Powered By Blogger

Senin, 16 Mei 2016

LAPORAN PRAKTIKUM PENGAWASAN MUTU DAN ANALISIS PANGAN : Penentuan Kadar Air

Diposting oleh Luneta Aurelia Fatma di 22.04.00

Penentuan Kadar Air
Kelompok 3

Disusun Oleh :
Inten Deppy Salera                 2013340009
Luneta Aurelia Fatma             2013340014
M Syarif H                              2013340108
Rini Wahyuni                          2013340046

ABSTRAK

Air merupakan kandungan penting dalam bahan pangan termasuk makanan,semua bahan makanan mengandung air dalam jumlah yang berbeda-beda baik itu bahan makanan hewani maupun nabati. Kriteria ikatan air dalam aspek daya awet bahan pangan dapat ditinjau dari kadar air, konsentrasi larutan, tekanan osmotik, kelembaban relatif berimbang dan aktivitas air. Keberadaan air dalam bahan pangan selalu dihubungkan dengan mutu bahan pangan dan sebagai pengukur bagian bahan kering atau padatan. Kadar air juga salah satu karakteristik yang sangat penting dalam bahan pangan,karena air dapat mempengaruhi kenampakan tekstur dan cita rasa pada bahan pangan. Metode yang digunakan dalam praktikum ini adalah metode thermogravimetri. Metode ini dilakukan dengan cara pemanasan dengan suhu 105̊C selama 5 jam.






PENDAHULUAN
Kadar air dalam bahan pangan perlu ditetapkan, karena semakin tinggi kadar air yang terdapat didalam suatu bahan makanan maka akan semakin besar pula kemungkinan makanan tersebut cepat rusak atau tidak tahan lama. Penentuan kadar air dalam bahan makanan dapat dilakukan dengan berbagai macam cara antara lain :

1.      Metode pengeringan (Thermogravimetri)
Prinsip metode ini adalah menguapkan air yang ada dalam bahan dengan jalan pemanasan kemudian menimbang bahan sampai diperoleh berat konstan. Cara ini relatif lebih murah dan mudah.
Kelemahan cara ini adalah :
a.       Bahan lain selain air juga ikut menguap dan ikut hilang bersama dengan uap air.
b.      Dapat terjadi reaksi selama pemanasan yang menghasilkan air atau zat mudah menguap lain. Misalnya gula, melalui dekomposisi atau karamelisasi.
c.       Adanya bahan yang dapat mengikat air secara kuat sehingga air yang ada sulit dilepaskan meskipun sudah dipanaskan.

Untuk mempercepat penguapan air serta menghindari terjadinya reaksi yang menyebabkan terbentuknya ataupun reaksi yang lain karena pemanasan maka dapat dilakukan pemanasan dengan suhu rendah dan tekanan vakum. Dengan demikian akan diperoleh hasil yang lebih mencerminkan kadar air yang sebenarnya.
Suatu bahan yang telah mengalami pengeringan ternyata lebih bersifat higrokopis dari pada bahan asalnya. Oleh karena itu selama pendinginan sebelum penimbangan, bahan harus ditempatkan dalam ruang tertutup yang kering misalnya dalam eksikator atau desikator yang telah diberi zat penyerap air.penyerap air atau uap air yang biasa digunakan adalah silika gel yang sering diberi warna guna memudahkan apakah bahan tersebut telah jenuh dengan air atau belum. Bila sudah jenuh akan berwarna merah muda dan apabila dikeringkan/dipanaskan akan berwarna biru.



2.      Metode Destilasi/Penyulingan (Thermovolumetri)
Prinsip pembentukan kadar air dengan cara destilasi adalah menguapkan air dengan “Pembawa” cairan kimia yang mempunyai titik didih yang lebih tinggi dari air dan tidak bercampur dengan air serta mempunyai berat jenis yang lebih rendah dari pada zat kimia yang dapat digunakan antara lain : toluena, Benzena, tetrakhloroethilen dan xylol.
Cara destilasi ini baik untuk menentukan kadar air dalam zat yang kandungan airnya kecil. Dengan cara destilasi terjadinya oksidasi senyawa lipid maupun dekomposisi senyawa gula dapat dihindari sehingga penentuannya lebih tepat.
Untuk bahan yang menggandung gula dan protein yang tinggi sering ditambahkan serbuk asbes kedalam bahan. Hal ini untuk mencegah terjadinya super heating yang dapat menimbulkan dekomposisi bhan tersebut.


BAHAN DAN METODE
Bahan :
·      Mie instan Indomie rasa Kaldu Ayam


Peralatan :
·      Oven terkalibrasi dengan ketelitian 1oC
·      Pinggan alumunium betutup dengan diameter 40 mm sampai dengan 50 mm (Cawan Porselen)
·      Desikator yang berisi bahan pengering (kalsium klorida atau butiran silika gel)
·      Timbangan Analitik
·      Penjepit Cawan






Cara Kerja :
1.      Panaskan pinggan beserta tutupnya dalam oven pada suhu (130 ± 3) oC selama kurang lebih satu jam dinginkan dalam desikator selama 20 menit sampai dengan 30 menit kemudian timbang dengan neraca analitik. (bobot kosong cawan porselen)
2.      Masukkan 2gr sampel mie instan yang sudah dihaluskan dan ditambah bumbu dalam pinggan atau cawan porselen yang digunakan.
3.      Panaskan pinggan atau cawan porselen yang berisi sampel tersebut dalam keadaan terbuka, didalam oven pada suhu (130 ± 3) oC selama 1 jam setelah suhu oven (130 ± 3) oC
4.      Pindahkan pinggan atau cawan porselen kedalam desikator dan dinginkan selama 20 sampai dengan 30 menit sehingga suhunya sama dengan suhu ruang kemudian timbang. (W2)
5.      Lakukan sampai bobot konstan.
6.      Lakukan pekerjaan secara konstan.
7.      Hitung kadar air dalam contoh.


HASIL DAN PEMBAHASAN

Sampel
Bobot kosong
Bobot
Sampel
Bobot kosong + sampel
Bobot isi (setelah Pemanasan)
Bobot isi (setelah Pemanasan) pengulangan
A
24,072 gr
2,046 gr
26,118 gr
25,831 gr
25,831 gr
B
21,924 gr
2,058 gr
23,982 gr
23,760 gr
23,763 gr

Perhitungan :

