Apa-apa yang kamu rasakan, kini aku rasakan.
Apa-apa yang kamu lakukan padaku, kini aku lakukan padanya.
Apa-apa yang aku rasa kamu kecewakan, kini aku telah membuat kecewa dia.
Kenapa?
Kenapa Tuhan memberikan apa-apa yang sebaliknya seperti ini?
Aku menunggu kamu. Tapi...kini ada seseorang yang menunggu aku.
Aku ingin selalu bersamamu. Tapi...kini ada seseorang yang ingin selalu bersamaku.
Aku merasa pupus oleh harapan. Tapi...kini aku memupuskan harapan orang lain.
Perlahan-lahan aku mulai mengerti.
Kenapa kamu dulu datang dan pergi seenaknya seperti itu.
Karena kini aku merasakan bagaimana menjadi kamu seutuhnya.
Aku jahat. Ya, sejahat kamu dulu.
Apakah harus dengan seperti ini aku bisa lupa?
Dengan cara merasakan apa yang kamu rasakan?
Apakah harus dengan cara yang se'kejam' ini aku bisa lega oleh pelakuanmu?
Dengan cara melakukan apa yang kamu kerjakan dulu?
Kenapa Tuhan harus memberikan posisi ini?
Agar aku tau kenapa selama ini kamu 'menyakiti' hatiku?
Tuhan...
Aku tidak ingin menyakiti perasaan orang yang menyayangiku.
Tapi? Kenapa aku melakukan apa yang kamu lakukan terhadapku dulu?
Aku bingung Tuhan :(
About Me =)
- Luneta Aurelia Fatma
- Hello, terima kasih sudah mau baca. Tulisan ini sebagian besar dari relung hati yang terdalam. Semoga bisa memahami aku melalui tulisan.
Rabu, 19 Februari 2014
Senin, 17 Februari 2014
Zhar? Why you leave me before I meet you?
Oh...begini rasanya di tinggalkan orang yang kita suka menikah.
Rasanya sakit ya, patah hati banget.
Entah ini lebay atau gimana. Entah ini kenapa-_-
Jadi gini...
Gue suka banget baca-baca di website AZHAROLOGIA yang isinya tuh tulisan-tulisan seorang mahasiswa jurusan Gizi fakultas Kesehatan Masyarakat di Universitas Indonesia, namanya Azhar Nurun Ala lahir Lampung Tengah, 16 Maret 1993.
Dia seorang penulis self publishing dan wakil ketua BEM UI. Juga ikut kegiatan agama dan kepenulisan gitu. Pokoknya aaaaaah tipe gue banget lah-_- haha. Walaupun jujur gue belom baca dua bukunya Ja(t)uh dan Tuhan Maha Romantis karena belum ada uang buat belinya dan kelewatan Pre-order mulu :D
Ini salah satu prosa yang gue suka karya Azhar Nurun Ala
Hujan dan Cinta
Rasanya sakit ya, patah hati banget.
Entah ini lebay atau gimana. Entah ini kenapa-_-
Jadi gini...
Gue suka banget baca-baca di website AZHAROLOGIA yang isinya tuh tulisan-tulisan seorang mahasiswa jurusan Gizi fakultas Kesehatan Masyarakat di Universitas Indonesia, namanya Azhar Nurun Ala lahir Lampung Tengah, 16 Maret 1993.
Dia seorang penulis self publishing dan wakil ketua BEM UI. Juga ikut kegiatan agama dan kepenulisan gitu. Pokoknya aaaaaah tipe gue banget lah-_- haha. Walaupun jujur gue belom baca dua bukunya Ja(t)uh dan Tuhan Maha Romantis karena belum ada uang buat belinya dan kelewatan Pre-order mulu :D
Ini salah satu prosa yang gue suka karya Azhar Nurun Ala
Hujan dan Cinta
Barangkali
memang sudah semestinya kita berterima kasih pada hujan. Rintik-rintik
kenangan yang telah menahan kita untuk tetap di sini, bertahan untuk
mendengarkan cerita satu sama lain. Kamu bercerita, aku bercerita—dan entah sudah berapa dusta yang aku cipta.
