About Me =)
- Luneta Aurelia Fatma
- Hello, terima kasih sudah mau baca. Tulisan ini sebagian besar dari relung hati yang terdalam. Semoga bisa memahami aku melalui tulisan.
Rabu, 24 Agustus 2011
Kenangan Terakhir
Lala mendengarkan kotak musik yang ada ditangannya, kotak musik berwarna hitam berbentuk hati. Sesekali ia mengahapus air matanya itu. Kepergian pacar tersayangnya menimbulkan bekas yang amat dalam dilubuk hatinya. Ia ingat saat Mama memberikan kotak musik itu dan Lala ingat kenangan terakhirnya bersama Miko diwaktu hujan deras di sebuah halte.
"Hujannya deras yah" Lala menggesekkan tangannya mencoba menghilangkan rasa dingin.
"Walau hujannya deras seperti ini aku senang bisa sama kamu terus la." Miko tersenyum
Jam menunjukkan pukul 10 malam.
"Aku bisa diomelin mamaku karna belum pulang, bagaimana ini?" tanya Lala panik.
"Nanti aku kerumahmu dan menjelaskannya pada mamamu, kita kan terjebak hujan dan tidak bisa pulang pasti mamamu memaafkan" Miko meyakinkan
"Tapi.... nanti kamu bisa pulang malam jika harus mengantarkanku pulang"
"Dengar la, aku disini hanya hari ini special untukmu dihari ulang tahunmu, kamu ngerti?" lagi-lagi Miko tersenyum membuat muka Lala memerah disela kepucatan bibirnya.
"Makasih Miko, makasih untuk hari ini. Makasih" Lala membalas senyum manisnya.
Sekitar satu jam berlalu hujan mulai mereda hanya menyisakan dingin malam dan jalanan yang licin.
"Hujan udah mulai reda mik, pulang sekarang aja ya aku takut mama marah"
"Iya sayang"
Mereka pun pulang, Lala memeluk erat tubuh Miko yang basah namun baginya tetap terasa hangat dan begitu nyaman. Ia menyukai rasa nyaman tiap kali dengan Miko. Rasa nyaman yang tak pernah ia temui pada siapapun.
Namun, ketika ditikungan tajam, mereka tak menyangka akan bertemu dengan maut yaitu sebuah truck besar dalam sekejap Miko kehilangan kendali, Lala terjatuh tapi nasib tak berpihak pada Miko, seketika Miko tergilas oleh ban-ban besar truck itu. Dan, Lala melihat semua itu dengan jelas.
"MIKOOO!!!" Tangis Lala pun membuyar. Ia ingin berlari menghampiri Miko tapi ia tak bisa kakinya begitu terasa berat untuk berpijak.
***
"aku dimana?" Lala terbangun, suasananya begitu hening dan ada mama disampingnya. "ini dirumah sakit" katanya ketika ingat kejadian semalam.
"Kamu udah bangun sayang?" Mama mengusap kepala Lala yang diperban.
"Miko mana ma?" tanya Lala menahan tangis, ia berusaha sanggup untuk mendengar jawaban mama.
"Miko, em... Miko ada kok" Mama tersenyum sambil menatap mata anak tunggalnya itu.
"Bohong ma, aku lihat sendiri ma. Tubuh Miko hancur tertabrak Truck itu mah, mama jangan bohong" Lala menangis sambil menutup wajahnya dengan kedua tangannya, wajahnyanya begitu basah dengan air matanya sendiri.
"buktinya, ia menitipkan ini." Mama memberikan sebuah kado berbungkus kertas kado warna merah.
"ini...? apa?" tanyanya lirih.
"Dari Miko." Mama mengangguk, namun Lala melihat cahaya mata mama yang memudar seperti ingin ikut menangis.
Lala mengambil hadiah itu lalu membukanya, isinya adalah sebuah kotak musik. Lala membuka kotak musik itu, kotak musik itu mengeluarkan nada-nada indah yang membuat Lala nyaman. lalu, ia melihat sebuah kertas terlipat didalamnya. Lala membaca isi kertas itu.
*Dear Lala...
Happy Birthday ke 19 tahun yah sayang. Aku ngasih ini untuk kamu karna aku tau kamu menyukai musik. Aku harap kamu menyukai hadiah ini.
Jika kamu merasa kangen sama aku, buka kotak musik ini. Kamu akan seperti sedang bersamaku.
with love : Miko*
Lala tersenyum,
"Dimana Miko sekarang ma?" Tanya Lala.
"Didalam hati mu yang terdalam sayang. Sebelum ia mengajakmu pergi keluar ia menitipkan hadiah ini untukmu. Sekarang ia sudah pergi, itu mungkin hadiah terakhirnya" Mama menangis
"Maksud Mama?" Lala menggeleng, kemudian Mama langsung memeluk Lala erat
"Kamu harus terima kepergian Miko sayang, kamu bisa sayang"
***
Lala menutup kotak musik itu, kotak musik itu merupakan kenangan terakhir dari Miko. Kenangan yang begitu pahit bagi Lala. Mama benar, Miko ada dihati Lala yang terdalam meski kini hanya bayangan yang Lala cintai. Melalui kotak musik itu, Lala merasa nyaman seperti bersama Miko. Melalui Kotak Musik itu Lala mencoba mengingat Miko walau hanya kenangan terakhir yang selalu bisa ia ingat.
Luneta Aurelia Fatma ----> No Copas
Categories
CERPEN
Minggu, 21 Agustus 2011
Harapan Palsu
Hari ini, ia ingin bertemu denganku. Aku tak tau mengapa masih mau menemuinya. Hujan diluar cafe ini menginginkanku untuk mengingat serpihan kenanganku, kenangan yang sudah menjadi lukaku saat ini.
Dia datang, memasuki cafe ini lalu melepas jaketnya. Dia mendekatiku lalu duduk perlahan didepanku. Dia tersenyum, aku hanya bisa tersenyum kecil walau hati ini masih sangat perih mengingat kenangan lalu.
"kenapa? jaketnya dilepas?" tanyaku sambil melihat jaketnya itu yang kulihat sedikit basah terkena percikan hujan diluar.
"Gapapa, kamu gak pake jaket kan? pasti kedinginan, biar adil kita sama-sama merasakan dinginnya udara saat ini" dia tersenyum lagi, senyum yang menyenangkan namun selalu berakhir menyakitkan.
Akhirnya kami memesan minuman di cafe itu, minuman hangat saat ini sangat cocok untuk kami dalam kondisi seperti ini. Sambil menunggu pesanan, kami hanya diam. Entahlah, aku mencoba menunggu dia agar berbicara duluan karna dia yang menyuruhku datang kesini.
"Tia, aku putus dengan Sarah" katanya tertunduk
"Sarah? Kamu putus? Lagi?" aku mengernyitkan dahi bingung, batinku sudah mulai curiga. Ya, dia menginginkanku disini hanya untuk memberikanku harapan lagi, harapan palsu.
"Ya, katanya Sarah mau fokus belajar karna dia sudah kelas 3. Aku coba pahami semua itu."
"Lalu? kenapa kamu mengajakku kesini?" Tanyaku, tanpa merespon perkataan Rio tadi.
"Cuma kamu yang paling ngertiin aku, cuma kamu. Aku mau kamu ada saat aku lemah disini."
Aku menggangguk, dan mulai mendengarkan ia bercerita. Saat ia menceritakan semua itu, aku hanya merasa kasihan padanya. Tapi, apakah dia pernah merasa peduli atau kasihan padaku? Sama sekali tidak. Dia selalu bilang 'Cuma kamu yang paling ngertiin aku' tapi tak pernah ia sedikit pun mengerti aku, malah sering kali ia menyakiti perasaanku setiap kali ia bercerita seperti ini. Sangat sakit.
