Rindu...
Rindu itu semakin menjadi...
Melupakanmu menjadi mengingatmu kembali, lebih parah dari sebelumnya.
Lebih mengenaskan dari yang pernah ada.
Rasanya sesak, dan tidak ada ruang gerak.
Terus...dan menerus terpenjara seperti tidak beranjak namun sebenarnya sudah berada di ruang dan waktu berbeda.
Melupakanmu, sesulit itukah?
Se-mengenaskan ini kah?
Satu cara.
Cara yang...sepertinya bisa membuatku berangsur-angsur lupa.
Seperti terapi untuk melupakanmu dan semua kenangan yang pernah ada.
Walaupun sesungguhnya aku tidak ingin melupakannya.
Aku cari kesibukkan.
Bukan satu, tapi banyak kesibukkan.
Dimana aku bertemu dengan orang-orang baru yang tidak pernah mengenalku sebelumnya, dimana aku bisa menambah pengalamanku serta wawasanku. Dan yang paling penting adalah bagaimana aku pusing dengan kesibukkanku.
Melelahkan. Namun, aku merasa bahagia.
Daripada aku harus diam namun selalu meneteskan air mata rindu. yang aku tidak tahu kapan usainya.
Kesibukkan ini kini menyadarkanku.
Bahwa inilah terapi untuk melupakanmu.
Semoga...
Dengan semua kesibukkan ini, aku bisa benar-benar melupakan perasaan ini.
About Me =)
- Luneta Aurelia Fatma
- Hello, terima kasih sudah mau baca. Tulisan ini sebagian besar dari relung hati yang terdalam. Semoga bisa memahami aku melalui tulisan.
Sabtu, 15 Maret 2014
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar