LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA
OKSIDASI SENYAWA ORGANIK
(PEMBUATAN ASAM BENZOAT)
24 Desember 2013
Disusun
Oleh :
Kelomok 1
Aprilisa
Siwi Lestari (2013340003)
Kinanty
Praha Saputri (2013340011)
Lina
Anisah (2013340005)
Luneta
Aurelia (2013340014)
M.Rofit
Amrizal (2013340096)
Jurusan Teknologi Pangan
Fakultas Teknologi Industri Pertanian
Universitas Sahid Jakarta
2013
OKSIDASI
SENYAWA ORGANIK
(PEMBUATAN ASAM BENZOAT)
(PEMBUATAN ASAM BENZOAT)
1.
Tanggal
Praktikum: 24 Desember 2013
2.
Tujuan
Mensintesis asam benzoat melalui oksidasi alkohol
primer.
3. Teori
Singkat
Alkohol primer dan sekunder dapat dioksidasi menjadi
senyawa karbonil.
[O] O
RCH2OH
R C H
2H Aldehida
[O] O
R-CHOH-R R C R
2H Keton
Alkohol primer menghasilkan aldehida bila dipanaskan
dengan Natrium dikromat dan larutan asam sulfat. Tetapi produk aldehida juga
mudah teroksidasi di bawah kondisi ini menjadi asam karboksilat. Metode
inihanya berhasil untuk aldehid yang bobot molekulnya rendah yang produknya
tersuling dari larutan segera setelah ia terbentuk.
Karena keton lebih stabil pada kondisi oksidasi pada
umumnya, maka oksidasi dengan asam kromat lebih cocok untuk alkohol sekunder.
Alkohol sekunder dalam larutan aseton direaksikan sedikit demi sedikit sambil
diaduk pada 15-200C. Oksidasi berlangsung cepat dan efisien.
Oksidasi gigus metal pada cincin benzene merupakan
cara industri yang penting untuk reaksi ini adalah udara.
Asam benzoat adalah zat pengawet yang sering
dipergunakan dalam saos dan sambal. Asam benzoat disebut juga senyawa
antimikroba karena tujuan penggunaan zat pengawet ini dalam kedua makanan
tersebut untuk mencegah pertumbuhan khamir dan bakteri terutama untuk makanan
yang telah dibuka dari kemasannya. Jumlah maksimum asam benzoat yang boleh
digunakan adalah 100 ppm atau 1 gram per kg bahan. Pembatasan penggunaan asam
benzoat ini bertujuan agar tidak terjadi keracunan. Konsumsi yang berlebihan
dari asam benzoat dalam suatu bahan makanan tidak dianjurkan karena jumlah zat
pengawet yang masuk ke dalam tubuh akan bertambah dengan semakin banyak dan
seringnya mengkonsumsi.
Asam benzoat terbentuk dari reaksi oksidasi alkohol
primer manjadi asam karboksilat dengan oksidator KMNO4 dalam larutan basa yang
terbentuk dan filtrat asam benzoat yang di rekristalisasi.
4. ALAT DAN
BAHAN
Alat-alat :
-
Labu alas bulat
200 ml
-
Batu didih
-
Pendingin tegak
/ alat refluks
-
pH universal
-
Beker Gelas
Bahan :
-
Kertas Saring
-
Pipet tetes
-
Erlenmayer
-
Corong Buchner
-
Penyaringan
vakum
-
KMnO4
-
NaOH 10%
-
Toluena
-
Larutan asam
sulfat pekat 20%
-
NaHSO3
5. CARA KERJA
1. Ke dalam labu 200 ml berdasar bulat, masukkan 38 ml
air, 1 g KMnO4 , 5 ml NaOH 10% dan batu didih. Hangatkan
larutan lalu tambahkan 1.25 ml (1.125g) toluena. Labu selanjutnya disambung
dengan pendingin tegak, lalu campuran di refluks selama 45 menit. Setelah
selesai dinginkan labu hingga suhu kamar, lalu asamkan campuran hati-hati
dengan larutan asam sulfat 20% (sekitar 12 ml).
2. Pindahkan labu ke ruang asam. Kelebihan KMnO4 di
hilangkan dengan penambahan larutan NaHSO3 (sekitar 18 ml). Pada
kondisi ini dapat terjadi suspensi Kristal asam benzoat. pH larutan diperiksa
dengan kertas pH universal dan tambahkan asam secukupnya hingga pH menjadi 1.
Panaskan kembali larutan sehingga kekeruhan yang semula muncul hilang kembali,
lalu saring panas-panas untuk menyingkirkan batu didihnya. Dinginkan filtrat
dalam lemari pendingin untuk mendapatkan kristalnya.
3. Setelah itu, Kristal asam benzoat dipisahkan dengan
penyaring. Keringkan kristal dan timbang.
6. Hasil
Percobaan
Organoleptik
·
Bentuk : Seperti
serbuk kristal
·
Warna : putih
·
Bau : Tidak beraroma bau
·
Berat Asam
Benzoat : 0,068
gr
Kertas
saring: 1,552 gr
Kertas saring + Kristal: 1,620
gr
7. Perhitungan
-
8. Pembahasan
Pada praktikum
ini, proses pembuatan Asam Benzoat di butuhkan bahan-bahan seperti KMnO4, NaOH
10%, Toluena, H2SO4 pekat 20%, dan NaHSO3. Awalnya masukan kedalam labu 38 ml
air, timbang 1 gr KMnO4, KMnO4 ini serbuk yang terlihat berwana ungu, dan KMO4
sendiri di gunakan untuk oksidasi, lalu 5 ml NaOH 10% dan batu didih di aduk
kemudian dihangatkan, ketika proses pemanasan perlu ditambahkan batu didih ke
dalam labu dasar bulat, agar ketika larutan dipanaskan tidak terjadi bumping
atau timbulnya letupan-letupan pada larutan karena panas lalu tambahkan toluena
1,25 ml.
Selanjutnya disambung dengan pendingin tegak, lalu
campuran tersebut di refluks pada saat refluks di butuhkan waktu yang cukup
lama yaitu 45 menit, tujuan refluks tersebut yaitu untuk medidihkan campuran
lalu mengkondensasi uap dengan pendingin air dan kembali mencair ke labu reaksi
dan juga dengan tujuan mempercepat terjadinya reaksi serta senyawa yang dipanas
kan tidak berkurang. Pada saat merefluks diharapkan suhu dijaga jangan sampai
melebihi titik didih komponen pembentuknya, karena itulah reaktan dipanaskan
dengan menggunakan pemanas air. Setelah refluks selesai, hasil refluks
dibiarkan hingga dingin pada suhu kamar, sesudah labu dan larutan campurannya
dingin lalu asamkan campuran dengan asam sulfat
20%. Peran dari asam sulfat pekat yang ditambahkan pada reaksi adalah
sebagai katalis yang dapat mempercepat berlangsungnya reaksi. Katalis Asam
Sulfat pekat dimasukkan perlahan – lahan (setetes demi setetes), karena Asam
Sulfat tersebut bersifat esoterm, jika
dimasukkan sekaligus akan menghasilkan panas dan berasap. Ketika H2SO4
dimasukkan, larutan harus sambil diaduk secara konstan (menggunakan pengaduk).
Kemudian pindahkan
labu ke ruang asam, karena campuran tersebut kelebihan KMnO4 maka dihilangkan
dengan penambahan larutan NaHSO3 sekitar 18 ml. Penambahan di gunukan sebagai penetralisir
atau pemecah MnO4 yang juga pewarna ungu tua selain itu NaHSO3 ini memberikan suasana
asam terhadap larutan, pada kondisi ini dapat terjadi suspensi Kristal asam
benzoate, kelebihan KMnO4 terjadi karena KMnO4 sangat reaktif dengan bahan-bahan
organik, logam, asam, larutan tersebut lalu di cek Ph nya dengan pH Universal
maka kita mendapatkan pH 4. Setelah kita mengetahui hasil pHnya lalu kita
menambahkan asam secukupnya hingga pH menjadi 1, agar saat didihkan larutannya
tetap pada kadar asam. Hal tersebut untuk pembentukan asam karboksilatnya dan
untuk akfifasi asam benzoat karena asam benzoate merupakan pengawet berupa
makanan atau minuman, pengawet itu biasanya membunuh mikroba, salah satunya
yang membuat mikroba tidak bisa tumbuh yaitu dari pH asam tersebut.
Setelah pH nya 1 Panaskan kembali larutan, tujuannya
yaitu agar kekeruhan yang semula muncul menjadi hilang. Saat larutan tersebut
masih panas kita saring larutan tersebut dengan menggunakan vakum untuk
menyingkirkan batu didihnya, pada saat ini larutan yang awalnya berwarna ungu
pekat menjadi jernih ini karena pada saat penyaringan keadalam larutan,
larutannya masih panas. Sesudah kita menyaring lalu dinginkan larutan tersebut
di lemari pendingin atau kita letakan larutan tersebut di batu es agar mudah mendapatkan
hasil kristalnya. Jika larutan tersebut sudah terlihat ada kristal saringlah
larutan tersebut dengan menggunakan kertas saring, lalu Kristal yang ada pada
kertas saring masukkan ke oven selama 15 menit untuk mendapatkan Kristal yg
utuh. Setelah 15 menit kita mendapatkan asam benzoat tersebut, lalu timbang
hingga kita mengetahui berapa gram asam benzoate yang kita hasilkan dari proses
tersebut. Pada pembuatan Asam benzoate ini mendapatkan 0,068 gr Asam Benzoat.
9.
Jawaban Pertanyaan
-
10. Kesimpulan
Berdasarkan percobaan pembuatan Asam Benzoat tersebut,
dapat disimpulkan bahwa di butuhkan pemanasan dan penyaringan berulang untuk
mendapatkan hasil Kristal asam benzoat tersebut. Dibutuhkan waktu yang lama
yaitu sekitar 45 menit pada saat di refluks. Hati-hati pada penggunaan asam, pH
nya harus menjadi 1, dan kita harus teliti bahan bahan apa saja yang di gunakan
pada pembuatan Asam Benzoat tersebut, karena jika tidak maka kita tidak dapat
menghasilkan asam benzoate yang utuh.
Pada percobaan ini didapatkan hasil berat benzoat
yaitu 0,068 gr Asam Benzoat.
11. Daftar
Pustaka
http://id.scribd.com/pdf/95048371/Asambenzoat,25
November 2012
Anonim.Asam Benzoat ,
www.dimedical.education.org, 25 November 2012.
Dirjen POM.Farmakope
Indonesia Edisi III , Departemen kesehatan RI:Jakarta,1979.
Fessenden, Ralph J.
Dasar-Dasar Kimia Organik ,Erlangga: Jakarta, 1999.
http:www.scribd.com/sintesis+asam+benzoat/pdf, 25
November 2012.
12. Lampiran
0 komentar:
Posting Komentar