***
Setelah mereka putus, kami kembali dekat lagi. Tak ku sangka aku mulai masuk kedalam harapannya lagi, harapan yang tak ku ketahui sampai kapan akan terus bertahan dan apakah akan tercapai.
Setiap hari aku begitu dekat dengan Rio, sampai orang-orang menganggap kami mempunyai hubungan lebih dari teman. Ya, aku ingin hubunganku dengan Rio melebihi teman.
"Tia, mau eskrim?" Rio menawarkan aku, eskrim coklat disuatu siang.
"kok kamu tau aku suka eskrim coklat?" tanyaku tersenyum, Rio menatap mataku lekat-lekat. Seperti berusaha membuatku gugup.
"aku gak tau kok. Aku tadi cuma asal beli doang." iya memberikan eskrim itu. Tak tau seberapa kecewanya aku mendengar ucapannya itu.
"Tia, aku mau cerita."
"apa?"
"Aku lagi menyukai seorang Gadis. Dia selalu menemani hari-hariku untuk saat ini."
Aku tersenyum berharap orang yang dimaksudnya itu adalah aku. Karna selama ini aku lah yang menemani hari-harinya. suka maupun duka.
"siapa?" tanyaku
"Kamu tau orangnya. Dia baik hati dan ramah sekali"
"Siapa?"
"Kamu mau gak jadi pacarku?" tanyanya tiba-tiba, seraya membuat jantungku ingin keluar dari tubuhku. Akhirnya kata-kata itu terucap dari bibirnya, untukku bukan untuk yang lain.
"benarkah?" tanyaku meyakinkan.
"bagus gak? rencananya aku mau nembak dia pake kata-kata itu haha" Rio tertawa
Tapi, mataku tak terasa langsung mengeluarkan air mata.
"jadi? itu bukan untukku?" tanyaku lirih
"Tia? kamu kenapa nangis? Tia?" Rio mengguncangkan tubuhku. "TIA! jawab!"
"aku gak apa" jawabku singkat
"Yang nyakitin kamu siapa? kamu jangan bohong? siapa yang berani nyakitin kamu?"
Aku menggeleng, namun dengan isak tangis yang semakin lama semakin besar.
"Tia?" Rio menatap mataku.
"Kamu pikir siapa yang nyakitin aku selama ini? Cuma KAMU!"
"aku? aku kenapa?" Rio berkata polos, tapi sepertinya memang dia tidak tau apapun.
"Apa arti kedekatan kita selama ini? Apa arti kamu ngasih perhatian selama ini? apa arti dari kata 'cuma kamu yang ngertiin aku' selama ini? kalau sampai sekarang kamu masih gak sadar juga"
"maksud kamu?"
"AKU SAYANG SAMA KAMU RIO! aku tersiksa tiap kali kamu jadiin aku tempat pelarian, apa sih maksud kamu ngasih harapan-harapan kosong ke aku? apa maksud kamu?!" teriakku
"Aku kira kamu sahabat aku yang paling ngertiin aku tapi, aku gak nyangka kamu bisa ngomong kayak gini"
"Dua tahun aku masih mau nunggu kamu walau aku tau kamu gak pernah peduli sama perasaan aku. Apa kurangnya aku dimata kamu? sampai aku gak bisa buat kamu sedikit aja punya perasaan ke aku."
"Sahabat gak bisa jadi pacar dan aku hanya anggap kamu itu." Rio meninggalkanku sendiri, bersama tangisanku. Begitu bodohnya diriku, meski sudah kunyatakan perasaan kini ia masih tidak mengerti.
***
Semenjak itu aku menjauh, aku melihat Rio bersama pacar barunya, adikku.
Aku tak pernah menyangka ia bisa memperlakukanku seperti ini, begitu egoisnya. Hatiku begitu rapuh karnanya. Namun, meski ia seperti itu aku selalu akan siap jika ia membutuhkanku meski itu hanya sekedar Harapan Palsu
Luneta Aurelia Fatma ------> No Copas
Dia datang, memasuki cafe ini lalu melepas jaketnya. Dia mendekatiku lalu duduk perlahan didepanku. Dia tersenyum, aku hanya bisa tersenyum kecil walau hati ini masih sangat perih mengingat kenangan lalu.
