Hari-hariku sendu
Awan kelabu
Langit mendung
Hujan tidak henti-henti
Dingin mencekam diriku
Aku kerap kali bersembunyi di bawah selimut
Memeluk diriku erat erat
Ditemani suara gemeletuk gigiku
Kamu bilang, kamu sangat menyayangiku
Apapun yang terjadi kamu tetap sayang aku
Terlihat selama ini aku yang ingkar
Kenyataannya kamu yang khianat
Aku pikir kamu benar-benar menyayangiku
Bisa jadi tempat aku pulang
Memelukku erat saat aku sedih
Menikmati bahagia pada hari ceriaku
Bodohnya aku berpikir seperti itu
Ternyata selama ini aku tertipu
Mungkin memang kau penipu
Tapi aku masih berusaha percaya
Percaya bahwa seseorang bisa berubah
Memberikan kesempatan berharga berulang kali
Saat kita berakhir aku masih berharap
Semua akan baik-baik saja
Aku yakinkan kepadamu kekuatan doa
Aku mendoakanmu selalu
Mendoakan kita bersama
Mungkin entah kapan, suatu saat nanti takdir kita bersama
Ternyata aku berdoa sendirian
Sementara kamu? Sudah pergi sejak awal
Hati mana yang kamu sakiti?
Hati aku yang mana?
Sejak awal sudah kamu hancurkan
Lalu? Sisanya mau kau binasakan juga?
Kejam memang
Orang yang paling aku percaya bisa menjadi pelindungku
Nyatanya yang paling jahat menghancurkan aku
Kenapa bisa?
Mungkin aku punya banyak kesalahan
Tapi kenapa kamu tidak tinggalkan aku saja?
Kenapa harus berbohong?
Menghancurkan pelan-pelan
Tapi aku bersyukur
Bukan aku yang jahat
Bukan aku yang memilih begini
Akhirnya Tuhan berikan jawaban
Bahwa kamu tidak pantas mendapatkan rasa sayangku
Pergilah yang jauh
Lihatlah nanti dikemudian hari
Aku adalah orang yang paling kau sesali untuk disakiti
0 komentar:
Posting Komentar