Hujan menggenang lubang-lubang jalan. Burung-burung berteduh.
Hatiku mengaduh.
Bagaimana rasanya terjatuh, terluka, tapi harus terus berpura-pura?
Bagaimana rasanya, mendengar cerita dari orang yang kita damba tapi bukan tentang kita?
Aku tak pernah benar-benar tahu kata apa
yang paling tepat untuk menamai perasaan ini, apakah cinta atau apa.
Barangkali karena aku tak terlalu siap merawat kesimpulan yang prematur.
Atau barangkali kita memang tak perlu tahu segalanya, seperti kita
mengenal sembilu tanpa perlu tahu rupa bambu. Seperti kita yang selalu
mengagumi kupu-kupu tanpa pernah peduli bagaimana bentuk ulat.
Tapi…
Inikah yang tengah kau lakukan—
Meninggalkanku dalam kebingungan?
Membiarkanku terus berdiri di atas jutaan pertanyaan?
Memenjarakanku dalam kenangan dan rasa takut kehilangan?
Hujan berhenti. Kita masih di sini—rupanya bukan karena hujan kita bertahan. Tapi aku terlalu takut untuk menyebutnya cinta.
~
Akhir-akhir ini mention gue di twitter di bales mulu baik sama penerbitnya si Azharologia atau Kak Azhar Nurun Ala. Sumpah seneng banget itu. Terus kan temen gue punya kenalan yang kenal Kak Azhar dan gue mau ketemu gitu dan sharing waktu itu Kak Azhar juga mau ngadain meet&greet pokoknya lagi seneeeng banget tapi tiba-tiba pas malam minggu kemarin dapat kabar gitu. Ya, gatau harus senang atau sedih tapi yang jelas patah hati banget.
Pas liat ini
Undangan pernikahan |
Terus gue stalking tuh twitternya. Huwaaaa dia gak pernah ngumbar lagi suka sama siapa, punya pacar atau nggak, atau membahas cewek. Terus gue mention, dan aaaaaah di bales lagi:(
Kalo bisa nanya langsung cuma ada 3 pertanyaan :
1. Kak, kok mau nikah? Kan umur masih 20 tahun?
2. Kak, kok menikahnya sama yang lebih tua umurnya 3 tahun?
3. Kak, gak mau di wisuda dulu?
huwaaaa kaaaak kita belum juga ketemu, kenapa ninggalin aku :(
Ini sedih banget di tinggal nikah cowok pujaan :( Emang impossible banget bisa deket sama dia-___-
Kata temen-temen gue, semoga ketemu Azhar...Azhar yang lain.
Selamat menikah Kak :") Semoga mendapatkan yang terbaik yah.
Azhar Nurun Ala |
Categories
Curahan hati
Jumat, 14 Februari 2014
Miss the moment not the person
Kenangan...
Aku rindu, rindu semua masa yang pernah ada saat bersamamu
Aku rindu, rindu semua rasa yang pernah ada saat bersamamu
Aku rindu, rindu semua waktu yang pernah ada saat bersamamu
Bukan...
Ternyata bukan dia yang aku rindukan
Bukan sosok laki-laki yang telah melukai berulang kali itu
Memang ternyata bukan dia yang sebenarnya aku rindukan
Aku merindukan semua yang pernah terjadi bukan kamu
Kamu hanyalah tokoh yang membuat semuanya menjadi lebih indah saat itu
Kamu hanyalah tokoh yang membuat semuanya menjadi lebih buruk saat ini
Dan aku?
Aku peran utama yang rela merasakan musnahnya waktu
Tuhan...
Tolong cabut semuanya. Cabut apa yang membuat aku tidak bisa lupa.
Tapi, aku mohon cabut dengan pelan-pelan.
Karena...aku tak akan sanggup jika harus melupakan semua yang indah-indah itu
Categories
My little heart
Selasa, 11 Februari 2014
Rapuh
Aku merasa aku tidak utuh
Aku merasa sangat rapuh
Aku merasa tak lagi 'sempurna'
Aku tau, aku sangat rapuh.
