Powered By Blogger

Jumat, 13 November 2015

SANITASI DAN KEAMANAN PANGAN : Higiene Perseorangan

Diposting oleh Luneta Aurelia Fatma di 17.38.00


SANITASI DAN KEAMANAN PANGAN
HIGIENE PERSEORANGAN
Dosen : Prof. Dr. Ir. Giyatmi, M.Si



Disusun oleh :



                   Luneta Aurelia Fatma           2013340014
                  



JURUSAN TEKNOLOGI PANGAN
FAKULTAS INDUSTRI PERTANIAN
UNIVERSITAS SAHID JAKARTA
2015
JAKARTA



KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat-Nya saya bisa menyelesaikan paper yang berjudul “Higiene Perseorangan”. Paper ini diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah “Sanitasi dan Keamanan Pangan”.
Saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga paper ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Paper ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat saya harapkan demi sempurnanya paper ini. 
Semoga paper ini memberikan informasi bagi masyarakat dan bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita semua.


Jakarta, Oktober 2015

Penyusun



DAFTAR ISI



KATA PENGANTAR..................................................................................2
DAFTAR ISI................................................................................................3
BAB I            
PENDAHULUAN
1.1   Latar Belakang................................................................4-5
1.2   Rumusan Masalah...........................................................5
1.3   Tujuan.............................................................................5
BAB II           
PEMBAHASAN
                        2.1 Pengertian Higiene dan Sanitasi........................................6-7
                        2.2 Ruang Lingkup Higiene dan Sanitasi................................7-8
                        2.3 Konsep Higiene Perseorangan...........................................8-11
                        2.4 Macam-macam Higiene Perseorangan..............................11-14
                        2.5 Dampak yang muncul dari Higiene Perseorangan............14
BAB III         
KESIMPULAN............................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................16












BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari kebersihan merupakan hal yang sangat penting dan harus diperhatikan karena kebersihan akan mempengaruhi kesehatan dan psikis seseorang. Kebersihan itu sendiri sangat berpengaruh diantaranya kebudayaan, sosial, keluarga, dan pendidikan. Persepsi seseorang terhadap kesehatan, serta tingkat perkembangan (Tarwoto & Wartonah, 2006).
Jika seseorang sakit, biasanya masalah kebersihan kurang diperhatikan. Hal ini terjadi karena kita menganggap masalah kebersihan adalah masalah sepele, padahal jika hal tersebut dibiarkan terus dapat mempengaruhi kesehatan secara umum (Tarwoto & Wartonah, 2006).
Ada pepatah yang mengatakan “Men Sana In Corpore Sano”, yang artinya dalam tubuh yang sehat, akan terdapat jiwa yang sehat. Akan tetapi masih banyak juga orang yang sakit dan biasanya karena pola hidup mereka sendiri yang kurang baik dan kebiasaan yang kurang baik sehingga dapat melemahkan dan merusak tubuh (Ain, 2009).
Perihal kesehatan cukup mudah untuk dipahami, akan tetapi masih banyak orang yang sakit karena kurangnya pengetahuan tentang arti kesehatan ataupun karena lalai. Dalam pelayanan segala kebutuhan yang diperlukan telah siap sedia, seperti pelayanan akomodasi, restoran, bar, fitness center, transportasi, dsb. Semua fasilitas ini tidak hanya menampilkan mutu, citarasa masakan, kenyamanan saja, akan tetapi faktor yang sangat penting adalah menyangkut kenyamanan dan kepastian atau jaminan kebersihan untuk kesehatan sesuai tujuan orang menikmati fasilitas tersebut demi kelangsungan hidupnya yaitu “Hygiene dan Sanitasi” (kesehatan dan kebersihan). Untuk itu dalam mengelola seluruh fasilitas yang ditawarkan secara professional haruslah sesuai dengan aturan kesehatan yang berlaku, sehingga pengguna jasa mendapatkan kenikmatannya sendiri dengan jaminan kesehatan (Ain, 2009).
Pada akhirnya terjadilah dalam usaha bisnis hotel, restoran dan catering persaingan dalam kualitas atau mutu pelayanan yang mencakup kebersihan sebagai jaminan kesehatan (Ain, 2009).

1.2  Rumusan Masalah
1.      Apa yang dimaksud dengan Higiene dan Sanitasi?
2.      Bagaimana ruang lingkup Higiene dan Sanitasi?
3.      Bagaimanakah konsep Higiene Perseorangan?
4.      Apa macam-macam Higiene Perseorangan?
5.      Apa dampak yang muncul dari Higiene Perseorangan?

