna ( 2013340001
)
Dimas
Cipto Ragil (
2016349082 )
Husnun
Hanifah (
2013340018 )
Luneta
Aurelia Fatma ( 2013340014 )
Niken
Larasati (
2013340033 )
Veronika Rengganis
C.R ( 2013340013)
JURUSAN TEKNOLOGI
PANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI
INDUSTRI PERTANIAN
UNIVERSITAS SAHID
JAKARTA
2016
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar
Belakang
Udara di dalam suatu ruangan dapat
merupakan sumber kontaminasi mikroba. Udara tidak mengandung mikrofloral secara
alami, tetapi kontaminasi dari lingkungan di sekitarnya mengakibatkan udara
mengandung berbagai mikroorganisme, misalnya dari debu, air, proses aerasi, dan
penderita yang mengalami infeksi saluran pencernaan, dari ruangan yang
digunakan dalam fermentasi dan sebagainya. Mikroorganisme yang terdapat di
udara biasanya melekat pada bahan padat, misalnya debu, atau terdapat dalam
droplet air (Gobel, 2008).
Kontaminasi dari mikroorganisme dapat
terjadi setiap saat dan menyentuh setiap permukaan seperti tangan atau alat
(wadah). Oleh karena itu sanitasi lingkungan sangat penting untuk dilakukan dan
menjadi perhatian terutama yang akan bekerja dalam bidang mikrobiologi atau
pengolahan produk makanan atau industry (Gobel, 2008).
2. Tujuan
Tujuan dilakukannya praktikum ini adalah
untuk memberikan pemahaman dan keterampilan kepada mahasiswa mengenai metode
sanitasi udara dan ruangan serta untuk mengetahui jumlah mikroba yang terdapat
pada udara dan ruang tempat aktivitas sehari-hari.
BAB
II
METODOLOGI
1. Alat
dan Bahan
Bahan
yang digunakan dalam praktikum ini yaitu media NA dan PDA, alkohol, dan
aquadest. Sedangkan peralatan yang digunakan yaitu cawan petri, bunsen,
erlenmeyer, pipet mikrometer, dan inkubator.
2. Prosedur
Kerja
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Hasil
Hasil pengamatan
pengujian sanitasi udara
a.
Densitas Bakteri di udara =
Jumlah koloni per cawan NA x x
b. Densitas Kapang Khamir di udara =
Jumlah koloni per cawan PDA x x
Sampel
|
Medium
|
Gambar
|
Jumlah Mikroba
|
Densitas
|
Sanitasi udara ruangan steril (bagian belakang) lab mikrobiologi Universitas Sahid Jakarta
|
NA
|
|
42 koloni
|
189.84 unit / ft2
|
PDA
|
|
46 koloni
|
207.92 unit / ft2
|
2. Pembahasan
Pada praktikum pengujian sanitasi udara, kelompok kami
melakukan pengujian di ruangan yang telah ditentukan. Tempat yang dipilih untuk
menguji sanitasi udara tersebut antara lain ruangan sterilis (bagian belakang)
di laboratorium mikrobiologi Universitas Sahid Jakarta. Pengujian dilakukan
dengan cara meletakkan media agar NA (Nutrient
Agar) untuk media hidup bakteri dan PDA (Potato Dextrose Agar) untuk media hidup khamir maupun kapang dalam cawan petri pada tempat tersebut. Cawan
petri tersebut diletakkan dalam keadaan terbuka selama 30 menit, tujuannya
adalah agar mikroorganisme di udara dapat menempel dan menjadikan media agar
tersebut menjadi tempat tumbuhnya, sehingga jumlah mikroorganisme baik bakteri,
kapang, dan khamir dapat diketahui. Selanjutnya dilakukan inkubasi untuk
menumbuhkan mikroorganisme sesuai dengan kondisi yang cocok, yaitu pada suhu 30oC
selama 48 jam (2 hari).
Hasil yang diperoleh setelah dilakukan inkubasi selama
dua hari dapat dilihat pada tabel hasil pengamatan. Hasil tersebut dinyatakan
dalam bentuk jumlah koloni dan densitas atau kepadatan mikroba yang terdapat di
udara. Jumlah koloni dapat dihitung dengan bantuan alat colony counter ataupun
secara manual.
Dari tabel tersebut dilihat bahwa jumlah jamur yang tumbuh pada medium NA
adalah 42 koloni. Sedangkan jumlah koloni bakteri yang tumbuh pada medium PDA
adalah 46 koloni. Berdasarkan data tersebut, dapat disimpulkan bahwa
mikroorganisme yang mendominasi dalam kontaminasi udara adalah bakteri, hal ini
dapat terlihat dari jumlahnya yang lebih banyak tumbuh di medium NA
dibandingkan dengan yang tumbuh di medium PDA. Namun, perbedaannya tidak
terlalu jauh berbeda.
Adanya mikroorganisme yang tumbuh di masing-masing
cawan menandakan bahwa udara di tempat tersebut tidak selamanya bebas dari
kontaminasi mikrooganisme dan dengan adanya pengujian ini membuktikan bahwa
adanya aktifitas di setiap tempat menunjukan adanya mikrooganisme yang ada di
tempat tersebut.
Densitas mikroorganisme udara menyatakan jumlah
mikroba yang jatuh pada permukaan agar selama satu jam. Perhitungan densitas
sangat dipengaruhi oleh luas cawan dan lamanya kontak cawan dengan udara tempat
uji dilakukan. Luas cawan petri yang berbentuk lingkaran dapat dihitung dengan
mengukur diameter tiap cawan yang digunakan.
Hasil perhitungan densitas dari tiap medium,
menghasilkan data bahwa densitas pada
media NA yang disimpan di ruangan steril laboratorium mikrobiologi memiliki
densitas sebesar 189.84unit / ft2.
Sedangkan pada media PDA memiliki densitas sebesar 207.92 unit / ft2.
Tingkat pencemaran udara di dalam ruangan steril laboratorium
mikrobiologi oleh mikroba dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti laju
ventilasi, padat orang dan sifat serta saraf kegiatan orang-orang yang
menempati ruangan tersebut. Mikroorganisme terhembuskan dalam bentuk percikan
dari hidung dan mulut selama bersin, batuk dan bahkan bercakap-cakap
titik-titik air terhembuskan dari saluran pernapasan mempunyai ukuran yang
beragam dari mikrometer sampai milimeter. Titik-titik air yang ukurannya jatuh
dalam kisaran mikrometer yang rendah akan tinggal dalam udara sampai beberapa
lama, tetapi yang berukuran besar segera jatuh ke lantai atau permukaan benda
lain. Debu dari permukaan ini sebentar-sebentar akan berada dalam udara selama
berlangsungnya kegiatan dalam ruangan tersebut (Pelczar, 1994).
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Udara di dalam suatu ruangan dapat
merupakan sumber kontaminasi mikroba. Praktikum ini dilakukan dengan cara
menghitung jumlah mikroorganisme yang terdapat pada ruang steril bagian
belakang Lab Mikrobiologi Universitas Sahid.
Hasil yang didapat adalah jumlah jamur yang tumbuh pada medium NA adalah 42
koloni dengan densitas 189.84 unit / ft2
. Sedangkan jumlah koloni bakteri yang tumbuh pada medium PDA adalah 46 koloni dengan
densitas 207.92 unit / ft2.
B. Saran
Disarankan untuk membersihkan ventilasi,
lantai, ataupun jendela yang berdebu karena hal-hal tersebut dapat menjadi
kontaminan dalam pengukuran sanitasi ruangan.
DAFTAR
PUSTAKA
Betty dan Een. 2011. Sanitasi
Dan Keamanan Pangan. Jurusan Teknologi Industri Pangan, Fakultas Teknologi
Industri Pertanian, Universitas Padjadjaran. Jatinangor
Gobel, Risco, B dkk. 2008. Mikrobiologi Umum dalam Praktik, Universitas Hasanudin, Makasar.
Lay B. 1994. Analisis
Mikroba di Laboratorium. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Pelczar, Michael W., 1994, Dasar-Dasar Mikrobiologi 1, UI Press,
Jakarta.
Adijaya, Harmin. 2012. http://mimetakamine.blogspot.co.id/2012/11/uji-sanitasi-lingkungan.html (Diakses 23 Oktober 2016)
3 komentar:
mkaasih infonya
mantappp
pacific garden style
Posting Komentar