"kenapa? jaketnya dilepas?" tanyaku sambil melihat jaketnya itu yang kulihat sedikit basah terkena percikan hujan diluar.
"Gapapa, kamu gak pake jaket kan? pasti kedinginan, biar adil kita sama-sama merasakan dinginnya udara saat ini" dia tersenyum lagi, senyum yang menyenangkan namun selalu berakhir menyakitkan.
Akhirnya kami memesan minuman di cafe itu, minuman hangat saat ini sangat cocok untuk kami dalam kondisi seperti ini. Sambil menunggu pesanan, kami hanya diam. Entahlah, aku mencoba menunggu dia agar berbicara duluan karna dia yang menyuruhku datang kesini.
"Tia, aku putus dengan Sarah" katanya tertunduk
"Sarah? Kamu putus? Lagi?" aku mengernyitkan dahi bingung, batinku sudah mulai curiga. Ya, dia menginginkanku disini hanya untuk memberikanku harapan lagi, harapan palsu.
"Ya, katanya Sarah mau fokus belajar karna dia sudah kelas 3. Aku coba pahami semua itu."
"Lalu? kenapa kamu mengajakku kesini?" Tanyaku, tanpa merespon perkataan Rio tadi.
"Cuma kamu yang paling ngertiin aku, cuma kamu. Aku mau kamu ada saat aku lemah disini."
Aku menggangguk, dan mulai mendengarkan ia bercerita. Saat ia menceritakan semua itu, aku hanya merasa kasihan padanya. Tapi, apakah dia pernah merasa peduli atau kasihan padaku? Sama sekali tidak. Dia selalu bilang 'Cuma kamu yang paling ngertiin aku' tapi tak pernah ia sedikit pun mengerti aku, malah sering kali ia menyakiti perasaanku setiap kali ia bercerita seperti ini. Sangat sakit.
***
Setelah mereka putus, kami kembali dekat lagi. Tak ku sangka aku mulai masuk kedalam harapannya lagi, harapan yang tak ku ketahui sampai kapan akan terus bertahan dan apakah akan tercapai.
Setiap hari aku begitu dekat dengan Rio, sampai orang-orang menganggap kami mempunyai hubungan lebih dari teman. Ya, aku ingin hubunganku dengan Rio melebihi teman.
"Tia, mau eskrim?" Rio menawarkan aku, eskrim coklat disuatu siang.
"kok kamu tau aku suka eskrim coklat?" tanyaku tersenyum, Rio menatap mataku lekat-lekat. Seperti berusaha membuatku gugup.
"aku gak tau kok. Aku tadi cuma asal beli doang." iya memberikan eskrim itu. Tak tau seberapa kecewanya aku mendengar ucapannya itu.
"Tia, aku mau cerita."
"apa?"
"Aku lagi menyukai seorang Gadis. Dia selalu menemani hari-hariku untuk saat ini."
Aku tersenyum berharap orang yang dimaksudnya itu adalah aku. Karna selama ini aku lah yang menemani hari-harinya. suka maupun duka.
"siapa?" tanyaku
"Kamu tau orangnya. Dia baik hati dan ramah sekali"
"Siapa?"
"Kamu mau gak jadi pacarku?" tanyanya tiba-tiba, seraya membuat jantungku ingin keluar dari tubuhku. Akhirnya kata-kata itu terucap dari bibirnya, untukku bukan untuk yang lain.
"benarkah?" tanyaku meyakinkan.
"bagus gak? rencananya aku mau nembak dia pake kata-kata itu haha" Rio tertawa
Tapi, mataku tak terasa langsung mengeluarkan air mata.
"jadi? itu bukan untukku?" tanyaku lirih
"Tia? kamu kenapa nangis? Tia?" Rio mengguncangkan tubuhku. "TIA! jawab!"
"aku gak apa" jawabku singkat
"Yang nyakitin kamu siapa? kamu jangan bohong? siapa yang berani nyakitin kamu?"
Aku menggeleng, namun dengan isak tangis yang semakin lama semakin besar.
"Tia?" Rio menatap mataku.
"Kamu pikir siapa yang nyakitin aku selama ini? Cuma KAMU!"
"aku? aku kenapa?" Rio berkata polos, tapi sepertinya memang dia tidak tau apapun.
"Apa arti kedekatan kita selama ini? Apa arti kamu ngasih perhatian selama ini? apa arti dari kata 'cuma kamu yang ngertiin aku' selama ini? kalau sampai sekarang kamu masih gak sadar juga"
"maksud kamu?"
"AKU SAYANG SAMA KAMU RIO! aku tersiksa tiap kali kamu jadiin aku tempat pelarian, apa sih maksud kamu ngasih harapan-harapan kosong ke aku? apa maksud kamu?!" teriakku
"Aku kira kamu sahabat aku yang paling ngertiin aku tapi, aku gak nyangka kamu bisa ngomong kayak gini"
"Dua tahun aku masih mau nunggu kamu walau aku tau kamu gak pernah peduli sama perasaan aku. Apa kurangnya aku dimata kamu? sampai aku gak bisa buat kamu sedikit aja punya perasaan ke aku."
"Sahabat gak bisa jadi pacar dan aku hanya anggap kamu itu." Rio meninggalkanku sendiri, bersama tangisanku. Begitu bodohnya diriku, meski sudah kunyatakan perasaan kini ia masih tidak mengerti.
***
Semenjak itu aku menjauh, aku melihat Rio bersama pacar barunya, adikku.
Aku tak pernah menyangka ia bisa memperlakukanku seperti ini, begitu egoisnya. Hatiku begitu rapuh karnanya. Namun, meski ia seperti itu aku selalu akan siap jika ia membutuhkanku meski itu hanya sekedar Harapan Palsu
Luneta Aurelia Fatma ------> No Copas
Categories
CERPEN
Aku akan mencoba berhenti...
Dengan CINTA waktu menjadi cepat berlalu tapi, dengan WAKTU cinta juga cepat berlalu...
Seiring berjalannya waktu aku hanya tau semua yang aku tunggu hanya membuang waktu ku dan hanya menghasilkan tangis dari air mataku. Meski aku tau, kau tak pernah sedikitpun menoleh kepadaku seberapa besar dan jauh pengorbananku.
Rasa itu selalu kembali, aku selalu rapuh untuk mencoba melupakanmu. Tiap aku terjatuh, aku berusaha bangkit sendiri walau tanpa perhatian darimu. Aku hanya butuh sedikit saja rasa pedulimu dan rasa yang sama yang membuatku akan merasa lega.
Tapi, Ya aku tak bisa.
Sekarang, aku akan mencoba kembali.
Aku akan melupakanmu...
Aku akan berhenti memikirkanmu...
Aku akan berhenti mengenangmu...
Aku akan berhenti mencoba mengingatmu...
Aku harap ini yang terakhir, aku takkan lagi berusaha bangkit tanpa sedikit pun kau pandang aku berusah berdiri sendiri.
Aku akan pergi, mencoba melepas semuanya. Semua yang pernah ada...
HAHIHUHEHE X)
Seiring berjalannya waktu aku hanya tau semua yang aku tunggu hanya membuang waktu ku dan hanya menghasilkan tangis dari air mataku. Meski aku tau, kau tak pernah sedikitpun menoleh kepadaku seberapa besar dan jauh pengorbananku.
Rasa itu selalu kembali, aku selalu rapuh untuk mencoba melupakanmu. Tiap aku terjatuh, aku berusaha bangkit sendiri walau tanpa perhatian darimu. Aku hanya butuh sedikit saja rasa pedulimu dan rasa yang sama yang membuatku akan merasa lega.
Tapi, Ya aku tak bisa.
Sekarang, aku akan mencoba kembali.
Aku akan melupakanmu...
Aku akan berhenti memikirkanmu...
Aku akan berhenti mengenangmu...
Aku akan berhenti mencoba mengingatmu...
Aku harap ini yang terakhir, aku takkan lagi berusaha bangkit tanpa sedikit pun kau pandang aku berusah berdiri sendiri.
Aku akan pergi, mencoba melepas semuanya. Semua yang pernah ada...
HAHIHUHEHE X)
Categories
My little heart
Awal dari kekompakan kami :)
Kelas baru XI IPA 1 tapi sudah merasa kompak karna kami berhasil meraih juara 2 dalam lomba Foto Kebersamaan Kelas dalam Festival proklamasi dan juga Alhamdullilah aku juara 2 cerpen membawa nama baik BLASTER :)
Categories
sekolah
Selasa, 02 Agustus 2011
Serpihan yang kembali.
Yaaa, aku sudah menyerah untuk ingin lebih mengetahui bagaimana kabarmu. setelah tanggal 15 Juli yang amat aku tak menyangka, kenapa kamu sombong sekali? Aku cuma mengajakmu 'chat facebook' dan berharap kamu sedikit saja membalasnya namun.... kau memang sudah berubah, yaaa aku kecewa :(
Mulai saat itu aku berhenti, berhenti untuk mencoba ingin tau segala hal tentangmu, dan jujur saat itu aku menyerah, aku merasa bodoh kau pelakukan aku seperti itu. Dan, begitupula kata teman-teman dekatku mereka selalu bilang "LUPAKAN DIA, Lun!" kata-kata itu memang ada benarnya, aku mencoba untuk pergi meninggalkan semua rasa yang sudah ada hampir 1 tahun.
Bahkan aku tak ingin mengontactnya sekedar mengucapkan "Marhaban Ya Ramadhan" dibulan puasa ini yang membuatku amat terpukul, setahun yang lalu saat aku awal jatuh hati padamu yaitu saat bulan puasa berlangsung, dan aku harap bulan ini tak terlalu buruk untukku :(
Yap, doaku ini terkabul...
Hal yang sangat ku tak sangka datang.
saat aku seperti biasa smsan dengan teman-temanku tiba-tiba ada satu sms yang benar-benar membuat jantungku ingin keluar, dan hatiku berdebar amat kencang, yaaa itu adalah pesan darinya. Saat itu aku ingin menangis, dan saat aku baca smsnya yaitu permintaan maaf plus dengan kata-kata Kimia yang kusuka, aku tau dia suka Kimia dan begitupula denganku karenanya.
Isi smsnya :
Asslmkm wr. wb,
Sblm HCL jd basa, sblm NaOH jd asam,sblm NaCL jd mnis, sblm glkosa jd asin, mgkn muka tak sempat bertatap dan tangan tak sempat brjabat, nmun iznkanlah datangnya harapn titrasi maaf dr biuret keikhlasan hati ini.
Benar-benar membuatku menangis dan sangat amat senang, namun... aku sadar ini cuma sementara dan aku tau hal ini akan berlangsung sebentar.
aku senang dia masih mengingatku :)
Mulai saat itu aku berhenti, berhenti untuk mencoba ingin tau segala hal tentangmu, dan jujur saat itu aku menyerah, aku merasa bodoh kau pelakukan aku seperti itu. Dan, begitupula kata teman-teman dekatku mereka selalu bilang "LUPAKAN DIA, Lun!" kata-kata itu memang ada benarnya, aku mencoba untuk pergi meninggalkan semua rasa yang sudah ada hampir 1 tahun.
Bahkan aku tak ingin mengontactnya sekedar mengucapkan "Marhaban Ya Ramadhan" dibulan puasa ini yang membuatku amat terpukul, setahun yang lalu saat aku awal jatuh hati padamu yaitu saat bulan puasa berlangsung, dan aku harap bulan ini tak terlalu buruk untukku :(
Yap, doaku ini terkabul...
