Powered By Blogger

Selasa, 19 April 2016

LAPORAN PRAKTIKUM PENGAWASAN MUTU DAN ANALISIS PANGAN : Uji Pembedaan Duo Trio

Diposting oleh Luneta Aurelia Fatma di 10.37.00

Uji Pembedaan Duo Trio
Kelompok 3

Disusun Oleh :
Fahmi Kurniawan                   2013340125
Luneta Aurelia Fatma             2013340014
Nurul Sari A.                           2013340071
Rini Wahyuni                          2013340046
Virda Yuandha                       2013340050

ABSTRAK

Uji duo trio termasuk dalam kelompok pengujian pembedaan (difference test). Pengujian pembedaan digunakan untuk menilai pengaruh macam – macam perlakuan modifikasi proses atau bahan dalam pengolahan pangan bagi industri, atau untuk mengetahui adanya perbedaan atau persamaan antara duo produk dari komoditi yang sama. Yang terakhir ini terutama dari segi konsumen.



PENDAHULUAN
Seperti halnya Uji segitiga, uji ini dapat digunakan untuk menditekdi adanya perbedaan yang kecil antara dua contoh.  Uji ini relatif lebih mudah karena adanya contoh baku dalam pengujian. Biasanya Uji Duo-Trio digunakan untuk melihat perlakuan baru terhadap mutu produk ataupun menilai keseragaman mutu bahan.
Uji duo trio bertujuan untuk mencari perbedaan yang kecil. Setiap panelis disajikan tiga contoh (dua contoh dari produk yang sama dan satu contoh dari produk yang berbeda). Uji duo trio hampir sama dengan uji segitiga, tetapi dalam uji ini dari awal sudah ditentukan pembanding yang dibandingkan dengan kedua contoh lainnya. Dalam penyajiannya, contoh ketiganya disajikan bersamaan. Panelis diminta untuk memilih satu diantara 2 contoh lain yang beda dengan pembanding (reference).
Pengujian pembedaan digunakanuntuk menetapkan apakah ada perbedaan sifat sensorik atau organoleptik antara dua contoh. Meskipun demikian dalam pengujian dapat saja sejumlah contoh disajikan bersama tetapi merupakan untuk melaksanakan pembedaan selalu dua contoh yang dapat dipertentangkan.
Pengujian duo-trio ini digunakan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan dua buah sampel atau mendeteksi. Perbedaan sifat yang tingkat perbedaannya hanya sedikit, misalnya untuk mendeteksi perbedaan sifat-sifat hasil yang diperoleh dari dua kondisi yang sedikit berbeda. Uji duo-trio merupakan salah satu uji pembeda.Uji pembeda ini biasanya digunakanuntuk mengetahui ada tidaknya perbedaan antara sampel yangdisajikan. Pada duo-trio ini digunakan sampel pembanding.
Contoh pembanding dalam pengujian duo-trio merupakan hal yang sangat penting dalam pegujian,terutama dalam pengujian pemilihan dan scalar. Jika contoh pembanding diberikan, yang perlu diperhatikan bahwa yang terutama dijadikan faktor pembanding adalah satu ataulebih sifat sensorik dari bahan pembanding itu. Oleh karena itu, sifat lain yang tidak dijadikan faktor  pembanding harus diusahakan sama dengan contoh yang diujikan. Hal tersebut dilakukan agar semua panelis tahu sensorik apa yang diujikan dan tidak terjadi kekeliruan atau salah paham antara pengelola pengujian dengan panelis.
Pengujian pembedaan digunakan untuk menilai pengaruh macam-macam perlakuan modifikasi proses atau bahan dalam pengolahan pangan bagi industri, atau untuk mengetahui adanya perbedaan atau persamaan antara dua produk dari komoditi yang sama. Yang terakhir ini terutama dari segi konsumen.