1.3  Tujuan
1.      Untuk mengetahui pengertian Higiene dan Sanitasi.
2.      Untuk mengetahui ruang lingkup Higiene dan Sanitasi.
3.      Untuk mengetahui konsep personal Higiene Perseorangan.
4.      Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi Higiene Perseorangan.
5.      Untuk mengetahui macam-macam Higiene Perseorangan.
6.      Untuk mengetahui dampak dari Higiene Perseorangan.



BAB II
PEMBAHASAN

2.1  Pengertian Higiene dan Sanitasi

a.       Pengertian Higiene
Kata “Higiene/Hygiene” berasal dari bahasa Yunani yang artinya ilmu untuk membentuk dan menjaga kesehatan (Streeth, J.A. and Southgate, H.A, 1986).
Arti lain dari Higiene ada beberapa yang intinya sama yaitu:
1.      Ilmu yang mengajarkan cara-cara untuk mempertahankan kesehatan jasmani, rohani dan sosial untuk mencapai tingkat kesejahteraan yang lebih tinggi.
2.      Suatu pencegahan penyakit yang menitikberatkan pada usaha kesehatan perseorangan atau manusia beserta lingkungan tempat orang tersebut berada.
3.      Keadaan dimana seseorang, makanan, tempat kerja atau peralatan aman (sehat) dan bebas pencemaran yang d iakibatkan oleh bakteri, serangga, atau binatang lainnya.
4.       Menurut Brownell, higiene adalah bagaimana caranya orang memelihara dan melindungi kesehatan.
5.       Menurut Gosh, higiene adalah suatu ilmu kesehatan yang mencakup seluruh faktor yang membantu/mendorong adanya kehidupan yang sehat baik perorangan maupun melalui masyarakat.
6.      Menurut Prescott, higiene menyangkut dua aspek yaitu:
-Yang menyangkut individu (personal hygiene).
- Yang menyangkut lingkungan (environment).
Dalam industri makanan/catering, penerapan standar higiene yang tinggi perlu dilakukan dalam mengolah makanan agar mampu memproduksi makanan yang aman untuk dikonsumsi. Aman artinya bebas dari hal-hal yang membahayakan, merugikan dan bebas dari kerusakan (Ain, 2009).

b.      Pengertian Sanitasi
Pengertian sanitasi ada beberapa yaitu:
1.      Sanitasi adalah suatu usaha pencegahan penyakit yang menitikberatkan kegiatan pada usaha kesehatan lingkungan hidup manusia.
2.      Upaya menjaga pemeliharaan agar seseorang, makanan, tempat kerja atau peralatan agar hygienis (sehat) dan bebas pencemaran yang diakibatkan oleh bakteri, serangga, atau binatang lainnya.
3.      Menurut Dr.Azrul Azwar, MPH, sanitasi adalah cara pengawasan masyarakat yang menitikberatkan kepada pengawasan terhadap berbagai faktor lingkungan yang mungkin mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat.
4.      Menurut Ehler & Steel, sanitation is the prevention od diseases by eliminating or controlling the environmental factor which from links in the chain of tansmission.
5.      Menurut Hopkins, sanitasi adalah cara pengawasan terhadap faktor-faktor lingkungan yang mempunyai pengaruh terhadap lingkungan.
Dari beberapa pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan sanitasi adalah suatu usaha pencegahan penyakit yang menitikberatkan kegiatannya kepada usaha-usaha kesehatan lingkungan hidup manusia. Sedangkan higiene adalah bagaimana cara orang memelihara dan juga melindungi diri agar tetap sehat. (Ain, 2009)

2.2  Ruang Lingkup Higiene dan Sanitasi

a.       Ruang Lingkup Higiene
Masalah higiene tidak dapat dipisahkan dari masalah sanitasi, dan pada kegiatan pengolahan makanan masalah sanitasi dan higiene dilaksanakan bersama-sama. Kebiasaan hidup bersih, bekerja bersih sangat membantu dalam mengolah makanan yang bersih pula (Ain, 2009).
Ruang lingkup higiene meliputi:
1. Higiene perseorangan
2. Higiene makanan dan minuman

b.      Ruang Lingkup Sanitasi
Berdasarkan pengertiannya yang dimaksud dengan sanitasi adalah suatu upaya pencegahan penyakit yang menitikberatkan kegiatannya kepada usaha-usaha kesehatan lingkungan hidup manusia. Di dalam Undang-Undang Kesehatan No.23 tahun 1992 pasal 22 disebutkan bahwa kesehatan lingkungan diselenggarakan untuk mewujudkan kualitas lingkungan yang sehat, yang dapat dilakukan dengan melalui peningkatan sanitasi lingkungan, baik yang menyangkut tempat maupun terhadap bentuk atau wujud substantifnya yang berupa fisik, kimia, atau biologis termasuk perubahan perilaku (Ain, 2009).
Kualitas lingkungan yang sehat adalah keadaan lingkungan yang bebas dari resiko yang membahayakan kesehatan dan keselamatan hidup manusia, melalui pemukiman antara lain rumah tinggal dan asrama atau yang sejenisnya, melalui lingkungan kerja antara perkantoran dan kawasan industri atau sejenis. Sedangkan upaya yang harus dilakukan dalam menjaga dan memelihara kesehatan lingkungan adalah obyek sanitasi meliputi seluruh tempat kita tinggal/bekerja seperti: dapur, restoran, taman, public area, ruang kantor, rumah dsb (Ain, 2009).

2.3  Konsep Higiene Perseorangan

2.3.1        Pengertian Higiene Perseorangan
Higiene Perseorangan berasal dari bahasa Yunani yaitu perseorangan yang artinya perorangan dan higiene berarti sehat. Kebersihan seseorang adalah suatu tindakan untuk memelihara kebersihan dan kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik dan psikis (Faidllah, 2013).
Menurut beberapa ahli :
a.       Sjarifuddin 
Higiene Perseorangan adalah kesehatan pada seseorang atau perseorangan (Basyar, 2005).
b.      Efendy
Dalam kehidupan sehari-hari kebersihan merupakan hal yang sangat penting dan harus diperhatikan karena kebersihan akan mempengaruhi kesehatan dan psikis seseorang. Kebersihan itu sendiri sangat di pengaruhi oleh nilai individu dan kebiasaan. Hal-hal yang sangat berpengaruh itu di antaranya kebudayaan, sosial, keluarga, pendidikan, persepsi seseorang terhadap kesehatan, serta tingkat perkembangan (Tarwoto & Wartonah, 2006).
c.       Depkes
Perawatan diri adalah salah satu kemampuan dasar manusia dalam memenuhi kebutuhannya guna mempertahankan kehidupannya, kesehatan dan kesejahteraan sesuai dengan kondisi kesehatannya. Klien dinyatakan terganggu keperawatan dirinya jika tidak dapat melakukan perawatan diri (Depkes, 2000).
d.      Nurjannah
Defisit perawatan diri adalah gangguan kemampuan untuk melakukan aktivitas perawatan diri (Fadillah, 2013).
e.       Poter Perry
Menurut Poter Perry (2005), Higiene Perseorangan adalah suatu tindakan untuk memelihara kebersihan dan kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik dan psikis. Kurang perawatan diri adalah kondisi dimana seseorang tidak mampu melakukan perawatan kebersihan untuk dirinya (Tarwoto dan Wartonah, 2006).       
Jika seseorang sakit, biasanya masalah kebersihan kurang diperhatikan. Hal ini terjadi karena kita menganggap masalah kebersihan adalah masalah sepele, padahal jika hal tersebut dibiarkan terus dapat mempengaruhi kesehatan secara umum. Karena itu hendaknya setiap orang selalu berusaha supaya higiene perseorangannya di pelihara dan di tingkatkan. Kebersihan dan kerapian sangat penting dan diperlukan agar seseorang disenangi dan diterima dalam pergaulan, tetapi juga karena kebersihan diperlukan agar seseorang dapat hidup secara sehat (Fadillah, 2013).