Mungkin, hanya aku yang tau bagaimana rapuhnya aku saat ini.
Bagaimana rapuhnya aku ketika melihat tulisan-tulisan yang aku tau akan membuatku lebih parah.
Bagaimana rapuhnya aku ketika mendengar lagu-lagu yang mereka nyanyikan yang aku tau akan membuatku lebih hancur.
Hanya aku yang tau. Semua tulisan indah yang kenyataannya membuatku menangis. Semua lagu bahagia yang ku dengarkan seakan mengiris hatiku.
Hanya aku yang tau, betapa rapuhnya aku.
Mereka bisa saja melihatku tersenyum tapi mereka tidak tahu saat malam tiba aku seakan gila.
Menangis sendirian dan berharap Tuhan akan mencabut semua kepedihan ini.
Aku begitu rapuh.
Hanya kamu yang bisa membuatku utuh.
Ada yang mirip denganmu, aku tak mau.
Ada yang lebih baik darimu, aku tak mau.
Bodoh!
Yang aku mau hanyalah kamu yang jelas sudah menancapkan duri-duri yang membuat hatiku berdarah.
Membuat jiwaku remuk.
Kamu yang aku harapkan selama ini, pergi...
Dengan dia yang mengharapkanmu menjadi Imam di dalam hidupnya.
Tidak adakah kesempatan?
Kesempatan untuk apa?
Menghancurkan hatiku sampai habis?
Aku rapuh. Yang aku butuh. Cuma kamu.
Aku merasa sangat rapuh
Aku merasa tak lagi 'sempurna'
Aku tau, aku sangat rapuh.
Mungkin, hanya aku yang tau bagaimana rapuhnya aku saat ini.
Bagaimana rapuhnya aku ketika melihat tulisan-tulisan yang aku tau akan membuatku lebih parah.
Bagaimana rapuhnya aku ketika mendengar lagu-lagu yang mereka nyanyikan yang aku tau akan membuatku lebih hancur.
Hanya aku yang tau. Semua tulisan indah yang kenyataannya membuatku menangis. Semua lagu bahagia yang ku dengarkan seakan mengiris hatiku.
Hanya aku yang tau, betapa rapuhnya aku.
Mereka bisa saja melihatku tersenyum tapi mereka tidak tahu saat malam tiba aku seakan gila.
Menangis sendirian dan berharap Tuhan akan mencabut semua kepedihan ini.
Aku begitu rapuh.
Hanya kamu yang bisa membuatku utuh.
Ada yang mirip denganmu, aku tak mau.
Ada yang lebih baik darimu, aku tak mau.
Bodoh!
Yang aku mau hanyalah kamu yang jelas sudah menancapkan duri-duri yang membuat hatiku berdarah.
Membuat jiwaku remuk.
Kamu yang aku harapkan selama ini, pergi...
Dengan dia yang mengharapkanmu menjadi Imam di dalam hidupnya.
Tidak adakah kesempatan?
Kesempatan untuk apa?
Menghancurkan hatiku sampai habis?
Aku rapuh. Yang aku butuh. Cuma kamu.
Categories
My little heart
Jumat, 07 Februari 2014
Surat untuk Away
Hai...
Hai kamu yang telah meninggalkanku nyaris dua tahun. Aku rindu kamu.
Kamu tahu?
Aku di sini merasa sepi Way, berharap ada kamu di sini. Seperti dulu, menemani aku. Membuat aku tertawa riang dan melupakan semua masalah hidupku sejenak. Membuat aku termotivasi untuk menjalani hidup ini menjadi lebih baik.
Kamu tahu?
Semenjak kepergianmu, belum ada yang seperti kamu lagi Way. Orang yang selalu begitu dingin menghadapi aku, namun orang yang mampu membuat aku bahagia saat bersamamu.
Kamu tahu?
Kamu berhasil membuatku membencimu waktu itu. Tapi, aku sadar kini. Ini demi kebaikkan kita berdua.
Aku rindu kamu Away.
Aku rindu berbincang bodoh denganmu sampai aku terlelap.
Aku rindu kamu Away.
Aku rindu duduk di bangku belakang motor yang kamu kendarakan.
