Powered By Blogger

Senin, 16 Mei 2016

LAPORAN PRAKTIKUM PENGAWASAN MUTU DAN ANALISIS PANGAN : Uji Pengawasan Mutu Sayuran (Kentang)

Diposting oleh Luneta Aurelia Fatma di 22.02.00



Uji Pengawasan Mutu Sayuran (kentang)
Kelompok 3

Disusun Oleh :
Fahmi Kurniawan                   2013340115
Inten Deppy Salera                 2013340009
Luneta Aurelia Fatma             2013340014
Nurul Sari A.                           2013340071
    Rini Wahyuni          2013340034
M. Syarif Hidayat                   2013340108


ABSTRAK

            Sayur sayuran merupakan hasil pertanian yang mudah rusak, dimana 30-50% kerusakan tersebut disebkan oleh faktor penanganan pasca panen yang kurang sempurna. Mutu dari sayur- sayuran yang dikonsumsi ditentukan oleh tingkat kesegarannya. Dalam penggunaannya, sayur-sayuran telah dimanfaatkan sebagai sumber utama penyedia vitamin dan mineral. Ole karena itu dalam penyajiannnya, dikonsumsi dalam keadaan segar, dibuat masakan dan diawetkan dengan cara pembekuan, pengeringan, pengalengan, pembotolan dan fermentasi.



PENDAHULUAN

            Kentang (Solanum tuberrasum L.) merupakan komoditas sayuran yang memiliki peran penting dalam menunjang ketahanan pangan maupun sebagai usaha dalam bidang pertanian untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Tanaman hortikultura ini dikonsumsi pada bagian umbi dan di kalangan masyarakat dikenal sebagai sayuran umbi. Kentang banyak mengandung karbohidrat yang sangat bermanfaat bagi tubuh. Tingginya kandungan karbohidrat menyebabkan kentang dikenal sebagai bahan pangan yang dapat mensubstitusi bahan pangan lain yang berasal dari beras, jagung dan gandum. Maka dari itu kentang merupakan salah satu tanaman yang paling efisien dalam mengkonversikan sumber daya alam, tenaga kerja dan modal menjadi bahan pangan berkualitas tinggi dibandingkan jenis umbi-umbian lainnya. Kentang sangat digemari hampir semua orang. Bahkan di beberapa daerah, ada yang menjadikannya makanan pokok. Selain itu, kentang juga banyak mengandung vitamin B, vitamin C, dan sejumlah vitamin A. Kentang juga merupakan sayuran dengan sumber karbohidrat yang penting. Dewasa ini telah banyak ditemukan konsep pengolahan bahan makanan berbahan dasar kentang yang di kembangkan oleh berbagai kalangan industri, mulai dari industri restoran siap saji hingga industry rumah tangga, yaitu diolah menjadi berbagai hasil industri makanan jadi atau setengah jadi.
Meskipun kentang bukan bahan makanan pokok bagi rakyat Indonesia, tetapi konsumennya cenderung meningkat dari tahun ke tahun karena jumlah produk makin bertambah, taraf hidup masyarakat meningkat, dan wisatawan asing yang tinggal di Indonesia meningkat. Pembangunan pabrik atau industri pengolahan hasil pertanian menyebabkan permintaan kentang untuk bahan olahan industri makin meningkat dari tahun ke tahun.
Produktivitas kentang di Indonesia masih tergolong rendah bila dibandingkan dengan produktivitas kentang di negara-negara maju. Rendahnya produktivitas kentang di Indonesia disebabkan oleh: Rendahnya mutu benih yang digunakan oleh petani; Pengetahuan kultur teknis kentang masih kurang; Menanam kentang secara terus-menerus; Kehilangan hasil akibat serangan hama dan penyakit; Umur panen yang kurang tepat; Penyimpanan yang kurang baik; Permodalan petani yang terbatas.
Peningkatan produktivitas kentang ini diperlukan untuk menghasilkan kentang yang berkualitas untuk digunakan selanjutnya baik itu sebagai konsumsi langsung ataupun olahan lainnya.
Umbi kentang yang telah dipanen sering kali mengalami kerusakan akibat pengangkutan hasil produk dari lapangan atau penanganan pasca panen yang kurang tepat sehingga tidak sedikit hasil panen terbuang sia-sia. Padahal hasil panen menentukan hasil olahan pula. Penentuan mutu kentang meurut SNI 01-3175 1992 tercantum dalam tabel.