2.3.2        Faktor-faktor yang Mempengaruhi Higiene Perseorangan

a.       Citra tubuh
Penampilan umum seseorang dapat menggambarkan pentingnya higiene pada orang tersebut. Citra tubuh merupakan konsep subjektif seseorang tentang penampilan fisiknya. Citra tubuh ini dapat sering berubah. Citra tubuh mempengaruhi cara mempertahankan higiene.

b.      Praktik sosial
Kelompok-kelompok sosial wadah seseorang berhubungan dapat mempengaruhi praktik higiene pribadi. Selama masa kanak-kanak, kanak-kanak mendapatkan praktik higiene dari orang tua mereka. Kebiasaan keluarga, jumlah orang dirumah, dan ketersediaan air panas dan atau air mengalir hanya merupakan beberapa faktok yang mempengaruhi perawatan kebersihan.

c.       Status sosio-ekonomi
Sumber daya ekonomi seseorang mempengaruhi jenis dan tingkat praktik kebersihan yang digunakan.

d.      Pengetahuan
Pengetahuan tentang pentingnya hygiene dan implikasinya bagi kesehatan mempengaruhi praktik higiene. Demikian, pengetahuan itu sendiri tidaklah cukup. Seseorang juga harus termotivasi untuk memelihara perawatan diri. Seringkali, pembelajaran tentang penyakit atau kondisi mendorong seseorang untuk meningkatkan higiene. Pembelajaran praktik tertentu yang diharapkan dan menguntungkan dalam mngurangi resiko kesehatan dapat memotivasi seseorang untuk memenuhi perawatan yang perlu.

e.       Kebudayaan
Kepercayaan kebudayaan seseorang dan nilai pribadi mempengaruhi perawatan higiene. Orang dari latar kebudayaan yang berbeda mengikuti praktik keperawatan diri yang berbeda pula. Di Asia kebersihan dipandang penting bagi kesehatan. Di negara-negara Eropa, bagaimanapun, hal ini biasa untuk mandi secara penuh hanya sekali dalam seminggu.

f.       Pilihan pribadi
Setiap orang memiliki keinginan individu dan pilihan tentang kapan untuk mandi, bercukur, dan melakukan perawatan rambut. Seseorang memilih produk yang berbeda menurut pilihan pribadi.

g.      Kondisi fisik
Orang yang menderita penyakit tertentu atau menjalani operasi sering kali kekurangan energi fisik atau ketangkasan untuk melakukan higiene pribadi.

2.4  Macam-macam Higiene Perseorangan

Macam-macam Higiene Perseorangan mencakup semua segi kebersihan dan pribadi karyawan (penjamah makanan tersebut). Menjaga higiene perorangan berarti menjaga kebiasaan hidup bersih dan menjaga kebiasaan hidup bersih dan menjaga kebersihan seluruh anggota tubuh (Jayas, 2012).
Kebiasaan-kebiasaan yang perlu diperhatikan untuk mencapai hygiene perorangan meliputi :
a.       Tangan
1.      Cucilah tangan sebelum mulai bekerja dan setelah kembali dari toilet.
2.      Kuku harus dijaga dan di potong sependek mungkin.
3.      Perhiasan seperti cincin, gelang, dan jam tangan tidak boleh di gunakan pada waktu bekerja.
4.      Luka pada tangan harus di tutupi dengan kain pembalut steril.
5.      Jangan meraba-raba hidung, mulut, rambut dan bagian tubuh lainnya saat mengolah makanan.
6.      Jangan merokok selama bekerja di dapur atau laboratorium, karena tangan akan memindahkan bakteri dari mulut ke makanan.

b.      Kuku
Kotoran yang biasanya berada di antara kuku yang panjang dan kulit adalah tempat biak bagi bakteri kuman yang akan berkembang biak. Dengan demikian maka :
1.       Kuku harus di potong pendek dan di bersihkan.
2.      Kuku sebaiknya tidak di cat/di kutek.

c.       Rambut
1.      Hendaknya selalu rapi dan tidak boleh panjang.
2.      Biasanya selalu mencuci teratur agar selalu bersih.
3.      Gunakan topi yang cocok pada waktu bekerja.
4.      Potongan rambut yang terdapat pada makanan adalah hal yang mengerikan bagi pelanggan.

d.      Wajah
Wajah dirias seperlunya dan untuk menjaga kesehatan, maka :
1.      Jangan menggunakan kosmetik yang berlebihan.
2.      Jangan menyeka wajah dengan tangan pada waktu mengolah makanan, pergunakan sapu tangan/tissue.

e.       Hidung
1.      Jangan memegang hidung saat bekerja, sebab pada lubang hidung terdapat kotoran yang dapat menimbulkan penyakit.
2.      Pada waktu bersin hendaknya jangan menghadap ke makanan, gunakan sapu tangan untuk menutupinya.
3.      Bagi yang sedang sakit batuk/pilek harus menggunakan sapu tangan.