Aku rindu kamu Away.
Aku rindu saat-saat kamu memperlakukan aku sebagai 'wanita' yang begitu spesial seperti dulu.
Kamu bilang, aku tidak boleh sayang sama kamu. Karena, suatu saat akan ada masanya kamu pergi meninggalkan aku.
Kamu bilang, jika pada saatnya kamu pergi aku harus bisa melupakanmu.
Kamu bilang, jika suatu saat kembali aku harus sudah melupakanmu.
Aku bilang, aku janji tidak akan sayang sama kamu lebih dalam. Karena, aku tau perasaan ini memang tidak boleh ada.
Aku bilang, kenapa kamu harus pergi? Apa ini salah satu cara terbaikmu?
Aku bilang, aku tidak akan melupakanmu.
Namun, tiba hari itu datang. Dan kamu benar-benar secara sengaja menjatuhkan aku dari ketinggian yang tak terukur.
Tiba-tiba kamu pergi dengan gadis lain, dan meninggalkan aku tanpa alasan.
Kamu berhasil menghancurkan hatiku, kepercayaanku, dan mengubah semua rasa yang aku punya terhadapmu menjadi sebuah kebencian.
Aku bertanya, kamu tidak pernah menjawab satu pun alasan yang membuat hatiku terobati.
Kamu secara tidak langsung menyuruh aku mengobati luka ini sendiri.
Kamu pergi. Benar-benar pergi.
Aku benci kamu, dan menjauh. Menghilang dari pandanganmu.
Kamu berhasil membuat aku melupakanmu.
Tapi...
Saat ini, saat kamu kembali. Aku sadar, waktu itu kamu melakukan itu demi kebaikan kita.
Jika kamu memberikan aku alasan, aku pasti sampai saat ini tidak bisa melupakanmu.
Saat ini, kita berbincang dan berteman tanpa ada rasa seperti dulu.
Walaupun aku sangat rindu masa-masa dulu bersamamu, tapi...aku tidak akan pernah mau seperti dulu.
Karena...
Away, bagaimana aku bisa mencintai kamu? Seseorang yang bahkan tidak mencintai Tuhanku.
Bagaimana bisa aku menyayangi kamu? Jika, kenyataannya kita berbeda. Kita tak sama.
Ini surat untukmu Away, jika kamu membaca ini aku hanya ingin berterima kasih telah membuat aku melupakan semua perasaan yang pernah ada. Walaupun kini, aku harus 'kembali' mengais-ngais hati dengan seseorang yang tidak pernah menganggap aku ada.
Hai kamu yang telah meninggalkanku nyaris dua tahun. Aku rindu kamu.
Kamu tahu?
Aku di sini merasa sepi Way, berharap ada kamu di sini. Seperti dulu, menemani aku. Membuat aku tertawa riang dan melupakan semua masalah hidupku sejenak. Membuat aku termotivasi untuk menjalani hidup ini menjadi lebih baik.
Kamu tahu?
Semenjak kepergianmu, belum ada yang seperti kamu lagi Way. Orang yang selalu begitu dingin menghadapi aku, namun orang yang mampu membuat aku bahagia saat bersamamu.
Kamu tahu?
Kamu berhasil membuatku membencimu waktu itu. Tapi, aku sadar kini. Ini demi kebaikkan kita berdua.
Aku rindu kamu Away.
Aku rindu berbincang bodoh denganmu sampai aku terlelap.
Aku rindu kamu Away.
Aku rindu duduk di bangku belakang motor yang kamu kendarakan.
Aku rindu kamu Away.
Aku rindu saat-saat kamu memperlakukan aku sebagai 'wanita' yang begitu spesial seperti dulu.
Kamu bilang, aku tidak boleh sayang sama kamu. Karena, suatu saat akan ada masanya kamu pergi meninggalkan aku.
Kamu bilang, jika pada saatnya kamu pergi aku harus bisa melupakanmu.
Kamu bilang, jika suatu saat kembali aku harus sudah melupakanmu.
Aku bilang, aku janji tidak akan sayang sama kamu lebih dalam. Karena, aku tau perasaan ini memang tidak boleh ada.
Aku bilang, kenapa kamu harus pergi? Apa ini salah satu cara terbaikmu?
Aku bilang, aku tidak akan melupakanmu.
Namun, tiba hari itu datang. Dan kamu benar-benar secara sengaja menjatuhkan aku dari ketinggian yang tak terukur.
Tiba-tiba kamu pergi dengan gadis lain, dan meninggalkan aku tanpa alasan.
Kamu berhasil menghancurkan hatiku, kepercayaanku, dan mengubah semua rasa yang aku punya terhadapmu menjadi sebuah kebencian.
Aku bertanya, kamu tidak pernah menjawab satu pun alasan yang membuat hatiku terobati.
Kamu secara tidak langsung menyuruh aku mengobati luka ini sendiri.
Kamu pergi. Benar-benar pergi.
Aku benci kamu, dan menjauh. Menghilang dari pandanganmu.
Kamu berhasil membuat aku melupakanmu.
Tapi...
Saat ini, saat kamu kembali. Aku sadar, waktu itu kamu melakukan itu demi kebaikan kita.
Jika kamu memberikan aku alasan, aku pasti sampai saat ini tidak bisa melupakanmu.
Saat ini, kita berbincang dan berteman tanpa ada rasa seperti dulu.
Walaupun aku sangat rindu masa-masa dulu bersamamu, tapi...aku tidak akan pernah mau seperti dulu.
Karena...
Away, bagaimana aku bisa mencintai kamu? Seseorang yang bahkan tidak mencintai Tuhanku.
Bagaimana bisa aku menyayangi kamu? Jika, kenyataannya kita berbeda. Kita tak sama.
Ini surat untukmu Away, jika kamu membaca ini aku hanya ingin berterima kasih telah membuat aku melupakan semua perasaan yang pernah ada. Walaupun kini, aku harus 'kembali' mengais-ngais hati dengan seseorang yang tidak pernah menganggap aku ada.
Categories
Curahan hati
Rabu, 05 Februari 2014
Alasan
Kamu pernah datang kembali setelah kamu sudah menghilang begitu lama. Kamu kembali seolah mencariku dengan harapan yang baru. Membuatku bahagia dan terhanyut.
Bertanya kepadaku dimana aku sekarang, apakah sudah pulang sekolah atau belum?
Memberikan kata-kata maut untukku yang membuatku tersenyum lucu di balik layar ponselku.
Menasihatiku agar hati-hati menuju rumah.
Memuji diriku yang sangat pandai merangkai kata.
Menyemangatiku dengan tulus.
Dan lainnya...
Lebih parahnya, aku ingat kamu selalu menanyakan waktu di antara kita agar kita dapat bertemu.
Lebih parahnya lagi, aku sangat malu waktu itu sehingga aku menganggapnya sebuah candaan konyol.
Tapi? Ternyata kamu serius. Kamu benar-benar ingin bertemuku.
Bagaimana bisa orang yang begitu sibuk sepertimu meluangkan waktu hanya berdua denganku?
Ternyata keseriusanmu menjadi berkali-kali lipat. Kamu menemuiku kembali, bahkan ingin berkenalan dengan keluargaku.
Hari-hari berikutnya kita berbincang di ponsel dan tertawa riang.
Kamu juga mengabariku dan meyakinkanku bahwa seseorang yang sedang mengaku-ngaku dekat denganmu hanyalah sekedar 'adik kelasmu'.
Kamu begitu perhatian saat itu, menyapaku terlebih dahulu. Mengucapkan selamat pagi dan selamat malam. Begitu baik, namun tidak pernah memberi kejelasan.
Entah aku yang kurang peka atau bodoh.
Kamu pergi. Ya, kamu pergi lagi dan menghilang.
Saat itu aku tak perduli, aku pikir kamu memang mempermainkan hatiku dan perasaanku kembali.
Namun, pada akhir-akhir ini. Pada detik ini aku mulai sadar.
Mungkin waktu itu kamu datang untuk meyakinkan dirimu dan melihat apakah aku masih menunggumu? Dan aku tidak memperlihatkannya padamu. Maka, kamu memilih pergi.