BAHAN DAN METODE
Bahan :
ª      3 wafer dengan pabrik yang berbeda.
ª      Kode 369 : Wafer Richeese.
ª      Kode 258 : Wafer Tango ( Sebagai Pembanding ).
ª      Kode 721 : Wafer Nissin.
Metode :
ª      Cara Penyajian

Pada panelis dihadapkan 3 contoh . Dua dari contoh tersebut berasal dari jnis contoh yang sama sedangkan yang lain berbeda dalam penyajiannya ketiga contoh tersebut dapat diberikan secara bersamaan atau contoh bkunya diberikan terlebih dahulu untuk dinilai. Cara penyajian contoh dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
369
258 TANGO
721
 


                                                                                            

ª      Cara Penilaian
Nyatakan salah satu contoh yang sama diantara yang kedua contoh ini dan beri tanda 0. Berikut Formulir kelompok 3 untuk Uji Duo-Trio.

Nama Panelis            :
Tanggal Pengujian    : 26 Maret 2016
Jenis Contoh              : Wafer
Instruksi                     : Nyatakan salah satu contoh yang sama diantara yang kedua
                                                       Dan beri tanda 0.
Kode
Kriteria Penilaian
Warna
Kerenyahan
Rasa
369



258




HASIL DAN PEMBAHASAN
A.    Kesimpulan Hasil Formulir
Uji  Duo – Trio Wafer ( Kelompok 3 )
Kode sampel
Nilai
Nama Panelis
Prima S.
Marini D.
Niken L.
Ulfa I.
Veronika
369
Betul
  
 
  
 
  
258
Salah
x
X
x
x
x

Kode sampel
Nilai
Nama Panelis
Listiani
Putri
Yudi M.
Galih Sa.
Matthew
369
Betul
  
            X
x
 
  
258
Salah
x
x
x

B.     Data Uji Duo Trio
Panelis
Wafer
Warna
Kerenyahan
Rasa
369
258
369
258
369
258
P1
0
1
1
0
0
1
P2
1
0
1
0
1
0
P3
1
0
1
0
1
0
P4
1
0
1
0
1
0
P5
1
0
1
0
1
1
P6
0
1
0
1
0
1
P7
1
1
1
1
0
1
P8
1
1
1
1
1
0
P9
1
0
1
0
1
0
P10
0
1
0
1
0
1
Jumlah
7
5
8
4
6
5





  Keterangan :
-          Dilihat dari Lampiran 1 tentang jumlah terkecil untuk beda nyata
-          Jumlah Penguji 10 pada tingkatan  ( 5%) = 9 orang dan Jumlah Penguji 10 pada tingkatan  ( 5%) = 10 orang .

