LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA
WUJUD ZAT
TANGGAL PRAKTIKUM : 22 OKTOBER 2013
KELOMPOK 1
Disusun Oleh :
Aprilisa Siwi Lestari (2013340003)
Kinanty Praha Saputri (2013340011)
Lina Anisah (2013340005)
Luneta Aurelia (2013340014)
M.Rofit Amrizal (2013340096)
Jurusan Teknologi Pangan
Fakultas Teknologi Industri Pertanian
Universitas Sahid Jakarta
2013
Wujud Zat
1. Tanggal
Praktikum: 22 Oktober 2013
2. Tujuan
Untuk mempelajari cara penentuan tetapan gas dan
volume molar oksigen, perubahan wujud zat padat dan cair.
3. Teori
Singkat
Gas memiliki karakteristik sebagai berikut : bentuk
dan volumenya mengikuti wadahnya, dapat dimanfaatkan, kecepatanj paling rendah,
dan dapat bercampur secara sempurna dalam satu wadah. Gas dibagi menjadi dua
jenis :
Ø Gas ideal yaitu gas yang mengikuti secara sempurna.
Hukum-hukum
gas (Boyle, Gay Iussac, dsb)
Ø Gas non ideal atau nyata yaitu gas yang hanya
mengikuti hukum-hukum gas pada tekanan rendah.
Gas ideal sebenarnya tidak
ada, jadi hanya merupakan gas hipotesis. Semua gas sebenarnya tidak nyata. Pada
gas ideal dianggap, bahwa molekul tidak tarik menarik dan volume molekulnya
dapat diabaikan terhadap volume gas itu sendiri atau ruang yang di tempati.
Sifat ideal ini hanya didekati oleh gas berartom satu pada tekanan rendah dan
pada temperature yang relative tinggi. Bila digunakan harga STP (1 atm 00C
atau 273 K) dan kita ambil 1 mol gas, maka volume gasnya dapat diukur yang kita
sebut volume molar pada STP, karna merupakan volume dari 1 mol gas pada tekanan
1 atm dan 00C. bila kita lakukan hal ini untuk berbagai gas terlihat
harganya berbeda-beda karena memang gas nyata bukan “gas ideal”. Dari berbagai
pengukuran volume rata-rata ditempat oleh satu mol gas pada STP = 24L. Maka
harganya ini diambil untuk volume molar dari gas ideal dengan menggunakan
harga-harga tersebut, dapat dihitung dengan R.
Zat cair adalah materi yang
berbentuk seperti air, dapat melarutkan zat, meresap melalui celah-celah
sempit, dan selalu mengalir ke tempat yang lebih rendah. Contoh zat cair adalah
air, minyak, dan raksa. Raksa adalah logam yang berwujud cair. Satu lagi cirri
zat cair adalah wadah terbuka bentuk permukaannya selalu datar.
Zat padat adalah zat yang
mempunyai bentuk dan volume tetap. Zat padat tersusun atas partikel-partikel
yang teratur dan mempunyai jarak antarpartikel yang sangat rapat. Gaya
tarik-menarik antara partikel zat padat sangat kuat. Hal ini menyebabkan
partikel tidak dapat bergerak secara bebas untuk berpindah tempat. Keadaan ini
menyebabkan zat padat dapat mempertahankan bentuk dan volumenya sehingga zat
padat selalu mempunyai bentuk dan volume yang tetap.
Perubahan zat terbagi dalam
2 kelompok besar yaitu perubahan fisika dan perubahan kimia. Perubahan fisika
yaitu perubahan benda tanpa menghasilkan zat baru. Macam-macam perubahan fisika
yaitu mencair, membeku, menguap, mengembun, menyumblim, dan mengkristal atau
menghablur. Perubahan kimia adalah peristiwa perubahan pada benda (zat) yang
menghasilkan zat baru yang berbeda dengan sifat asalnya. Contohnya pada
peristiwa kertas yang di bakar, beri yang berkarat dan sebagainya.
4. ALAT DAN
BAHAN
4.1 Alat-alat:
-
Tabung reaksi
-
Labu alas mundar
-
Gelas arloji
-
Gelas ukur
-
Gelas piala
4.2 Bahan:
-
Aquades
-
KClO3 (Kalium
klorat)
-
MnO2 (Mangan
Oksida)
-
Eter
-
Garam dapur
-
Kamper
-
Iodine
5. Cara kerja
1. Penguapan
zat cair
a)
Penguapan eter
Matikan
semua api sebelum mengerjakan percobaan ini karena eter sangat mudah terbakar.
·
Tuangkan sedikit
eter pada gelas arloji
·
Tiuplah
permukaan zat cair sampai semua eter menguap
·
Pada akhir
penguapan periksalah temperature gelas arloji dengan merabanya.
·
Apa yang anda
amati?
b)
Penguapan air
·
Didihkanlah 50ml
air dalam gelas piala dan tentukan titik didihnya dengan menggunakan
thermometer.