Aku terlalu percaya diri?
Aku punya bukti.
Kamu sebenarnya peka terhadap perasaanku.
Tapi, aku terlalu bodoh.
Jika kamu tidak mempunyai rasa padaku, kenapa kamu menghilang dan menjauh saat aku memiliki kekasih?
Jika kamu tidak mempunyai rasa padaku, kenapa kamu membicarakan aku pada setiap pacar barumu?
Jika kamu tidak mempunyai rasa padaku, kenapa kamu menasihatiku agar aku fokus untuk kuliah bukan untuk ber'pacaran'?
Jika kamu tidak mempunyai rasa padaku, kenapa kamu harus meng'add' Mamaku di akun facebook?
Jika kamu tidak mempunyai rasa padaku, kenapa kamu tau bagaimana keadaanku sekarang?
Jika kamu tidak mempunyai rasa padaku, kenapa kamu menghilang dari bbm dan memblocked aku di twitter?
Jika ini memang sebuah kepercayaan diriku. Apalah semua perhatian yang kamu berikan? Karena kamu menganggapku adik?
Jika iya. Begitu jahat dirimu, menjadikan aku pelarian. Dan memberikanku siklus Datang - Mendekatiku lebih dekat - Pergi - Menghilang - Datang lagi. Itu menyakitkan.
Jika kamu membaca ini, seharusnya kamu tau betapa hampanya aku di sini. Mencari-cari sebuah alasan bagaimana bisa melupakanmu dan meluapkan semuanya. Aku telah menyia-nyiakan orang yang menyayangiku berulang kali hanya untuk bertemu kamu. Betapa bodohnya aku.
Bagaimana bisa aku tidak bisa melupakan seseorang yang tidak pernah aku miliki seutuhnya?
Bertanya kepadaku dimana aku sekarang, apakah sudah pulang sekolah atau belum?
Memberikan kata-kata maut untukku yang membuatku tersenyum lucu di balik layar ponselku.
Menasihatiku agar hati-hati menuju rumah.
Memuji diriku yang sangat pandai merangkai kata.
Menyemangatiku dengan tulus.
Dan lainnya...
Lebih parahnya, aku ingat kamu selalu menanyakan waktu di antara kita agar kita dapat bertemu.
Lebih parahnya lagi, aku sangat malu waktu itu sehingga aku menganggapnya sebuah candaan konyol.
Tapi? Ternyata kamu serius. Kamu benar-benar ingin bertemuku.
Bagaimana bisa orang yang begitu sibuk sepertimu meluangkan waktu hanya berdua denganku?
Ternyata keseriusanmu menjadi berkali-kali lipat. Kamu menemuiku kembali, bahkan ingin berkenalan dengan keluargaku.
Hari-hari berikutnya kita berbincang di ponsel dan tertawa riang.
Kamu juga mengabariku dan meyakinkanku bahwa seseorang yang sedang mengaku-ngaku dekat denganmu hanyalah sekedar 'adik kelasmu'.
Kamu begitu perhatian saat itu, menyapaku terlebih dahulu. Mengucapkan selamat pagi dan selamat malam. Begitu baik, namun tidak pernah memberi kejelasan.
Entah aku yang kurang peka atau bodoh.
Kamu pergi. Ya, kamu pergi lagi dan menghilang.
Saat itu aku tak perduli, aku pikir kamu memang mempermainkan hatiku dan perasaanku kembali.
Namun, pada akhir-akhir ini. Pada detik ini aku mulai sadar.
Mungkin waktu itu kamu datang untuk meyakinkan dirimu dan melihat apakah aku masih menunggumu? Dan aku tidak memperlihatkannya padamu. Maka, kamu memilih pergi.
Aku terlalu percaya diri?
Aku punya bukti.
Kamu sebenarnya peka terhadap perasaanku.
Tapi, aku terlalu bodoh.
Jika kamu tidak mempunyai rasa padaku, kenapa kamu menghilang dan menjauh saat aku memiliki kekasih?
Jika kamu tidak mempunyai rasa padaku, kenapa kamu membicarakan aku pada setiap pacar barumu?
Jika kamu tidak mempunyai rasa padaku, kenapa kamu menasihatiku agar aku fokus untuk kuliah bukan untuk ber'pacaran'?
Jika kamu tidak mempunyai rasa padaku, kenapa kamu harus meng'add' Mamaku di akun facebook?
Jika kamu tidak mempunyai rasa padaku, kenapa kamu tau bagaimana keadaanku sekarang?
Jika kamu tidak mempunyai rasa padaku, kenapa kamu menghilang dari bbm dan memblocked aku di twitter?
Jika ini memang sebuah kepercayaan diriku. Apalah semua perhatian yang kamu berikan? Karena kamu menganggapku adik?
Jika iya. Begitu jahat dirimu, menjadikan aku pelarian. Dan memberikanku siklus Datang - Mendekatiku lebih dekat - Pergi - Menghilang - Datang lagi. Itu menyakitkan.
Jika kamu membaca ini, seharusnya kamu tau betapa hampanya aku di sini. Mencari-cari sebuah alasan bagaimana bisa melupakanmu dan meluapkan semuanya. Aku telah menyia-nyiakan orang yang menyayangiku berulang kali hanya untuk bertemu kamu. Betapa bodohnya aku.
Bagaimana bisa aku tidak bisa melupakan seseorang yang tidak pernah aku miliki seutuhnya?
Categories
♥,
Curahan hati
Bahagia yang semu
Aku bahagia...
Dari sini melihatmu bahagia.
Melihatmu bahagia bersama orang yang tepat.
Saling berpegangan tangan mesra, bertukar cerita, dan bercanda ria.
Aku bahagia...
Dari sini melihatmu bahagia.
Melihatmu bahagia bukan dengan aku.
Aku tersenyum dalam hati menangis.
Dan aku tau, aku tidak bahagia seutuhnya.
Aku hanya (pura-pura) bahagia (secara utuh).
Bagaimana bisa aku bahagia?
Melihat orang yang aku tunggu berakhir bukan denganku?
Bagaimana bisa aku bahagia?
Melihat orang yang aku sayang, bahagia bukan karena aku?
Bahagia ini semu.
Bagaimana bisa aku bahagia?
Setelah kamu benar-benar menghilang dari hidupku. Pergi dan menghilang kemudian kembali dengan seseorang yang memelukmu erat dan tidak melepaskan dirimu untuk siapapun.
Bagaimana bisa aku bahagia?
Setelah aku menjauh dan kenyataannya kamu tidak mencariku malah menghindariku lebih jauh. Dan, lebih parahnya meninggalkanku sendiri dalam rasa sepi.
Kamu tidak membiarkan aku bahagia.
Seharusnya sekarang aku sudah bahagia dapat melupakanmu.
Ketika aku nyaris melupakanmu, kamu kembali dan membawa kabar yang tidak ingin aku ketahui.
Rasanya sakit. Namun, sakit itu adalah bahagia.
Bahagia yang semu atau bahagia yang tidak utuh.
Categories
My little heart
Minggu, 02 Februari 2014
Kehilangan
Ada yang hilang...
Saat kamu pergi...
Ada yang kurang...
Saat kamu benar-benar pergi dari kehidupanku...
Waktu yang berlalu, membuatku hancur.
Waktu yang berlalu membawa serpihan kepingan-kepingan hati yang hancur.
Kehilangan.
Kenapa kamu pergi begitu cepat?
Meninggalkan aku sendiri di sini?
Bahkan tidak memberikan salam perpisahan.
Kehilangan.
Kenapa kamu pergi begitu cepat?
Meninggalkan aku sendiri di sini?
Mengais-ngais hati sendiri di sini.
Melihatmu bahagia di sana adalah sebuah paku kecil yang menancap dalam di hati.
Aku di sini, memperbaiki luka yang kamu buat.
Aku di sini, ingin melupakanmu.
Namun, kebenaran yang ada adalah aku membutuhkanmu.
Sangat-sangat butuh kamu.
Aku di sini bermain sendiri dengan rindu.
Meneteskan sisa-sisa air mata yang telah habis.