f.       Mulut
1.      Jagalah kesehatan mulut dan gigi dengan baik, biasakan menyikat gigi sehabis makan secara teratur.
2.      Jangan merokok selama di dapur.
3.      Jangan batuk, berludah di dekat makanan dan tutuplah dengan sapu tangan pada saat batuk.
4.      Mencicipi makanan harus dengan menggunakan alat bersih seperti sendok/piring kecil.

g.      Telinga
Hendaknya di bersihkan secara teratur agar selalu dalam keadaan bersih dan jangan pegang-pegang telinga selama bekerja.

h.      Kaki
1.      Gunakan sepatu yang bertumit pendek.
2.      Gunakan kaos kaki yang bersih.
3.      Kuku harus di potong pendek.

i.        Kesegaran Jasmani
Manusia mempunyai keterbatasan dalam bekerja efektif dan efisien. Jasmani yang sangat segar mempunyai kegairahan kerja. Untuk itu perlu menjaga kesegaran jasmani dengan cara :
1.      Meminum air putih pada waktu haus.
2.      Istirahat dan tidur yang teratur dalam waktu yang cukup.
3.      Berolahraga secara teratur.
4.      Hindari rasa cemas.

2.5  Dampak yang muncul dari Higiene Perseorangan

1.      Dampak Fisik
Banyak gangguan kesehatan yang diderita seseorang karena tidak terpeliharanya kebersihan perorangan dengan baik. Gangguan fisik yang sering terjadi adalah: Gangguan intergritas kulit, gangguan membrane mukosa mulut, infeksi pada mata dan telinga, dan gangguan fisik pada kuku (Fadillah, 2013).

2.      Dampak Psikososial
Masalah sosial yang berhubungan dengan higiene perseorangan adalah gangguan kebutuhan rasa nyaman, kebutuhan dicintai dan mencintai, kebutuhan harga diri, aktualisasi diri,dan gangguan interaksi sosial (Fadillah, 2013).




BAB III
KESIMPULAN

Kata “Higiene/Hygiene” berasal dari bahasa Yunani yang artinya ilmu untuk membentuk dan menjaga kesehatan. Dalam industri makanan/catering, penerapan standar hygiene yang tinggi perlu dilakukan dalam mengolah makanan agar mampu memproduksi makanan yang aman untuk dikonsumsi. Aman artinya bebas dari hal-hal yang membahayakan, merugikan dan bebas dari kerusakan. Ruang lingkup hygiene meliputi: higiene perseorangan, higiene makanan dan minuman.
Higiene Perseorangan berasal dari bahasa Yunani yaitu perseorangan yang artinya perorangan dan higiene berarti sehat. Kebersihan seseorang adalah suatu tindakan untuk memelihara kebersihan dan kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik dan psikis. Faktor-faktor yang memperngaruhi Higiene Perseorangan di antaranya : citra tubuh, praktik sosial, status sosio-ekonomi, pengetahuan, kebudayaan, pilihan pribadi, dan kondisi fisik.
Macam-macam Higiene Perseorangan mencakup semua segi kebersihan dan pribadi karyawan (penjamah makanan tersebut). Menjaga higiene perorangan berarti menjaga kebiasaan hidup bersih dan menjaga kebiasaan hidup bersih dan menjaga kebersihan seluruh anggota tubuh. Kebiasaan-kebiasaan yang perlu diperhatikan untuk mencapai hygiene perorangan meliputi : tangan, kuku, rambut, wajah, hidung, mulut, telinga, kaki, dan kesegaran jasmani.
            Dampak yang muncul dari Higiene Perseorangan di antaranya adalah dampak fisik dan dampak psikososial.





DAFTAR PUSTAKA

A.    Buku-Buku
Bouwhuizen, M, 1999. Ilmu Keperawatan. EGC: Jakarta

B.     Online [Di akses 19 Oktober 2015]
Agus, Ahmad. 2012. Kebersihan Diri. http://tutorialkuliah.blogspot.com/2009/09/sap-upaya-kebersihan-diri.html.
Murti, Sari. 2012. Kebersihan Diri dan Lingkungan. http://www.scribd.com/doc/45033613/Kebersihan-Diri-Dan-Lingkungan.

0 komentar:

Posting Komentar

My Birthday :)

Daisypath - Personal pictureDaisypath Happy Birthday tickers
 

PURPLE CATZ Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review