Tabel
Spesifikasi Persyaratan mutu kentang

Karakteristik
Syarat
Satuan
Mutu I
Mutu II
Keseragaman Warna & bentuk (Varietas)
Seragam
Seragam
-
Keseragaman ukuran
Seragam
Seragam
-
Kerataan permukaan
Rata
Tidak dipersyaratkan
-
Kadar kotoran (b/b)
Max 2.5
Max 2.5
%
Kentang catat (b/b)
Max 5
Max 10
%
Ketuaan kentang
Tua
Cukup tua
-









BAHAN DAN METODE
Bahan  :
·         Kentang
Alat     :
·         Jangka Sorong
·         Mikrometer
·         Penggaris
·         Triple beam balance
·         Pisau
·         Piring
Pengamatan dan Cara kerja

1.    Kesamaan sifat dan varietas dilihat dari warna dan bentuk (SNI 01-3163-1992 dan Eti Widayanti Novari (1997)
Komoditi
Pengamatan warna
Pengamatan Bentuk
Cara Kerja
Warna
Cara Kerja
Warna
Kentang
Belah umbi & amati secara visual
Kuning
Amati secara visual
Lonjong Bulat
2.      Keseragaman Ukuran Kentang
Komoditi
Cara Kerja
Kelopok ukuran
Kentang
Timbang kentang menggunkana  triple beam balance setelah kentang dicuci dan dikeringkan. Toleransi di atas dan dibawah ukuran berat masing-masing 5% (B/B) max untuk dikatakan seragam.
Bobot kentang Sesuai ketentuan × 100%
Bobot kentang contoh uji

Kecil < 50 gr
Sedang 51-100gr
Besar 101-300gr
Sangat besar > 301gr

Hasil Uji
Berat seluruh kentang = 1055 gr
Ukuran panjang kentang = 8.3 cm
Diameter kentang = 6.6 cm
Keseragaman ukuran = Besar (101-300gr)
Kentang sebelu dicuci = 161 gr/kentang
Setelah di cuci dan dikeringkan = 168 gr
Hasil = 168 gr x 100% = 14%
            1200 gr


3.      Kotoran kentang
Merupakan kotoran dan benda asing yang menempel pada bahan/ berada dalam kemasan yang mempengaruhi penampakannya, seperti tanah, pasir, batang daun dan lain sebagaiannya. Bahan penyekat dan pembungkus tidak dianggap kotoran.
            Cara kerja
            Timbang contoh dengan triple beam balance. Amati kotoran rupa secara visual. Timbang kotoran yang melekat, timbang seluruhnya. Hiting kadar kotoran.


Text Box: X 100%(%B/B) = Bobot kotoran yang ada pada bahan (gr)
  Bobot seluruh yang di uji (gr)

Text Box: X 100%                        = 13 g
                            1200 g
                        = 1,083%
4.      Ketuaan Kentang
      Ketuan pada kentang adalah sifat yang ditunjukan oleh kulit kentang yang tidak mudah mengelupas.

Cara kerja :
Apabila kulit kentang kuat dan < 5% berat kentang yang mempunyai kulit terkelupas > ¼ bagian permukaannya, maka kentang tersebut dikatakan “tua”. Apabila kulit kentang cukup kuat dan < 10% berat kentang mempunyai kulit yang mengelupas> ¼ bagian permukaanya, kentang tersebut tergolong “cukup tua”.
Amati kekuatan kulit secara visual dan amati kentang yang terkelupas. Hitung bobot kentang dengan kulit yang terkelupas > ¼ bagian permukaannya. Hitung ketuaan pada kentang (B/B).

Text Box: X 100%Bobot kentang dengan kulit terkelupas > ¼ bagain permukaan  
                                     Bobot kentang contoh yang diuji (g)
Text Box: X 100%    = 97,36%                        148
                        152
5.      Kerataan permukaan kentang
Kerataan permukaan kentang atau wortel ditentukan dengan berat kentang yang mempunyai benjolan > 1 cm. Permukaan kentang dikatakan rata, apabila berat kentang dengan benjolan > 1 cm berjumlah < 10% dari total berat kentang dalam partai/lot.

Cara Kerja
Timbang seluruh contoh. Ukur benjolan yang terdapat pada tiap butir dalam contoh, pisahkan dan timbang.
Perhitungan :
Text Box: X 100%Berat kentang yang mempunyai benjolan > 1cm
Berat kentang contoh yang diuji

Text Box: X 100%  = 12,66 %152 g
1200

6.      Cacat kentang
Sayur/ umbi yang berpenyakit, bertunas, pecah, berubh warna, bermata dalam atau kerusakan lain, kecuali bila cacat tersebut dapat dihilangkan dengan pengupasan biasa dan hasil pengupasan > 90% jumlah sayur/umbi. Toleransi maximum mutu I dan mutu II pada kentang.

Cara kerja
Amati satu per satu kentang secara visual dan pisahkan yang cacat. Hiting jumlahnya.

Text Box: X 100%% Kentang cacat = jumlah seluruh kentang caca
                              Jumlah kentang contoh yang diuji                 
Text Box: X 100%   =  1,6%                               20 g
                              1200 g















PEMBAHASAN

Kentang (Solanum tuberosum L.) merupakan salah satu komoditashortikultura dari kelompok tanaman sayuran umbi yang sangat potensial sebagaisumber karbohidrat dan mempunyai arti penting dalam perekonomian diIndonesia. Pengembangan agribisnis kentang mempunyai prospek yang baik,karena dapat menunjang program penganekaragaman (diversifikasi) pangan,peningkatan pendapatan petani, perbaikan gizi masyarakat, sebagai komoditasekspor dan bahan baku industri pangan.
Menurut kelompok 3 ditinjau dari nilai gizinya, kentang merupakan salah satu jenis umbi-umbian yang dapat dijadikan sebagai sumber gizi yang potensial. Zat-zat giziyang terdapat dalam umbi kentang antara lain karbohidrat, mineral (besi, fosformagnesium, natrium, kalsium dan potasium), protein serta vitamin terutamavitamin C dan vitamin B1. Selain itu, kentang juga mengandung lemak dalamjumlah yang relatif kecil, yaitu sebesar 1,0-1,5 persen Pada umumnya masyarakat Indonesia mengkonsumsi kentang hanyasebatas sebagai bahan pelengkap makanan dan masih sedikit pemanfaatannya.
Dilihat dari hasil praktikum kemarin bahwa, tingat keseragaman mutu kentang sama dengan yang lain . Artinya tidak menyimpang atau berbeda jauh dari Standrard SNI dan kami sudah membuktikannya pula dengan melakukan beberapa proses menghitung masa ketuaan kentang , cacat kentang dan lain sebagainya . Yang kami sudah cantukan di tabel pengamatan dilembar sebelumnya .
Banyak manfaat yang kami ketahui setelah praktikum keseragaman mutu kentang .












KESIMPULAN
Jadi , menurut kelompok 3 menyimpulkan bahwa Kentang segar adalah Umbi batang tanaman kentang dalam keadaan utuh, bersih dan segar.Dan kami kelompok 3 bisa membedakan mana kentang SNI dan yang tidak dengan sesuai standard, yaitu :
l Keseragaman warna & bentuk : Keseragaman warna kulit; Kuning atau Merah.
l warna daging : Putih, Kuning, Putih kekuning-kuningan atau kuning keputiha-putihan.
l Bentuknya : Bulat, Lonjong/ Lonjong bulat.
l Keseragaman Ukuran : Ukuran yang seragam sesuai dg penggolongan 4 macam ukuran berat. Toleransi diatas/dibawah ukuran berat masing-masing 5 % maksimum.
l Ke rataan permukaan Kentang : rata bila tidak lebig dari 10 % berat kentang dalam partai mempunyai benjolan yg lebig besar dari 1 Cm.
l Kotoran : semua bahan bukan kentang spt tanah, pasir, batang, daun dsbnya.
l Kentang cacat : Kentang yang berpenyakit, berhama, bertunas, pecah, burabah warna, bermata dalam atau karena kerusakan lain, kecuali bila cacat tersebut dapat dihilangkan dg pengupasan biasa dan hasil terkupas tidak kurang 90 % dari berat kentang. Toleransi thd yg berpenyakit maksimum 1 % untuk Mutu I dan 2 % untuk Mutu II.
l Ketuaan ketang : sifat yg ditunjukan oleh kulit kentang yg tidak mudah mengelupas.
l Tua bila Kulit kentang kuat & tidak lebih dari 5 % berat kentang dalam partai mempunyai kulit yg mengelupas lebih dari ¼ bagian permukaan.Cukup tua : bila kulit kentang cukup kuat & tidak lebih







DAFTAR PUSTAKA



1.    Samekto, Ari Tri. 2010. Perbedaan Cara Pengeringan Tepung Kentang Dengan Perendaman Natrium Bisulfit Dan Tanpa Perendaman Terhadap Sifat Fisik Tepung Kentang. Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta.

2.    Lisa Adicahyadi Lie, 2010. Renyahnya Bisnis Keripik Kentang. PT Forisa Nusapersada. 

3.    Anonym,2010. Dodol Kentang.http://bp3kpkerinci.blogspot.com/2011_03_01_archive.html


4.    Rismawati, Lia. 2010. Penanganan Pasca Panen Kentang  (Solanum Tuberosum L.). Departemen Agronomi Dan Hortikultura  Fakultas Pertanian  Institut Pertanian Bogor.


0 komentar:

Posting Komentar

My Birthday :)

Daisypath - Personal pictureDaisypath Happy Birthday tickers
 

PURPLE CATZ Template by Ipietoon Blogger Template | Gadget Review