·
Didihkan air
tersebut, tambahkan 10gr garam dapur, lalu didihkan lagi, amati titik didihnya.
·
Apakah titik
didih larutan berbeda dengan titik didih pelarut murninya.
2. Penyumblinan
zat padat
·
Ciumlah bau
paradiklorobenzene, C6H4Cl2 yaitu zat yang
identik dengan kamper yang banyak dijual dipasaran. Terangkan mengapa anda
dapat mencium bau?
·
Campurkan iodine
dengan garam. Campuran dipanaskan didalam wadah cawan yang ditutup dengan
corong terbalik. Panaskan hati-hati. Apa yang anda amati? Apakah
molekul-molekul bergerak? Teruskan pemanasan sampai sedikit uap keluar dari
labu.
6.
Hasil pengamatan
Penguapan
zat cair
a.
Penguapan Eter
Eter cepat
menguap, cepat hilang dari permukaan kaca arloji. Kemudian suhu permukaan
arloji menjadi dingin
b.
Penguapan Air
Titik didih
pelarut murni (air) pada saat dipanaskan ternyata 980C kemudian saat
ditambahkan 10 gr garam dapur titik didih berubah menjadi 1010C .
Penyubliman
Zat Padat
a.
Pada saat
mencium Kamper tercium wangi.
b.
Pada saat
campuran iodine dan garam dipanaskan molekul iodine bergerak, menguap
mengeluarkan warna merah keunguan, Kristal iodine menempel pada dindin corong.
7.
Pertanyaan
1. Penguapan
zat cair
·
Bagaimana titik
didih eter?
Jawab: Titik didih eter sangat rendah.
·
Bagaimana
temperature gelas arloji setelah penguapan eter?
Jawab: Suhu rendah karna terasa dingin.
·
Kesimpulan
penguapan eter?
Jawab: Penguapannya sangat cepat pada ruang terbuka.
·
Bagaimana titik
didih air?
Jawab: Air mendidih saat suhu 980C.
·
Titik didih
air+NaCl?
Jawab: Titik didih bertambah.
·
Kesimpulan?
Jawab: Titik didih campuran (air+NaCl) lebih tinggi
daripada pelarut murni.
2. Penyubliman
zat padat
·
Mengapa kita
dapat mencium bau kamper?
Jawab: Karena Kamper (Paradiklorobenzen) mengandung
senyawa unsur benzen. Kamper juga mengalami perubahan wujud penyumbliman yaitu
dari padat ke gas, maka gas tersebut tidak dapat di lihat dan di rasa melainkan
hanya dapat dicium.
·
Apakah yang
terjadi jika Iodin di panaskan? Molekul Iodin bergerak dan menggumpal, mengapa
Kristal Iodine menempel pada bagian dalam corong?
Jawab: Karena terjadi penguapan dari pemanasan suhu,
peristiwa apa yang terjadi? Peristiwa yang terjadi adalah penyubliman.
8.
Pembahasan
Penguapan
Zat Cair
Pada saat eter dituangkan ke dalam gelas arloji,
terjadi penguapan yang sangat cepat. Suhu
permukaan arloji juga terasa dingin.
Penguapan
Air
Saat mendidihkan pelarut murni (air), titik didih yang
dicapai yaitu 980C. Kemudian setelah mendidih ditambahkan 10 gr garam dapur titik didih
yang dicapai meningkat hingga 1010C. Yang berarti bahwa titik didih larutan
berbeda dengan titik didih pelarut murninya.
Penyubliman
Zat Padat
Saat mencium kamper (paradiklorobenzen) akan tercium
wanginya karena terkandung semyawa aromatik benzene.
Saat kamper berada di suhu kamar (± 20-250C)
zat tersebut memperoleh kalor yang menyebabkan terjadinya penyubliman dan
tercium wanginya.
Saat mencampurkan iodin dengan garam lalu dipanaskan
dalam tabung Erlenmeyer terjadi
penguapan berwarna merah keunguan. Molekul terlihat sedikit bergerak
sedangkan garamnya menggumpal. Kemudian Kristal iodin menempel
pada bagian dalam corong, karena terjadi penguapan dari pemanasan suhu.
Peristiwa yang terjadi adalah penyubliman.
9. Kesimpulan
Penguapan zat cair
Penguapan zat cair dipengaruhi oleh suhu dan tekanan
udara, kelembaban dan suhu zat air cair tersebut. Jika suhu zat cair makin
tinggi maka pergerakan molekul semakin cepat dan terjadi tumbukan antar molekul
sehingga akan mempercepat proses perpindahan masa dari cair ke gas.
Penyumbliman Zat Padat
Kamper yang padat dapat berubah wujud menjadi gas,
jika dibiarkan diudara terbuka. Gas tersebut menghasilkan bau yang tercium oleh
hidung. Proses perubahan benda padat menjadi benda gas itu disebut penyubliman.
10. Daftar
pustaka
Zhalabe.blogspot.com
11. Lampiran
0 komentar:
Posting Komentar