%air =

% air (A) =

                 = 1,098%

% air (b)  =      = 0,913%
PEMBAHASAN
Kadar air adalah persentase kandungan air suatu bahan yang dapat dinyatakan berdasarkan berat basah (wet basis) atau berdasarkan berat kering (dry basis). Kadar air berat basah mempunyai batas maksimum teoritis sebesar 100 persen, sedangkan kadar air berdasarkan berat kering dapat lebih dari 100 persen.  (Syarif dan Halid, 1993). Kadar air juga salah satu karakteristik yang sangat penting pada bahan pangan, karena air dapat memengaruhi penampakan, tekstur dan citarasa pada bahan pangan.
Pada praktikum pengawasan mutu dan analisis pangan kali ini akan dilakukan pengujian penentuan kadar air yang terkandung dalam Mie Instan dengan merk Indomie rasa Kaldu Ayam. Metode yang digunakan adalah metode pengeringan (thermogravimetri). Prinsip metode ini adalah menguapkan air yang ada dalam bahan dengan jalan pemanasan kemudian menimbang bahan sampai diperoleh berat konstan. Cara ini relatif lebih mudah dan murah. Namun, metode ini memiliki beberapa kekurangan, yaitu bahan lain ikut menguap, terjadi penguraian karbohidrat menghasilkan air yang ikut terhitung, ada air yang terikat kuat pada bahan yang tidak terhitung.
Pertama-tama, mie instan dihaluskan dengan cara ditumbuk. Setelah halus, bumbu pada mie instan dicampurkan kedalam hasil tumbukan mie instan yang sudah halus. Tujuan dari penumbukan mie instan dan pencampuran bumbu adalah agar saat pengeringan bisa secara optimal dan semua kadar air dapat teruapkan.
Sementara itu, panaskan pinggan beserta tutupnya dalam oven pada suhu (130 ± 3) oC selama kurang lebih satu jam dinginkan dalam desikator selama 20 menit sampai dengan 30 menit kemudian timbang dengan neraca analitik (bobot kosong cawan porselen). Hal ini dilakukan agar kadar air yang ada pada cawan poselen teruapkan dan nantinya tidak mempengaruhi hasil kadar air mie instan yang diujikan.
Kemudian, masukkan 2gr sampel mie instan yang sudah dihaluskan dan ditambah bumbu dalam pinggan atau cawan porselen yang digunakan. Dilakukan cara duplo agar nantinya hasil akan lebih teliti. Diperoleh berat A (bobot kosong + sample) 26,118 gr dan berat B (bobot kosong + sample) 23,982 gr.
Kemudian, panaskan pinggan atau cawan porselen yang berisi sampel tersebut dalam keadaan terbuka, didalam oven pada suhu (130 ± 3) oC selama 1 jam setelah suhu oven (130 ± 3) oC. Jika suhu oven yang digunakan lebih kecil dari yang seharusnya dapat mengakibatkan tidak semua air dalam contoh teruapkan hingga dapat menyebabkan kadar air yang diperoleh kecil dari yang seharusnya. Jika suhu oven lebih besar dari yang seharusnya dapat menyebabkan kadar air lebih tinggi karena tidak hanya air yang teruapkan tetapi minyak atsiri yang mudah menguap ikut teruapkan. Lalu, pindahkan pinggan atau cawan porselen kedalam desikator dan dinginkan selama 20 sampai dengan 30 menit sehingga suhunya sama dengan suhu ruang kemudian timbang.  Tujuannya agar saat penimbangan tidak terjadi kesalahan karena suatu bahan yang telah mengalami pengeringan ternyata lebih bersifat higroskopis daripada bahan asalnya. Bobot isi A (setelah pemanasan) 25,831gr dan bobot isi B (setelah pemanasan) 23,760 gr.
Lakukan sampai bobot konstan. Berat sampel yang dihitung setelah dikeluarkan dari oven harus didapatkan berat konstan, yaitu berat bahan yang tidak akan berkurang atau tetap setelah dimasukkan dalam oven. Berat sampel setelah konstan dapat diartikan bahwa air yang terdapat dalam sampel telah menguap dan yang tersisa hanya padatan dan air yang benar-benar terikat kuat dalam sampel, setelah itu dapat dilakukan perhitungan untuk mengetahui persen kadar air dalam bahan. Berat sampel yang dihitung setelah dikeluarkan dari oven harus didapatkan berat konstan, yaitu berat bahan yang tidak akan berkurang atau tetap setelah dimasukkan dalam oven. Berat sampel setelah konstan dapat diartikan bahwa air yang terdapat dalam sampel telah menguap dan yang tersisa hanya padatan dan air yang benar-benar terikat kuat dalam sampel, setelah itu dapat dilakukan perhitungan untuk mengetahui persen kadar air dalam bahan. Bobot isi A (setelah pemanasan) pengulangan adalah 25,831 gr dan bobot isi B (setelah pemanasan) pengulangan adalah 23,763 gr.
Diperoleh hasil perhitungan %kadar air A adalah 1,098% dan %kadar air B adalah 0,913%. Dari hasil %kadar air disimpulkan bahwa kadar air yang terkandung dalam mie instan merk Indomie rasa Kaldu Ayam sesuai dengan SNI yang berlaku.

KESIMPULAN
      Kelompok 3 menyimpulkan Penentuan Kadar Air di dalam industri pangan dapat digunakan salah satunya adalah untuk reformulasi mengetahui kemungkinan apakah makanan yang akan diproduksi bersifat cepat rusak atau tidak tahan lama. Kadar air juga salah satu karakteristik yang sangat penting pada bahan pangan, karena air dapat memengaruhi penampakan, tekstur dan citarasa pada bahan pangan.
Dari hasil praktek yang telah dilakukan dapat disimpulkan sebagai berikut :
-          Metode yang digunakan adalah metode pengeringan (thermogravimetri) dengan menggunakan oven yaitu menguapkan air yang ada dalam bahan dengan jalan pemanasan kemudian menimbang bahan sampai diperoleh berat konstan.
-          %kadar air A adalah 1,098% dan %kadar air B adalah 0,913%. Dari hasil %kadar air disimpulkan bahwa kadar air yang terkandung dalam mie instan merk Indomie rasa Kaldu Ayam sesuai dengan SNI yang berlaku.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim2.2012http://www.scribd.com/doc/131335459/Kadar-Air-Laporandiakses pada  tanggal 19 oktober 2012
Santika, A ; Murni, R dan Supartono,W, (1990), Pedoman Pengawasan Mutu Bahan Pangan, PusatAntar Universitas Pangan danGizi, Yogyakarta.
Soekarto, S.T., (1985), Pengawasan Mutu Pangan, Bhatara Karya Aksara, Jakarta.



0 komentar:

Posting Komentar

My Birthday :)

Daisypath - Personal pictureDaisypath Happy Birthday tickers
 

PURPLE CATZ Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review