Hal yang sangat ku tak sangka datang.
saat aku seperti biasa smsan dengan teman-temanku tiba-tiba ada satu sms yang benar-benar membuat jantungku ingin keluar, dan hatiku berdebar amat kencang, yaaa itu adalah pesan darinya. Saat itu aku ingin menangis, dan saat aku baca smsnya yaitu permintaan maaf plus dengan kata-kata Kimia yang kusuka, aku tau dia suka Kimia dan begitupula denganku karenanya.
Isi smsnya :
Asslmkm wr. wb,
Sblm HCL jd basa, sblm NaOH jd asam,sblm NaCL jd mnis, sblm glkosa jd asin, mgkn muka tak sempat bertatap dan tangan tak sempat brjabat, nmun iznkanlah datangnya harapn titrasi maaf dr biuret keikhlasan hati ini.
"Marhaban ya Ramadhan"
By : a**** :)
Wasslmkm wr. wb.
Benar-benar membuatku menangis dan sangat amat senang, namun... aku sadar ini cuma sementara dan aku tau hal ini akan berlangsung sebentar.aku senang dia masih mengingatku :)
Categories
My little heart
Mereka masih sama kecuali aku.
Matahari masih sama, terbit disebelah timur dan terbenam dibarat.
Bulan dan Bintang masih sama, kadang jika malam mereka menghias langit yang gelap.
Awan yang putih juga masih sama akan hitam jika hujan akan datang.
Hujan pun masih sama turun perlahan dan kadang menjadi besar, turun kebumi dengan suara yang bergemericik.
Tapi, yang tidak sama adalah aku disini.
Dulu saat matahari bersinar, malam datang, dan hujan turun. Masih ada kamu disini.
Sekarang, rasanya ada kamu disini adalah mimpi bagai mengharap matahari takkan terbit lagi, menginginkan langit sangat gelap dimalam hari, dan meminta hujan takkan pernah ada lagi.
Hari-hari kulewati dengan senyuman, namun dalam tangisan yang kupendam. Dan kuharap saat ku tersenyum berharap ada kau disini untuk melihatku berusaha tegar tanpamu. Dan aku pun ingin melihat senyummu yang akan membangkitkan jiwaku lagi. Melengkapi, sisi hatiku yang sudah terkikis dan semakin lama perasaan itu menghilang.
Aku tau kau pergi bukan untuk sementara, yang ku tau kau akan pergi dan takkan kembali. Terutama untukku :(
Miss HAHIHUHEHE X)
Bulan dan Bintang masih sama, kadang jika malam mereka menghias langit yang gelap.
Awan yang putih juga masih sama akan hitam jika hujan akan datang.
Hujan pun masih sama turun perlahan dan kadang menjadi besar, turun kebumi dengan suara yang bergemericik.
Tapi, yang tidak sama adalah aku disini.
Dulu saat matahari bersinar, malam datang, dan hujan turun. Masih ada kamu disini.
Sekarang, rasanya ada kamu disini adalah mimpi bagai mengharap matahari takkan terbit lagi, menginginkan langit sangat gelap dimalam hari, dan meminta hujan takkan pernah ada lagi.
Hari-hari kulewati dengan senyuman, namun dalam tangisan yang kupendam. Dan kuharap saat ku tersenyum berharap ada kau disini untuk melihatku berusaha tegar tanpamu. Dan aku pun ingin melihat senyummu yang akan membangkitkan jiwaku lagi. Melengkapi, sisi hatiku yang sudah terkikis dan semakin lama perasaan itu menghilang.
Aku tau kau pergi bukan untuk sementara, yang ku tau kau akan pergi dan takkan kembali. Terutama untukku :(
Miss HAHIHUHEHE X)
Categories
My little heart
Langganan:
Postingan (Atom)