Hai. Kamu.
Mungkin kita pernah sama-sama ragu
Mungkin kita pun pernah pura-pura acuh
Kita tidak pernah menyangka
Apa yang kita sebut tawa adalah rasa
Apa yang kita akui canda adalah dahaga
Dahaga pada serpihan serpihan hati tanpa arah
Aku pun tak menyangka
Warna abu-abu yang selalu aku lihat, kini menunjukkan secercah cahaya
Harapan baru muncul memberi warna
Kamu hadir
Menggenggam erat harapan itu
Begitu yakin menyuruhku menjaganya
Aku pun sadar
Aku punya luka. Kamu pun juga punya luka.
Bagaimana jika kita merawatnya bersama?
Sampai kita lupa rasa sakit yang sudah bernanah
Saat ini...
Aku tidak peduli. Bagaimana rasa ini akan tumbuh.
Yang aku tau. Aku akan terus memupuknya. Hingga berkembang menjadi indah.
Aku pun tidak peduli. Jika rasa yang aku tanam akan layu.
Karna...
Bukankah cinta memang harusnya seperti itu?
Tanpa keraguan.
Minggu, 11 Oktober 2015
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar