Memang seharusnya tidak menatap kebelakang
Walaupun hanya sekedar mengintip
Masa lalu yang pahit tetaplah terkubur. Jangan coba melihat apalagi menyentuh
Tidak ingatkah hati yang di tinggalkan dengan penuh luka?
Bernanah bercampur dengan air mata
Terlatih patah hati bukan berarti menjadikan aku seseorang yang mahir mematahkan bukan?
Sayap-sayang yang telah kamu patahkan kenapa harus menjadikanku serapuh ini?
Entahlah. Rasa sayangku begitu dalam kau hempaskan.
Aku tak mau membencimu sesadis apapun kau menghancurkan hatiku
Aku sudah memaafkanmu walaupun kamu menggoreskan begitu banyak luka untukku
Aku menyayangimu tapi buatlah itu hanya menjadi kenangan
Ketika kamu bahagia. Aku akan bahagia.
Tapi ketika kamu sedih kembali. Jangan coba-coba kau datang menyentuh hatiku lagi.
Sudah cukup untuk yang kesekian kali.
Tolong, jangan kembali.
Lukanya masih sangat jelas dan membekas.
Bukan berarti aku masih menyayangimu.
Namun, pernahkah kau berpikir? Betapa tega dirimu meninggalkan aku yang tertatih sendiri?
Pernahkah kau merasa, betapa rapuhnya aku hingga sulit untuk jatuh cinta kembali?
Pernahkah kau sadar? Kau adalah seseorang yang kejam
Hai kamu...
Aku akan benar-benar melupakan semuanya. Meski luka ini masih terasa nyata.
Hai kamu...
Kini, aku menyayangi orang lain
Biarkan aku juga bahagia
About Me =)
- Luneta Aurelia Fatma
- Hello, terima kasih sudah mau baca. Tulisan ini sebagian besar dari relung hati yang terdalam. Semoga bisa memahami aku melalui tulisan.
Kamis, 10 Desember 2015
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar