LAPORAN PRAKTIKUM SATUAN OPERASI
& KETEKNIKAN
PENGECILAN
UKURAN
7 November 2015
DisusunOleh:
Kelompok
2
Ana Cholifatul Chusna 2013340001
Inten Deppy Salera 2013340009
Listiani 2013340122
Luneta Aurelia
Fatma 2013340014
Rini Wahyuni 2013340046
Ulfa Ina Wardani
2013340034
Jurusan Teknologi Pangan
Fakultas Teknologi Industri Pertanian
Universitas Sahid Jakarta
2015
1.
Pendahuluan
1.1 Judul :
Pengecilan Ukuran
1.2 TanggalPraktikum :
7 November 2015
2.
Teori Singkat
Pengecilan ukuran adalah proses atau sistem operasi dalam
teknologi pangan yang mengubah ukuran bahan pangan dari bentuk yang besar ke
bentuk atau ukuran yang lebih kecil. Bentuk akhir setelah bahan mengalami
proses pengecilan ukuran dapat berupa tepung/bubuk, butiran, irisan/potongan
bahan sesuai dengan pengecilan ukuran yang diinginkan. Contoh alat-alat yang
digunakan untuk proses pengecilan ukuran adalah mesin penggiling, parutan, mesin
atau alat pengiris.
3.
Tujuan
1) Mengenal Prinsip kerja dan mengoprasikan alat-alat
pengecilan ukuran.
2)
Memahami perubahan
bahan yang mengalami proses pengecilan ukuran.
4.
AlatdanBahan
4.1
Alat 4.2 Bahan
1. Pisau 1.
Buah tomat
1. Slicer
2. Blender
5.
Cara
Kerja
1. Bersihkan buah tomat dari kotoran.
2. Untuk
proses pengecilan ukuran buah tomat, gunakan pisau untuk memotong, slicer untuk memarut, dan blender
untuk menghaluskan.
3. Bandingkan hasil tekstur buah tomat dan efisiensi waktu.
4. Bersihkan alat.
6.
Data
Pengamatan
Gambar
|
Keterangan
|
|
·
MenggunakanPisau
Proses
pengecilan ukuran buah tomat dengan cara menggunakan pisau untuk memotong buah tomat. Dengan menggunakan pisau, buah tomat dapat di potong sesuai dengan ukuran yang di
inginkan.
|
|
·
Menggunakan
Slicer
Proses
pengecilan ukuran buah tomat dengan cara menggunakan slicer
untuk mengecilkan dengan ukuran yang seragam dengan cara di parut. Pada buah tomat tekstur menjadi halus namun kadar air dan sari
buah pada buahtomat terpisah.
|
|
·
Menggunakan
Blender
Proses
pengecilan ukuran buah tomat dengan cara menggunakan blender
untuk mengecilkan ukuran dalam bentuk butir. Tekstur menjadi halus dan lembut, air dan sari
buah menyatu menjadi satu bagian.
|
7.
Pembahasan
Pengecilan ukuran adalah proses
atau sistem operasi dalam teknologi pangan yang mengubah ukuran bahan pangan
dari bentuk besar ke bentuk atau ukuran yang lebih kecil. Bentuk akhir setelah
bahan mengalami proses pengecilan ukuran dapat berupa tepuk/bubuk, butiran,
irisan/potongan bahan sesuai dengan pengecilan ukuran yang diinginkan.
Mengecilkan ukuran berarti membagi-bagi suatu bahan padat menjadi bagian yang
lebih kecil dengan menggunakan gaya-gaya mekanis. Tergantung dari besarnya
bahan-bahan padat yang dihasilkan, pengecilan ukuran di bedakan atas pengecilan
kasar dan pengecilan halus. Pengecilan ukuran antara lain dapat menyebabkan bahan-bahan
padat menjadi dapat di angkut dengan lebih mudah, mempunyai bentuk komersial
yang lebih baik, lebih mudah di proses lebih lanjut.
Tujuan pengecilan ukuran
diantaranya adalah untuk mempermudah proses pencampuran dan pengadukan dengan
bahan lain, untuk membantu proses penyaringan, untuk menambah luas permukaan,
mempermudah pengangkutan, dan secara spesifik membuat bahan menjadi ukuran yang
diinginkan. Jika tidak dilakukan dengan benar, operasi pengecilan ukuran dapat
menimbulkan kerugian seperti meningkatkan kebutuhan energi terlalu besar,
menghilangkan nutrisi, meningkatkan biaya investasi, mengubah rasa dan aroma
bahan, mempengaruhi tekstur dan meniningkatkan serangan mikroba. Tujuan
ekonomis proses pengecilan ukuran adalah untuk mencapai hasil yang diinginkan
dengan biaya yang minimum.