Memimpikan berada di sampingmu kembali.
Kehilangan membuatku rapuh.
Karena tidak ada di sini yang sepertimu.
Yang dengan ikhlas menjadi pembangkit semangat hariku.
Tidak seperti yang lain. Yang hanya bisa berucap lewat kata.
Entah sudah berapa lama aku merasa ada yang hilang dari diriku.
Yang jelas, aku merasakannya saat kamu pergi.
Dan menyisakan sebuah kenangan rapuh yang sangat indah.
Categories
My little heart
Sabtu, 01 Februari 2014
My Skin and Marina Natural = PERFECT DAY!!!
Me+Marina Natural |
Hallo Inet Licious :3
Sebagai mahasiswi dan cewek yang aktif, aku sering
menghadapi masalah terhadap kulit. Lingkungan membuat kulitku menjadi kasar dan
tidak menarik. Aku sedih banget, karena membuat diriku tidak percaya diri untuk
beraktivitas tapi setelah menemukan produk Marina
Natural (Marina Natural 24h Protects
& Cares, Marina Natural 24h Rich Moisturizing, Marina Natural 24h Nourished
& Healthy, Marina Natural 24h Smooth & Glow)
aku dapat beraktivitas indoor maupun outdoor dengan tingkat kepedean yang naik
berkali-kali lipat.
Produk Marina
Natural yang paling aku suka adalah Marina Natural 24h Smooth & Glow,
kenapa? Karena membuat kulitku menjadi tetap halus dan bercahaya. Hand &
Body Lotion ini mengandung Natural
Smooth Complex dari Pure Honey dan Vitamin C
yang kaya manfaat memperbaiki teksture dan tampilan kulit. Diperkaya Pearlescent Essence
yang membuat kulitku tampak bercahaya.
Sekarang setiap ingin memulai aktivitas dan setelah mandi aku
selalu menggunakan Marina Natural 24h Smooth
& Glow, wangi hand & body lotion-nya sangat aku suka. Teman-temanku juga
sangat menyukai wangi kulitku. Selain itu hand & body lotion ini juga cepat
menyerap di kulit dan tidak lengket. Membuat kulitku halus, bercahaya, dan
lembab 24 jam lhooo :D
Aku pun siap beraktivitas kapanpun, dimanapun, dan dalam keadaan apapun.
Di rumah, kampus, maupun di luar. Belajar bareng, hangout sama teman, bahkan
ngedate sama gebetan hihihi. Gak malu lagi saat mereka melihat dan menyentuh
kulitku, mereka malah sering berkata “Net, apa rahasianya?” Aku cuma senyum
sambil merogoh tasku dan memperlihatkan Marina Natural 24h Smooth & Glow. Mereka
mengikuti saranku dan berhasil mendapatkan kulit sehat sepertiku.
Debu dan polusi dari jalan. Hujan maupun panas terik. Indoor ataupun
outdoor. Tak menghalangiku untuk beraktivitas, karena aku percaya Marina Natural 24h Smooth & Glow akan
selalu membuat kulitku sehat. Yeeeyeyeyei!
Di semester 1 ini, aku selalu ada
jam pagi. Karena kampusku jauh jadi aku selalu berangkat jam lima pagi. Kalau
sedang ada praktikum atau sedang latihan UKM Paduan Suara, aku selalu pulang di
atas jam delapan malam dan sampai rumah sekitar jam sepuluh malam. Tapi!!!
Kulitku tetap terjaga. Gak heran dong, karena aku pakai Marina Natural 24h Smooth & Glow yang
melindungi kulitku 24jam. Aku pun jadi selalu merasa cantik dan percaya diri.
Love youuu Marina Natural :3 Heeeeit, aku juga pakai semua produk Marina
untuk membuat rasa percaya diriku meningkat dan pastinya selalu goodmood setiap
hari dooong :)
Dear Inet Licious, pake produk Marina yuk dan like fanpage Sahabat Marina
dan follow twitternya @SahabatMarina
o:)
XOXO,
Luneta
Marina Natural |
Categories
♥,
Kuis,
My favorite,
tips
Langganan:
Postingan (Atom)