Hai.
Sudah lama ya.
Apa kabarmu?
Sepertinya kamu memang bahagia ya?
Selamat.
Aku punya hak apa?
Menatapmu dari jauh, tersenyum kecil
Memendam kenyerian dalam hati
Entah kenapa perihnya masih ada?
Aku cuma ingat.
Ribuan doa yang selalu aku sematkan pada setiap kesempatan
Ribuan harap yang selalu aku dekap erat erat
Hanya untuk bisa menjadi setidaknya bagian kecil dalam hidupmu
Aku tak pernah tau.
Rasanya akan terlalu dalam dan lama
Hingga sudah lapuk pun aku tak menyadarinya
Kamu semakin jauh
Aku semakin hancur
Hai.
Selamat.
Kenapa waktuku selalu tepat disaat yang tidak tepat?
Ternyata aku memang remahan ya?
Begitu dalam mencinta hingga menjadi kengerian terbesar dalam hidupku
Kata orang berjuang harus dengan banyak berkorban, agar kau di lihat.
Lantas aku?
Sudah tertatih begini, kau hanya menoleh dan mendorong aku hingga nyaris mati
Lalu?
Dengan segala kebodohan yang aku punya..
Aku membencimu, sangat benci
Namun hati kecilku tak sanggup
Bahwa bagaimana aku bisa membenci seseorang yang sangat aku sayangi?
Hai.
Selamat.
Sebentar lagi kamu mencapai salah satu titik terbahagia semua orang.
Dan aku tau, doaku dulu, harapanku dulu tak akan menjadi nyata
Tapi tak apa.
Kini aku menggenggam seseorang.
Yang aku harap tak akan melepaskan genggamannya.
Ya,
Kini harapanku sesederhana itu
Senin, 21 Oktober 2019
Langganan:
Postingan (Atom)