Pada praktikum ini di gunakan buah
tomat sebagai bahan yang dikecilkan ukurannya. Buah tomat di bersihkan terlebih
dahulu sebelum di kecilkan ukurannya. Buah tomat mempunyai sifat fisik, seperti
bentuk, warna kulit, dan daging, serta tekstur yang berbeda menurut
varietasnya. Bentuk buah tomat yang mendekati bulat-lonjong, dan tidak perlu
pengupasan untuk pengolahan. Buah tomat yang di gunakan sebanyak dua buah pada
tiap alat yang di gunakan.
Buah tomat di kecilkan ukurannya
dengan prinsip pemotongan yaitu dengan bentuk pipih. Alat yang di gunakan
adalah pisau. Bentuk hasil akhirnya tidak sama besar (berbeda ukuran dan
ketebalannya). Pada saat buah tomat di potong, kadar air pada buah tomat ada
yang hilang sehingga berat buah tomat akan berbeda dengan berat buah tomat
sebelumnya. Selanjutnya, buah tomat di kecilkan ukurannya dengan prinsip
pemmarutan menggunakan slicer. Hasil akhir dari buah tomat sedikit hancur, dan
kadar air pada buah tomat terpisah dari sari buah. Tekstur menjadi halus tetapi
alat slicer tidak cocok di gunakan pada buah tomat karena tidak efektif.
Selanjutnya, buath tomat di kecilkan ukurannya dengan menggunakan blender.
Tekstur tomat menjadi butiran dan halus, air dan sari buah menyatu menjadi satu
bagian. Blender sangat cocok untuk menghaluskan buah tomat.
Berdasarkan alat-alat yang di
gunakan untuk pengecilan ukuran buah tomat disimpulkan bahwa tomat memiliki
kadar air yang tinggi sehingga ketika proses pengecilan ukuran, kadar air pada
buah tomat berkurang dan mempengaruhi berat buah tomat pada hasil akhir.
Semakin kecil buah tomat kehilangan kadar air maka semakin bagus teknik
pengecilan ukuran yang di gunakan. Berat akhir yang lebih rendah berarti lebih
banyak mengalami penyusutan karena kehilangan massa dan volume terutama massa
air pada buah tomat. Selain itu, massa akhir buah tomat di pengaruhi suhu dan
waktu. Semakin lama proses pengecilan ukuran maka massa buah tomat juga akan
lebih rendah. Begitupula jika suhu makin tinggi kadar air buah tomat juga cepat
menguap. Selain itu, kadar air juga hilang saat dilakukan pemotongan akibat
keluar dari jaringan buah tomat.
Pada pengecilan ukuran praktikum
ini, kami menyimpulkan bahwa blender adalah alat yang paling efektif untuk
pengecilan buah tomat karena blender lebih efisien dan efektif dan
meminimalisir penyusutan massa air pada buah tomat. Sedangkan slicer sangat
tidak cocok untuk buah tomat karena membuat buah tomat kehilangan cukup banyak
kadar air dan penampakan yang kurang baik. Sementara, pisau cukup cocok dengan
buah tomat karena bisa di kecilkan ukurannya sesuai dengan ukuran yang di
inginkan.
·
Kesimpulan
& Saran
Berdasarkan
hasil pengamatan dan pembahasan dapat ditarik kesimpulan bahwa pengecilan
ukuran adalah proses atau sistem operasi dalam teknologi pangan yang mengubah
ukuran bahan pangan dari bentuk besar ke bentuk atau ukuran yang lebih kecil.
Tujuan pengecilan ukuran diantaranya adalah untuk mempermudah proses
pencampuran dan pengadukan dengan bahan lain, untuk membantu proses penyaringan,
untuk menambah luas permukaan, mempermudah pengangkutan, dan secara spesifik
membuat bahan menjadi ukuran yang diinginkan. Alat pengecilan ukuran yang
paling efektif dan efisien untuk buah tomat adalah blender karena dapat
meminimalisir penyusutan massa air pada buah tomat. Namun, setiap bahan hasil
pertanian termasuk tomat yang di kecilkan ukurannya memerlukan perlakuan
berbeda-beda agar hasilnya sesuai keinginan. Seperti tingkat kadar air, ukuran,
bentuk, variasi, dan lain-lain. Hal ini sangat di perlukan untuk pengolahan
selanjutnya. Semakin baik pengetahuan tentang pengecilan ukuran, semakin baik
pula hasil yang diperoleh dan kualitas pangan pun menjadi tinggi.