Pembahasan :
           Menurut kelompok 3 bahwa pada Pengujian Duo Trio dengan 10 Panelis .Dalam uji pembedaan duo trio ini menggunakan sampel wafer dengan kode sampel 369  dan 258, dari salah satu sampel memiliki tekstur yang  kurang renyah,yaitu pada kode 258.
Padasetiappanelisdihadapkan 3 contoh.Duadaricontohtersebutberasaldarijeniscontoh yang samasedangkan 1 contoh yang lain berbeda. Dalampenyajiannya, ketigacontohtersebutdapatdiberikansecarabersamaanataucontohbakunyadiberikanterlebihdahuluuntukdinilai.
Pada Uji Duo-Trio panelis diminta untuk mengenali contoh yang berbeda atau contoh yang sama dengan contoh baku. Panelis harus mengenal contoh baku terlebih dahulu dan kemudian memilih salah satu dari dua contoh yang lain yang sama dengan contoh baku. Pada pengujian duo trio ini terdapat contoh baku atau standar (R) untuk sampel yang disajikan.
Uji ini relatif lebih mudah karena adanya contoh baku atau pembanding dalam pengujian. Biasanya uji duo trio digunakan untuk melihat perlakuan baru terhadap mutu produk ataupun menilai keseragaman mutu bahan.
Dari hasil pengujian pembedaan duo trio ini, diperoleh data keseluruhan hanya 2panelis terpilih, karena hasil jawaban pada kode 258 dan 369 sama dengan kontrol ( R )yaitu kode 721. Pengujian duo trio ini, menilai  sampel wafer yaitu 10 panelis , dan yang menjawab benar ( dihitung ) yaitu 2 panelis. Berdasarkan dari tabel perhitungan, pada konsentrasi 5 % dengan jumlah panelis  yaitu 9 . Maka dianggap Tidak Beda Nyata ( TBN ), hal ini karena nilai yang dihitung lebih kecil dari tabel. Berdasarkan dari tabel perhitungan, pada konsentrasi 1 % dengan jumlah panelis 10 yaitu  2. Maka dianggap Tidak  Beda Nyata ( TBN ), hal ini karena nilai yang dihitung lebih kecil dari tabel. Berdasarkan dari tabel perhitungan, pada konsentrasi 0,1 % dengan jumlah panelis 10 yaitu 2. Maka dianggap Tidak Beda Nyata ( TBN ), hal ini karena nilai yang dihitung lebih kecil dari tabel.
Kondisi ini juga mungkin disebabkan karena panelis kurang berkonsetrasi dan belum terlalu paham mengenai penelian  pada saat melakukan pengujian tersebut. Karena keadaan fisik dan psikologis panelis yang baik mempengaruhi keberhasilan panelis dalam memberikan respon benar terhadap benda rangsang.







KESIMPULAN
                      Kelompok 3 menyimpulkanUji duo-trio di dalam industri pangan dapat digunakan salah satunya adalah untuk reformulasi suatu produk  baru, sehingga dapat diketahui ada atau tidaknya perbedaan antara produk lama dan baru. Kelemahan uji duo trio adalah sulit mendeskripsikan sampel yang sama dengan pembanding karena panelis akan sulit untuk mengingat secara detail bahan yang sedang dianalisis, biasanya uji ini dapat dilakukan dengan mudah oleh seseorang yang memiliki daya ingat yang tinggi.
Dari hasil praktek yang telah dilakukan dapat disimpulkan sebagai berikut :
- Pengujian pembedaan duo trio ini menggunakan sampel waferdengan kode sampel 369 dan 258.
- Pengujian pembedaan duo trio, diperoleh data keseluruhan panelis hanya 2 terpilih.
- Calon panelis yang dapat mendeteksi perbedaan dengan benar hanya 10%.
- wafer yang diuji dapat dibedakan dengan kategori warna , rasa dan kerenyahan saat dicicipi panelis.
- Dalam pengujian, semua panelis dinyatakan  Tidak Beda Nyata, karena nilai yang dihitung lebih kecil dari tabel.
- Pengujian pembedaan digunakan untuk menilai pengaruh macam-macam perlakuan modifikasi proses atau bahan dalam pengolahan pangan bagi industri, atau untuk mengetahui adanya perbedaan atau persamaan antara dua produk dari komoditi yang sama.
- Contoh pembanding dalam pengujian duo-trio merupakan hal yang sangat penting dalam pegujian,terutama dalam pengujian pemilihan dan scalar.










DAFTAR PUSTAKA

Anonim2.2011. http://www.scribd.com/doc/131564594/Duo-Trio-Laporan diakses pada  tanggal 20 April 2013
Kartika, B ; Hastuti, P dan Supartono,W, (1987), Pedoman Uji Inderawi Bahan Pangan, PusatAntar Universitas Pangan danGizi, Yogyakarta.
Soekarto, S.T., (1985), PenilaianOrganoleptik, Bhatara Karya Aksara, Jakarta.



0 komentar:

Posting Komentar

My Birthday :)

Daisypath - Personal pictureDaisypath Happy Birthday tickers
 

PURPLE CATZ Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review