Ada
pun saran dari kelompok kami adalah untuk hasil yang lebih baik, sebaiknya
lebih banyak alat yang dapat di coba terhadap buah tomat sehingga kita dapat
lebih tau alat-alat yang lebih efektif dan efisien selain blender atau sebagai
bahan perbandingan pengecilan ukuran. Di perlukan juga sosialisasi yang tepat kepada masyarakat agar teknik
pengecilan ukuran yang tepat untuk bahan hasil pertanian.
8.
Kesimpulan & Saran
Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan dapat ditarik kesimpulan bahwa pengecilan ukuran adalah proses atau system operasi dalam teknologi pangan yang mengubah ukuran bahan pangan dari bentuk besar kebentuk atau ukuran yang lebih kecil. Tujuan pengecilan ukuran diantaranya adalah untuk mempermudah proses
pencampuran dan pengadukan dengan bahan lain, untuk membantu proses
penyaringan, untuk menambah luas permukaan, mempermudah pengangkutan, dan secara spesifik membuat bahan menjadi ukuran yang diinginkan.
Alat pengecilan ukuran yang paling
efektif dan efisien untuk buah tomat adalah blender karena dapat meminimalisir penyusutanmassa air
pada buahtomat.
Namun, setiap bahan hasil pertanian termasuktomat yang di
kecilkan ukurannya memerlukan perlakuan berbeda-beda agar
hasilnya sesuai keinginan. Seperti tingkat kadar air, ukuran,
bentuk, variasi, dan lain-lain. Hal ini sangat diperlukan untuk pengolahan selanjutnya. Semakin baik pengetahuan tentang pengecilan ukuran, semakin baik pula hasil yang
diperoleh dan kualitas pangan pun menjadi tinggi.
Ada
pun saran dari kelompok
kami adalah untukhasil
yang lebih baik,
sebaiknya lebih banyak alat yang dapat di coba terhadap buah tomat sehingga kita dapat lebih tau alat-alat
yang lebih efektif dan efisien selain blender atau sebagai bahan perbandingan pengecilan ukuran. Di perlukan juga sosialisasi yang tepat kepada masyarakat agar teknik pengecilan ukuran yang tepat untuk bahan hasil pertanian.
9.
Glosarium
1)
Bubuk : Bahan yang ditumbuk menjadi tepung halus.
2)
Butiran :
Kecil-Kecil.
3)
Irisan : Terbagi dari beberapa bagian.
4)
Slicer : Mesin yang digunakan untuk membuat irisan.
5)
Varietas : suatu peringkat taksonomi sekunder
dibawah spesies.
6)
Komersial : Perdagangan.
7)
Blender : alat elektronik berupa sebuah wadah
dilengkapi pisau berputar untuk mengaduk, mencampur, menggiling, atau melunakan
bahan pangan.
8)
Mixer : Alat yang digunakan untuk memotong
bahan pangan yang digunakan dalam persiapan dan pembuatan makanan.
9)
Parutan : Alat untuk memarut.
10) Penggilingan: Proses, cara, pembuatan bahan pangan
menjadi lebih pipih menggunakan alat penggiling.
10.
DaftarPustaka
Anonim, 2007. Petunjuk Praktikum Satuan Operasi, Fakultas Pertanian.
Mataram.UniversitasMataram
Sabariman, dkk.2012. Penuntun Praktikum Satuan Operasi dan Keteknikan.
Jakarta. Univesitas Sahid.
Maryani.
D 2005. Analisis Pengendalian Kualitas Pada Penggilingan Bahan Pangan.
Modjopangoong Tunggulung.
Rifai.
Hakim 2012. Peralatan Pengecilan Ukuran. PT. Erlangga, Jakarta.
Tri S. Dan
Zein N. 1978. Pengecilan Ukuran Bahan
Hasil Pertanian 2. Dikmenjur. Depdikbud.
0 komentar:
Posting Komentar